Sakit Itu Tak Hanya Mahal, Tapi Juga Merugikan

Masih banget inget mamah selalu bilang kalau kesehatan itu penting, terlebih menjaga kesehatan dengan pola hidup dan pola makan yang baik. Mencegah kan jauh lebih baik daripada menyembuhkan, bukan? Belum lagi biaya kesehatan sekarang ini yang aduhai mahalnya. Padahal kalau kita bisa mencegah datangnya sakit dengan hidup sehat dan pola tidur yang benar, niscaya tubuh akan selalu fit dan bugar. Faktanya nih, kesehatan itu ternyata bisa memengaruhi kebahagiaan kita, lho.

Saat sedang sakit, tentunya akan membuat kita kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang akhirnya bikin mood menjadi nggak menentu dan sering juga malah jadi berpikiran negatif. Ini yang saya alami beberapa tahun yang lalu saat saya terpaksa diharuskan menginap dirumah sakit dan melakukan operasi untuk pertama kalinya dalam hidup. 

5 November 2009, tiba-tiba saya merasakan sakit yang luar biasa di perut bawah bagian kanan. Saya pikir, ah ini palingan karena masuk angin kan, ya. Jadi yang saya lalukan untuk meredakan sakit yang luar biasa tersebut dengan membalurkan minyak angin ke seluruh area perut dan meminum teh hangat. Tapi rasa sakit itu malah menjadi, bahkan saya bolak balik ke toilet hanya untuk kembali membalurkan minyak angin dengan harapan bisa berkurang sakitnya. Nyatanya, malah makin sakit dan lebih parah sakitnya. Seakan perut ini mau meledak. Lebay memang. But that's how I felt.

Saat itu saya tak berpikiran untuk izin pulang cepat, jadi saya menahan sakit dari jam 1 siang sampai jam 6 sore. Lumayan lama juga sih ya. Tepat jam 6 sore saya tergopoh-gopoh menuju lift untuk pulang, sampai di bawah pun saya langsung mencari taksi dan meminta taksi tersebut untuk mengantarkan saya ke rumah sakit terdekat. 

Oia, saat itu saya belum menikah. Lagi gencar-gencarnya kerja. Belum lagi pekerjaan saya saat itu menuntut untuk sering lembur. Akhir pekan pun bukannya istirahat, malah asyik pacaran ataupun spend time bareng temen-temen.  Gimana badan nggak teriak coba kan, ya?

sempetin update status di FB sebelum ke rumah sakit, maklum, kala itu baru FB yang familiar :)

Ketika tiba di rumah sakit, dengan sigapnya pak taksi burung biru membantu saya ke UGD untuk dapat diberikan tindakan secepatnya. Sambil menghubungi keluarga, dokter jaga dan suster pun melakukan pemeriksaan. Jujur ya, rasa sakit itu makin menjadi-jadi bahkan saya sampai menangis dan teriak hingga sepertinya sih bikin heboh satu UGD deh. 

Dokter pun meminta suster untuk memasukkan pain killer melalui dubur saya. Kenapa? Karena tiba-tiba saya demam sangat tinggi, badan dingin, shaking (gemetar cukup keras) dan keluar keringat dingin. Jadi, tidak memungkinkan bagi saya untuk meminum obat pain killer tersebut melalui mulut. Pertimbangan lainnya adalah agar obat ini cepat bekerja sehingga dapat mengurangi rasa sakit yang saya rasakan menyiksa banget itu.

Terkuak sudah penyebab sakit perut yang luarbiasa tersebut, bukan, bukan usus buntu, tapi kista yang tumbuh di sel indung telur bagian kiri saya membengkak dan siap meledak. Kenapa begitu sakit? Ternyata kista tersebut bergesekkan dengan usus besar yang mengakibatkan nyeri luar biasa. Tindakan operasi pun diambil, karena kalau kista ini sampai meledak, bisa-bisa nyawa taruhannya. 

Setelah melakukan serangkaian tes sebelum operasi besar, akhirnya pukul 2 dini hari pun saya masuk ke dalam ruang operasi. Takut? Pasti! Saya tak berhenti dzikir sepanjang proses hingga selesai operasi. Nggak kebayang sih sebenarnya saat itu, sekalinya masuk rumah sakit ternyata harus melakukan operasi besar. Seumur hidup, itu yang pertama kalinya. Cukup bikin drop. 

Paska operasi, kenyataannya, banyak sekali perubahan yang terjadi pada tubuh saya. Seperti, jadi gampang capek, gampang sakit-sakitan, lemah dan nggak sebugar sebelumnya. Ibaratnya mah makin ringkih.

Ditambah, dokter sempat menjatuhkan vonis kalau sangat kecil kemungkinannya saya untuk dapat memiliki anak. Sel indung telur sebelah kiri saya pun akhirnya harus dikorbankan. Tak bisa diselamatkan lagi menurut dokter. Alhamdulillahnya yang sebelah kanan masih aman. 

Paska operasi, dokter memang mengharuskan saya untuk istirahat selama dua minggu. Tidak boleh melakukan aktivitas berat. Kembali menjaga pola makan dan pola tidur yang baik dan benar. Kejadian ini menjadi wake up call terbesar sepanjang hidup saya. Nggak usah ngoyo kerja, apalagi harus lembur sampai pagi berhari-hari. Pola makan nggak boleh sembarangan lagi, benar-benar harus diperhatikan deh kebersihan dan nutrisinya. 

Biaya operasi kista dan rawat inap tahun 2009 lalu mencapai 16jutaan rupiah. Mahal kan? Coba aja dari dulu nggak bandel. Mau hidup sehat. Makan yang bener. Nggak makan jorok. Nggak banyakan begadang. Minum multivitamin ataupun suplemen biar penyakit jauh-jauh deh dari tubuh ini, kan ya. 

iya, saat itu saya alay! :D nulis status FB harus banget double double hurufnya :D :D

Saya termasuk yang lama proses penyembuhannya, hampir 3 mingguan. Malah dua minggu setelah operasi, saya sempat drop parah. Buang-buang air, suhu tubuh meningkat, pusing dan meriang gitu. Orang rumah bilang itu dampak dari anastesi, yaitu pembiusan yang dilakukan sebelum operasi untuk menghilangkan rasa sakit saat melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. 

Sempat juga konsultasikan hal ini pada dokter, beliau pun menyebutkan kalau hal ini wajar alias normal bagi yang baru pertama kali operasi. Entahlah, beneran deh dua minggu paska operasi itu sangat menyiksa. Mungkin kalau saat itu saya sudah kenalan dengan Theragran-M; vitamin untuk mempercepat masa penyembuhan pastinya proses penyembuhan saya nggak lama kan ya. Sehingga saya pun dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala. Pekerjaan lancar dan juga bisa berbagi momen penuh kasih dengan keluarga dan orang di sekitar. 

Tentunya selalu ada hikmah dari setiap kejadian, paska operasi, mantan pacar yang sekarang sudah jadi suami ngelamar saya dong untuk menikah dengannya. Memang, Tuhan selalu punya rahasia besar untuk umatnya. Bahkan disaat terburukmu, Tuhan memberikan hal yang indah, selama kamu ikhlas dan sabar menjalani cobaan dari-Nya. Allah Maha Besar!

Nah, makin kesininya saya pun makin ekstra memperhatikan kesehatan dengan makan teratur, jaga makanan, jaga waktu tidur, dan mengonsumsi Theragran-M paska sakit agar tubuh makin bugar, nggak gampang drop. Biasanya, paska sakit saya minum Theragran-M 1 tablet sesudah makan atau sesuai dengan anjuran dari dokter. 

"Today is a new day. Fresh start! 

Think happy thoughts, exercise, drinks lots of water, 

don't just eat, fuel your body.

Be healthy and happy!"

Disclaimer: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan dan Taisho