Assalammualaikum,
Pastinya kamu sering mendengar ungkapan berikut ini: tiada hasil yang khianati usaha, ungkapan
ini sesungguhnya benar adanya and literally happen in real life lho. Jika kamu mau berusaha, dengan giat dan untuk kebaikan, hasilnya pun akan sesuai dengan apa yang kamu usahakan. Kalau setengah-setengah tak jarang hasilnya pun nggak sempurna. Setuju?
Sama hal nya dengan kesuksesan seseorang tak luput dari perjuangan, usaha keras, kegigihan, berjuta doa bahkan air mata mengiring kata sukses tersebut menjadi nyata. Sebut saja, Ika Kartika atau biasa dipanggil Bunda Ika, seorang wanita tegar dan kuat pemilik bisnis KéKé Busana yang berhasil dan sukses hingga saat ini.
Kisah Bunda ini pun tertuang pada buku karya Rendy Saputra, seorang CEO KéKé Busana, yang diluncurkan pada tahun 2015, kemudian mengabadikannya dalam sebuah film dokumenter. Kebetulan banget nih, beberapa hari yang lalu aku diundang untuk menyaksikan Premier film ini di Epicentrum Walk, Jakarta.
Kisah dalam film dokumenter yang diberi judul Dua Kodi Kartika - The Heritage of Love, lebih banyak menceritakan perjalanan hidup dan perjuangan Bunda Ika saat merintis usahanya hingga menjadi besar dan sukses seperti saat ini. Film yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini, digarap selama 3 bulan bersama sutradara muda documentarian Ali Eunoia.
Sebelum aku membahas lebih dalam tentang film ini, aku mau ceritain sedikit aja nama dibalik Dua Kodi Kartika dan mengapa bisnis Bunda Ika diberi label KéKé Busana.
Nama KéKé sendiri sebenarnya diambil dari bahasa Sunda yaitu Keukeuh yang artinya teguh, mempunyai filosofi kuat mengenai apapun yang kamu kerjakan dengan teguh, kuat dan fokus akan menghasilkan sesuatu yang luarbiasa. Selain itu, ternyata Bunda Ika pun mempunyai karakter yang tegas, pantang menyerah juga teguh pada pendirian yang dibuatnya. Lalu kata-kata "Dua Kodi" pun diambil dari awal mula Bunda Ika memulai bisnisnya dari dua kodi pakaian atau 40 potong baju yang dijualnya di Pasar Tanah Abang. Bisa dibilang 40 pakaian inilah cikal bakal kesuksesan bisnis busana Bunda Ika yang dengan semangat pantang menyerah pun penuh kasih sayang mendobrak keterbatasan yang melilitnya.
Kita kembali ke film dokumentar ini ya :)
Bunda Ika dan suaminya, Fahrul Farid flashback ke "masa-masa indah" mereka tiap subuh belanja baju di Bojong Gede untuk dijualnya kembali di Tanah Abang menggunakan motor butut yang dimiliknya. Kebayang dong ya gimana perjuangan mereka di setiap subuh membawa dua bahkan lebih dari dua karung malah, diatas motor dan harus rela berbagi tempat duduk dengan karung-karung berisi pakaian yang akan dijual kembali tersebut. Sedihnya, suatu saat pernah dua karung jatuh selama perjalanan dari Bojong Gede ke Tanah Abang. Hilang dua karung pakaian itu rasanya menyedihkan, kesal, marah bahkan Bunda Ika pun ngambeg karena mengingat keuntungan dari dua karung baju itu untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Bunda Ika memiliki tiga orang putri cantik, yang dua diantaranya kuliah di luar negeri, bersungguh-sungguh dalam merintis usahanya tersebut. Selain ulet, Bunda Ika seperti kebanyakan wanita pada umumnya, mampu bekerja secara multi tasking. Dimana ia memainkan 4 peran sekaligus dalam kehidupannya, sebagai seorang anak, istri, ibu dari anak-anaknya dan pelaku bisnis.
Impian Bunda Ika yang kandas untuk bersekolah ke luar negeri, dapat ia wujudkan dengan menyekolahkan anak-anaknya di Monash University Australia karena buah manis perjuangan dari Bunda Ika membesarkan bisnis usahanya.
Banyak sekali pesan moral yang disampaikan pada film dokumenter ini, yang paling lekat diingatanku adalah, ketika sukses dan berada di puncak selalu lihat kebawah untuk bersyukur, ingat jasa orang-orang yang setia disamping kita untuk mewujudkan mimpi. Jangan seperti kacang yang lupa
kulitnya, jangan jadi orang yang sombong, tidak tahu diri bahkan lupa akan asal
usulnya. Hargai perjuangan yang pernah dilakukan, Jadikan sebagai alasan untuk tetap sederhana, menghargai orang lain dan kekuatan untuk terus menjalani kesuksesan ini dengan sebaik-baiknya.
Hal tersebut tergambar dari bagaiman Bunda Ika melupakan Ibu Rustiah, seseorang yang sejak awal
meneneminya dalam merintis bisnis hingga sampai mencapai kesuksesannya sampai
sekarang. Karena perubahan manajemen yang membuat Ibu Rustiah keluar sehingga
terjadi keretakan hubungan dengan Bunda Ika. Dua tahun mereka berdua berpisah.
Masing-masing saling merindukan. Sebenarnya Ibu Rustiah sudah mengikhlaskan dirinya
keluar, namun Bunda Ika tentu tidak enak hati. Meskipun sempat ada kesalahpahaman antara mereka, akhirnya dapat terselesaikan dengan saling bertemu dalam keharuan dan kebahagiaan.
Film dokumenter ini dibintangi
Ika Kartika, Fahrul Farid, Fahrulia Amanda, Fahrulia Emeralda, Fahrulia
Rahmania, Ade Sutisna, Yohana Koesmaryani, Suliha, Rustiah, Taryunah, Desi
Rahmawati, Duria Suncar Otto, Lilijanti Prihadi dan Rendy Saputra.
Penasaran akan keseluruhan filmnya? Beli bukunya dan tonton filmnya ya gaes! :)
Touching story ya kaka. Btw kece amat poto di endingnya :D
BalasHapusaah maaciihh niaaa :)
HapusAsli mewek deh nonton ini, beneran touching my heart (mana ga bawa tisu, minta buncil dikasih tisu basah hahaha)
BalasHapusMakanya lain kali bawa tisu ndiri, mamak2 pny anak kecil mah pasti bawanya tisu basah XD
HapusUntung ngga ikut, kl ikut bisa segukan bareng sama Mamtir hihihi
BalasHapusMewek pasti mambes hehheheh
HapusTiada hasil yang mengkhianati usaha >> setuju banget, Kak Aie!
BalasHapusemang yah ceritanya touching dan ispiring banget. Salut sama Bunda:D
so touching ya bayik
HapusWaaa yg pakai kerudung pink itu bunda Ika ya mba? Keren bgt ya bisa kekeuh berusaha sampe sukses :'D
BalasHapusiya itu Bunda Ikanya retno :)
HapusWah hana baru tahu kalau keke tuh dari kekeuh mba :D inspiring yaaa :) makasih mba :)
BalasHapusBeli bukunya Hana, lebih detail and inspiring juga :)
HapusSuka banget sama tulisan ini : ga ada hasil yang mengkhianati usaha :)
BalasHapusAniinn.. mamacih udah komenin tulisan akuu
HapusHahaha, aku pasti nangis juga nih. Liat iklan aja brebes mili, hahaha..
BalasHapusMewek anet berlimpah limpah pasti hahahaha
Hapuskeren kakak emang betul sih ya usaha gk pernh bohong
BalasHapusthanks udah mampir kakaaa :)
HapusWah jadi penasaran sama bukunya, ntar cari aaah. Maaksi infonya mak Aie :D
BalasHapusMasama mak adriana :)
HapusIya kak adriana setuju banget :D bikin penasaran jadinya :D hehe
Hapus