Assalammualaikum...
setelah sebelumnya aku menceritakan sejarah pertemuan dengan si papih hingga akhirnya menikah. Kali ini aku mau share tentang kehidupan kami paska menikah, akunya hamil, melahirkan hingga alhamdulillah menginjak tahun ke-5 pernikahan kami :)
2009 - My Hijab Stories dari sini aku pernah share sebelum menikah aku diharuskan melakukan operasi kista, tepatnya di tanggal 5 November 2009 aku masuk UGD karena kista aku udah pecah dan merambat ke semua bagian tubuhku (khususnya pencernaan dan reproduksi) alhamdulillah nya sel indung telur sebelah kanan dan rahimku masih bisa diselamatkan, hanya sel indung telur sebelah kiriku harus diangkat mengingat pecahan kista sudah sampai ke bagian itu. Menurut dokter kalau tidak diangkat nanti akan menyebabkan infeksi dan merambat ke area lainnya. Dalam keadaan pasrah aku pun menyerahkan seluruhnya ke tim dokter dan Allah SWT pastinya. Jam 2 pagi aku pun di operasi dengan ditemani si papih (yang saat itu kita belum menikah, rencana aja belum ada hehehe). Jam 5.30 setelah aku dipindahkan ke ruang perawatan dari ruang operasi, tim dokter datang ke ruanganku. Disitu aku masih yang dalam pengaruh obat bius, jadi kayak yang tipsy gtu. Dokter jelasin ke aku sekali lagi kalau, sel indung telur sebelah kiri ku ga bisa diselamatkan jadi harus diangkat dan sel indung sebelah kanan kondisi nya bisa diselamatkan begitu juga rahim. HANYA.... HANYA (dokter menekankan) kalau kemungkinan aku untuk dapat hamil memiliki anak sangat kecil. 1% dari skala 100% yang ada jika dalam kurun waktu 3 bulan setelah operasi maksimal 6 bulan setelah operasi tidak ada pembuahan. Sedih? Iya, Kecewa? Apalagi.. merasa bersalah? udah pasti. Dengar dokter memberitahukan kondisi tubuhku paska operasi aja udah cukup bikin aku drop, sangat drop, rasanya tuh selesai hidupku saat itu juga. Entah mengapa saat itu aku ga nangis, cuma bengong natap si papih. Setelah dokter menjelaskan semuanya, tim dokter pun keluar dari kamarku. Dari situ aku bilang ke papih untuk sesegera mungkin pulang, ga usah nungguin aku sampe keluar dari rumah sakit. Aku minta dia untuk lupain aku, terutama hubungan kita. Karena aku merasa (saat itu) ga ada gunanya juga dia bareng2 aku, lah wong aku perempuan yang ga bisa ngasih dia keturunan. agak lebay dan drama banget sih emang. Hanya itu yang aku pikirin, yang menurut aku adalah jalan keluar dari semua kekurangan ku. Entah kenapa si papih ga respons apa2. Dia ga mencoba menjawab permintaan aku, ga juga mencoba argumen sama aku, dia hanya diam dan tetap di tempat duduknya nungguin aku.
Paska operasi itu pun, ada mukzijat yang Allah berikan sama aku. Papih tiba2 ngomong ke mamah mau mempersunting aku jadi istrinya. Sempet ga nyangka. Kayak mimpi. Ga mungkin. Malah aku sempet nolak. Tapi setelah di tenangin mamah akhirnya aku cuma ngikutin alur cerita kehidupan yang sudah Allah siapkan untuk aku aja. Dan iya, aku pun menikah di tanggal 26 Februari 2010, dan resepsi diadakan esok harinya 27 Februari 2010. Bahagia ... alhamdulillah ga henti2nya aku bersyukur.. pada saat ijab kabul semua tuh terasa seperti video yang diputar ulang. Kejadian-kejadian yang terjadi sebelum kita nikah kayak diputar sekilas. Bagaimana hubungan ini dulu begitu terasa sulit, terasa tidak ada ujung kebahagiaannya.. tapi.. luar biasa ya rencana Allah. Semua yang terjadi pasti membaikan kehidupan kita. Aku menangis ga henti pada saat ijab kabul. menangis bahagia, menangis karena bersyukur luarbiasa atas nikmat dari Allah SWT. Dan.. perjalanan kehidupan sesungguhnya pun dimulai ketika papih selesai ijab kabul. Mau dibawa kemana ini pernikahan? Apa yang akan kita lakukan untuk mempertahankan pernikahan ini menjadi sakinah, mawardah, warahmah sesuai ajaran Islam?
Maret 2010 pun aku menunggu hal aku pikir tidak mungkin yaitu kehamilan.. dan setelah test pack masih negatif saat itu. Papih nyemangatin dan yakinini kalau dia menikah sama aku bukan karena mengharapkan keturunan saja, tapi lebih ke arah ibadahnya. Aku pun termotivasi, sambil berdoa, berusaha dan tawakal terus sama Allah SWT. Mukzijat lain pun Allah berikan karena kesabaran, usaha kita berdua. April 2010, aku dinyatakan positif hamil. Alhamdulillah. Alhamdulillah..Alhamdulillah.. akhirnya ini yang ditunggu2 datang juga.. Alhamdulillah, Allah sayang banget sama aku dan papih. Seneeeenng banget rasanya.
Selama 9 bulan aku jaga janin didalam rahimku dengan baik. Meski di awal2 kehamilan terasa sangat sulitt... akunya muntah2 terus.. sampai pingsan beberapa kali... tapi aku tetap harus kuat melalui proses ini. Karena dipikiran aku adalah ini kesempatan pertama dan terakhir yang Allah berikan. Jadi aku harus maksimalkan semuanya. Aku lakukan yang terbaik demi janin didalam kandunganku ini.
23 Desember 2010, Darel Adhibrata lahir ke dunia, secara caesar dengan BB 2,8 Kg dan TB 49 cm, semuanya lengkap sempurna, tanpa kurang suatu apapun..
2011 - 2015
Tahun 2011 ini adalah tahun luar biasa di setahun pertama kita menjalani kehidupan sebagai suami istri, dalam kurun satu tahun aku mengalami pengalaman dan kejadian luar biasa dalam hidup. Aku menikah, Hamil dan Melahirkan anak yang luar biasa menggemaskan.. Alhamdulillah .. Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustai?
Padahal setahun yang lalu, aku masih dilanda kekhawatiran ga bisa punya anak, ga ngerasain hamil, bahkan ga tau bakal nikah atau engga akhirnya. Tapi, kita sebagai manusia hanya bisa berencana, hanya Tuhan yang menentukan toh? Semua menjadi mungkin jika Tuhan berkehendak, yang penting kita yakin dan melakukan apa yang Allah sukai.
Tahun 2012 adalah tahun kebahagiaan season ke-2 hehehhehe walaupun mulai ya berasa drama yang terjadi dalam pernikahan. Harus bisa lebih saling mengenal satu sama lain. Lebih ngertiin, lebih sabar, lebih bisa ngalah kalo pas lagi ribut2 cantik tentang masalah keuangan. But, we can survived!! :) :)
Read More
setelah sebelumnya aku menceritakan sejarah pertemuan dengan si papih hingga akhirnya menikah. Kali ini aku mau share tentang kehidupan kami paska menikah, akunya hamil, melahirkan hingga alhamdulillah menginjak tahun ke-5 pernikahan kami :)
2010
2009 - My Hijab Stories dari sini aku pernah share sebelum menikah aku diharuskan melakukan operasi kista, tepatnya di tanggal 5 November 2009 aku masuk UGD karena kista aku udah pecah dan merambat ke semua bagian tubuhku (khususnya pencernaan dan reproduksi) alhamdulillah nya sel indung telur sebelah kanan dan rahimku masih bisa diselamatkan, hanya sel indung telur sebelah kiriku harus diangkat mengingat pecahan kista sudah sampai ke bagian itu. Menurut dokter kalau tidak diangkat nanti akan menyebabkan infeksi dan merambat ke area lainnya. Dalam keadaan pasrah aku pun menyerahkan seluruhnya ke tim dokter dan Allah SWT pastinya. Jam 2 pagi aku pun di operasi dengan ditemani si papih (yang saat itu kita belum menikah, rencana aja belum ada hehehe). Jam 5.30 setelah aku dipindahkan ke ruang perawatan dari ruang operasi, tim dokter datang ke ruanganku. Disitu aku masih yang dalam pengaruh obat bius, jadi kayak yang tipsy gtu. Dokter jelasin ke aku sekali lagi kalau, sel indung telur sebelah kiri ku ga bisa diselamatkan jadi harus diangkat dan sel indung sebelah kanan kondisi nya bisa diselamatkan begitu juga rahim. HANYA.... HANYA (dokter menekankan) kalau kemungkinan aku untuk dapat hamil memiliki anak sangat kecil. 1% dari skala 100% yang ada jika dalam kurun waktu 3 bulan setelah operasi maksimal 6 bulan setelah operasi tidak ada pembuahan. Sedih? Iya, Kecewa? Apalagi.. merasa bersalah? udah pasti. Dengar dokter memberitahukan kondisi tubuhku paska operasi aja udah cukup bikin aku drop, sangat drop, rasanya tuh selesai hidupku saat itu juga. Entah mengapa saat itu aku ga nangis, cuma bengong natap si papih. Setelah dokter menjelaskan semuanya, tim dokter pun keluar dari kamarku. Dari situ aku bilang ke papih untuk sesegera mungkin pulang, ga usah nungguin aku sampe keluar dari rumah sakit. Aku minta dia untuk lupain aku, terutama hubungan kita. Karena aku merasa (saat itu) ga ada gunanya juga dia bareng2 aku, lah wong aku perempuan yang ga bisa ngasih dia keturunan. agak lebay dan drama banget sih emang. Hanya itu yang aku pikirin, yang menurut aku adalah jalan keluar dari semua kekurangan ku. Entah kenapa si papih ga respons apa2. Dia ga mencoba menjawab permintaan aku, ga juga mencoba argumen sama aku, dia hanya diam dan tetap di tempat duduknya nungguin aku.
Paska operasi itu pun, ada mukzijat yang Allah berikan sama aku. Papih tiba2 ngomong ke mamah mau mempersunting aku jadi istrinya. Sempet ga nyangka. Kayak mimpi. Ga mungkin. Malah aku sempet nolak. Tapi setelah di tenangin mamah akhirnya aku cuma ngikutin alur cerita kehidupan yang sudah Allah siapkan untuk aku aja. Dan iya, aku pun menikah di tanggal 26 Februari 2010, dan resepsi diadakan esok harinya 27 Februari 2010. Bahagia ... alhamdulillah ga henti2nya aku bersyukur.. pada saat ijab kabul semua tuh terasa seperti video yang diputar ulang. Kejadian-kejadian yang terjadi sebelum kita nikah kayak diputar sekilas. Bagaimana hubungan ini dulu begitu terasa sulit, terasa tidak ada ujung kebahagiaannya.. tapi.. luar biasa ya rencana Allah. Semua yang terjadi pasti membaikan kehidupan kita. Aku menangis ga henti pada saat ijab kabul. menangis bahagia, menangis karena bersyukur luarbiasa atas nikmat dari Allah SWT. Dan.. perjalanan kehidupan sesungguhnya pun dimulai ketika papih selesai ijab kabul. Mau dibawa kemana ini pernikahan? Apa yang akan kita lakukan untuk mempertahankan pernikahan ini menjadi sakinah, mawardah, warahmah sesuai ajaran Islam?
Maret 2010 pun aku menunggu hal aku pikir tidak mungkin yaitu kehamilan.. dan setelah test pack masih negatif saat itu. Papih nyemangatin dan yakinini kalau dia menikah sama aku bukan karena mengharapkan keturunan saja, tapi lebih ke arah ibadahnya. Aku pun termotivasi, sambil berdoa, berusaha dan tawakal terus sama Allah SWT. Mukzijat lain pun Allah berikan karena kesabaran, usaha kita berdua. April 2010, aku dinyatakan positif hamil. Alhamdulillah. Alhamdulillah..Alhamdulillah.. akhirnya ini yang ditunggu2 datang juga.. Alhamdulillah, Allah sayang banget sama aku dan papih. Seneeeenng banget rasanya.
Selama 9 bulan aku jaga janin didalam rahimku dengan baik. Meski di awal2 kehamilan terasa sangat sulitt... akunya muntah2 terus.. sampai pingsan beberapa kali... tapi aku tetap harus kuat melalui proses ini. Karena dipikiran aku adalah ini kesempatan pertama dan terakhir yang Allah berikan. Jadi aku harus maksimalkan semuanya. Aku lakukan yang terbaik demi janin didalam kandunganku ini.
23 Desember 2010, Darel Adhibrata lahir ke dunia, secara caesar dengan BB 2,8 Kg dan TB 49 cm, semuanya lengkap sempurna, tanpa kurang suatu apapun..
Darell Adhibrata baru lahir nih :) |
Udah ketawa gituh dia dipoto... |
Tahun 2011 ini adalah tahun luar biasa di setahun pertama kita menjalani kehidupan sebagai suami istri, dalam kurun satu tahun aku mengalami pengalaman dan kejadian luar biasa dalam hidup. Aku menikah, Hamil dan Melahirkan anak yang luar biasa menggemaskan.. Alhamdulillah .. Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustai?
Padahal setahun yang lalu, aku masih dilanda kekhawatiran ga bisa punya anak, ga ngerasain hamil, bahkan ga tau bakal nikah atau engga akhirnya. Tapi, kita sebagai manusia hanya bisa berencana, hanya Tuhan yang menentukan toh? Semua menjadi mungkin jika Tuhan berkehendak, yang penting kita yakin dan melakukan apa yang Allah sukai.
Tahun 2012 adalah tahun kebahagiaan season ke-2 hehehhehe walaupun mulai ya berasa drama yang terjadi dalam pernikahan. Harus bisa lebih saling mengenal satu sama lain. Lebih ngertiin, lebih sabar, lebih bisa ngalah kalo pas lagi ribut2 cantik tentang masalah keuangan. But, we can survived!! :) :)
Tahun 2013 - 2014 hubungan kami sebagai suami istri makin dewasa, makin bersyukur, ditambah darell udah lancar ngomong, dan udah ngerti siapa bunda dan papihnya. Jadilah sekarang kami menjalani peran sebagai orang tua yang baik untuk Darell, setidaknya kami mengajarkan apa yang baik dalam kehidupan untuk bekal dari nantinya. Sebagai orangtua kami harus bisa memberikan contoh yang baik untuk darell. Memberikan hak-nya darell sebagai anak (in shaa allah) tanpa kurang satu apapun. Dan di tahun ini darell udah mulai sekolah lho, sudah bisa komentarin bunda papihnya, sangat amat meniru apapun, darell jadi ahlinya peniru :p .. alhamdulillah sehat terus ya nak.. kami bangga jadi orangtua darell :) :) :)
Happy 5th Wedding Anniversary Papih, semoga kita selalu bersama melalui suka dan duka, menjadi orangtua terbaik untuk Darell, saling menjaga satu sama lain, saling menyayangi sampai nanti, selalu kuat akan segala cobaan, ujian pernikahan, bersama dalam kebahagiaan dan kesedihan, berbagi dalam cinta dan asa... :)
Tulus - Teman Hidup
"Bila didepan nanti, banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya akan begitu .....
....kau milikku, ku milikmu
kau jiwa yang selalu aku puja"