Utang Budi: Haruskah Jadi Beban?

Kamis, 17 Juli 2025

Beberapa waktu lalu, aku pernah banget ditolong sama teman kantor saat sedang kalut soal pekerjaan. Waktu itu aku kebingungan cari data untuk laporan bulanan, deadline sudah mepet, kepala rasanya mau meledak. Di saat aku hampir menyerah, teman sekantorku tiba-tiba bilang, "Aku ada file-nya, nih. Mau aku bantuin rapihin?"

Utang Budi Haruskah Jadi Beban
Read More

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan

Senin, 14 Juli 2025

Aku tumbuh di rumah yang tidak terlalu akrab dengan hewan peliharaan. Bukan karena tidak suka, tapi karena Mama sangat menjaga kebersihan. Jadi, waktu teman-temanku sibuk cerita soal kucing yang suka tidur di pelukannya, atau anjing yang setia menunggu pulang kerja, aku cuma bisa membayangkan rasanya. Well, di tulisan kali ini aku mau bahas tentang gimana anabul bisa jadi teman hidup bahkan membuat hidupmu lebih berarti. So shall we start now ....

Nggak Cuma Lucu, Hewan Peliharaan Juga Guru Kehidupan
Read More

Cara Tetap Waras Hadapi Orang Bermuka Dua di Kantor (Tanpa Bikin Drama)

Kamis, 03 Juli 2025

Kalau ada lomba kesabaran di kantor, aku yakin sebagian dari kita pasti bisa jadi juara. Apalagi kalau udah ngomongin soal colleague yang hobi banget pasang muka beda di tiap kesempatan. Depan atasan iya iya aja, giliran balik badan langsung jadi orang lain. Atau depan kita manis banget, eh di belakang? Jadi ghost storyteller, sibuk cerita versi dia yang bikin kita geleng-geleng kepala. 

Cara Tetap Waras Hadapi Orang Bermuka Dua di Kantor (Tanpa Bikin Drama)
Read More

Aku Gak Baik-Baik Aja, Tapi Gak Nyalahin Diri Lagi — Luka Ini Gak Hilang, Tapi Bisa Aku Ajak Jalan Bareng

Rabu, 02 Juli 2025

Ada luka yang bisa sembuh dengan cepat.

Ada yang cukup diberi waktu dan menghilang sendiri.
Tapi ada juga… luka yang diam-diam tinggal.
Gak bikin berdarah, tapi kadang masih nyut-nyutan.

Dan dulu aku pikir, satu-satunya cara untuk bahagia adalah dengan menghilangkan semua luka.
Sampai akhirnya aku sadar: gak semua luka harus dihapus. Ada yang cukup kita peluk, kita kenali, dan kita ajak jalan bareng. So, shall we start now ...

Aku Gak Baik-Baik Aja, Tapi Gak Nyalahin Diri Lagi — Luka Ini Gak Hilang, Tapi Bisa Aku Ajak Jalan Bareng
Read More

Dulu Takut Telat, Sekarang Aku Tahu — Hidup Itu Bukan Balapan: Cerita Aie tentang berdamai dengan ritme hidup sendiri dan berhenti ngebandingin diri sama timeline orang lain

Selasa, 01 Juli 2025

Pernah gak sih kamu ngerasa…

“Kenapa aku baru mulai sekarang, sementara orang lain udah sejauh itu?”
Aku pernah. Sering malah.

Dulu, setiap lihat teman-teman seusia udah punya karier mapan, properti, atau pencapaian hidup yang “ideal”, aku langsung ngerasa kecil. Telat. Tertinggal. Gagal.

Dulu Takut Telat, Sekarang Aku Tahu — Hidup Itu Bukan Balapan: Cerita Aie tentang berdamai dengan ritme hidup sendiri dan berhenti ngebandingin diri sama timeline orang lain

Padahal... aku juga udah berusaha.
Tapi entah kenapa, perasaan itu gak pernah hilang:
“Kenapa hidupku gak secepat mereka?”

Sampai akhirnya aku belajar satu hal yang mengubah cara pandangku:
gak semua orang punya garis start yang sama, dan gak semua orang harus finish di waktu yang sama. So, beb di tulisan kali ini lagi-lagi aku curhat tentang penerimaan diri sendiri dengan apapun yang aku dapatkan di dalam hidup. Shall we start now ...

Read More

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti: Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna

Rabu, 25 Juni 2025

Dulu aku pikir, kalau mau berkembang, harus cepat. Harus kelihatan. Harus punya hasil yang bisa diposting, dibanggakan, dan dinilai orang.

Tapi makin ke sini, aku justru belajar satu hal penting:
Gak semua progress itu harus kelihatan.
Dan gak semua langkah harus besar biar terasa berarti.

Banyak hal yang mengubah hidupku justru datang dari kebiasaan kecil, konsisten, dan pelan-pelan. Tanpa target muluk, tanpa paksaan. Tapi dijalanin, disayangin, dan dipercaya prosesnya.

Tulisan ini adalah catatan kecil tentang versi Aie yang hari ini—hasil dari perjalanan yang jauh dari “cepat”, tapi terus berjalan. Shall we start now...

Gak Harus Cepat, yang Penting Nggak Berhenti Cerita tentang progress kecil yang Aie peluk pelan-pelan—dan ternyata, justru itu yang paling bermakna
Read More

Self-Worth Itu Bukan Buat Dipamerin, Tapi Dikenali dan Diterima

Senin, 23 Juni 2025

“Self-worth bukan hasil dari seberapa sibuk kamu. Tapi dari seberapa kamu kenal dan nerima dirimu sendiri, apa pun kondisinya.” Pernah gak sih kamu ngerasa lebih berharga saat punya pencapaian tertentu? Waktu dapet promosi, dipuji atasan, atau punya banyak pekerjaan yang ‘kelihatan penting’?

Aku pernah. Bahkan sering.
Dulu, aku pikir aku bernilai karena pekerjaan.
Karena posisi. Karena hasil.

Tapi ternyata… ketika semua itu lagi gak stabil — saat gak seproduktif biasanya, saat gak dipuji, saat gak ada hasil yang bisa dibanggain — aku mulai bertanya: "Lalu siapa aku tanpa semua itu?". Well di tulisan kali ini aku akan kembali curhat colongan tentang pandangan aku terhadap self-worth yang harusnya sih bukan buat dipamerin, tapi dikenali dan diterima. Setuju gak? Shall we start now ...

Self-Worth Itu Bukan Buat Dipamerin, Tapi Dikenali dan Diterima

Read More

Surat Untuk Diri Sendiri 10 Tahun Lalu: Kamu Udah Bertahan, Sekarang Saatnya Bertumbuh

Jumat, 20 Juni 2025

Kalau bisa peluk kamu di masa itu, aku bakal bisikin: 'Kamu gak harus selalu kuat kok, yang penting terus hidup. Bertahan pun bentuk kemenangan.’ Yes beb, di tulisan kali ini aku beneran mau curhat se-real mungkin tentang gimana aku berterimakasih sama diri ini 10 tahun yang lalu karena udah mau bertahan dan sekarang saatnya bertumbuh menjadi manusia yang bisa menerima semua tanpa tapi. Shall we start now ...

Surat Untuk Diri Sendiri 10 Tahun Lalu: Kamu Udah Bertahan, Sekarang Saatnya Bertumbuh
Read More