How's life? Pertanyaan yang kerap ditanyakan ketika bertemu dengan seseorang yang sudah lama terpisah. Dan biasanya akan dijawab: "Life is good" entah dalam artian yang sebenarnya atau hanya untuk menenangkan diri sendiri?
Tulisan aku kali ini sifatnya personal banget nih, cailah, ada beberapa hal yang mendasari kenapa tiba-tiba aku nulis tentang kehidupan. Yaitu, banyak banget perubahan yang terjadi sejak awal 2016 ini. Nggak cuma yang berkaitan dengan pribadi tapi juga berkaitan dengan pekerjaan.
Somehow dengan adanya perubahan akan menuntut kita untuk lebih kuat, mengerti, ikhlas, extra sabar dan lebih kreatif pastinya. Terkadang kalo mentalnya ga kuat2 amat ngadepin perubahan bisa stress dan lemes sendiri braaayy hahahhaha.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan tuntutan perubahan? Haruskah merasa kesal? Marah? Merasa nggak adil? Nggak terima? Menghilang? atau diterima dengan ikhlas dan jalanin pake sabar seberat 2 ton?
Hal pertama yang aku lakukan, biasanya, tarik nafas dalem2 hahahha.. karena diawal udah ngebayangin berat dan susahnya. Apalagi udah di comfort zone, yang segala sesuatu udah tertata rapi, manis dan mengarah ke "status compeleted". Ngaku deh, pasti kamu kamu juga ngerasa gitu kan? hehehehe > nyari temen.
Setelah didengarkan lebih tenang, dan penuh penghayatan (cem baca UUD 45 ya) ternyata, dalam situasi yang di zona nyaman, aman dan tenteram memang perlu banget "wake up call" yang biasa disebut perubahan itu sendiri lho. Semacam kayak dipecut sama pak kusir yang duduk manis di delman. Jadi sadar sendiri, kalo perubahan itu secara nggak langsung credit akan hasil dari usaha yang sudah dicapai selama ini. Istilah umumnya, pengakuan. Setidaknya usaha keras yang dijalanin selama setahun terakhir berbuah hasil yaitu diakuinya hasil kerja kita itu sendiri.
Kedua, yang akan aku lakukan adalah ngobrol ataupun diskusi sama suami sih biasanya. Kenapa? disamping suami yang lebih "kenal diri sendiri", juga lebih netral sih. Ceritain semuanya, tanpa ada tambahan bumbu2 minta didukung atau pemanis kualitas sendiri hehehe dengan kata lain tanpa pencitraan yo. Lanjut ajak suami tukar pikiran. What's next? What should I do? What should I Say? Why me?
Ketiga, terimalah perubahan itu, terimalah apapun itu, pahit manis jalankanlah. Ingat perubahan nggak selamanya buruk, perubahan ada bukan untuk mematikan karya, perubahan terjadi bukan karena kamu nggak mampu, perubahan diberikan bukan karena alasan klise untuk menyingkirkanmu. Stay positive! Cause positive vibe will bring you to the next level of life achievement.
Mengutip quotes dari Andrie Wongso via motivasi.com:
"Kehidupan selalu berubah nikmati saja proses perubahan dengan sukacita. Maka jangan patah semangat waktu gagal dan tidak perlu tinggi hati waktu sukses."
Perubahan nggak selamanya buruk,
Bisa jadi itu kesempatan
Bisa jadi itu kekuatan
Bisa jadi itu saat untuk introspeksi
Apapun itu, jalani aja dengan niatan untuk beribadah.
Nggak ada yang kekal, kalau nggak berani menghadapi perubahan sama dengan nggak berani untuk belajar hal baru atau memetik hikmah dari perubahan itu sendiri.
Waalaikumsalam,
IG: andiyaniachmad
Tweet me on @milkteabunda