Andiyani Achmad

Rabu, 26 Oktober 2016

I’m Ecomom: Untuk menjadi Ibu yang lebih baik

Assalammualaikum,

Seiring perkembangan zaman, teknologi pun semakin canggih. Banyak sekali yang berubah dari hari ke hari. Mulai dari gaya hidup, kebutuhan sampai pergaulan yang tidak terkendali. Dan jangan lupa juga sama bumi kita, yang semakin hari semakin tua. Sebagai seorang ibu aku juga harus bisa mengantisipasi segala perubahan ini. Gimana caranya supaya aku bisa merubah hidup keluargaku menjadi lebih baik.



Siapa bilang jadi ibu rumah tangga itu adalah perkara mudah? Terutama untuk ibu yang merangkap menjadi seorang wanita karir juga. Kita harus menjadi seorang ibu untuk anak-anak, jadi seorang istri yang baik untuk suami, juga harus jadi seorang pegawai yang bertanggung jawab pada perusahaan. Tugas di rumah yang juga sudah menumpuk dan pekerjaan yang dikejar deadline harus berjalan beriringan, tidak boleh ada yang tertinggal satupun. Can't you believe that?

Ecomom, mungkin istilah yang tepat untuk digunakan sebagai sebutan untuk para ibu yang cerdas. Lebih jelasnya Ecomom adalah istilah untuk seorang ibu cerdas yang tidak hanya berpikir untuk kepentingan saat ini tetapi juga berpikir untuk kepentingan jangka panjang atau untuk masa depan. Cerdas disini adalah tentang bagaimana kita merawat keluarga, mengurus rumah dan isinya, mengelola keuangan rumah tangga, serta pastinya merawat diri kita sendiri.

Pertanyaannya, apakah semua orang harus jadi ecomom? Menurut aku sih, iya. Sangat baik jika semua ibu di Indonesia ini jadi seorang ecomom, dengan begitu mereka bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan baik. Untuk lebih jelasnya, aku akan jelaskan beberapa contoh tindakan yang bisa mendukung kita jadi ecomom.

Menerapkan Pola Hidup Sederhana


Untuk menjadi ecomom, kita juga perlu lho membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sederhana sedini mungkin. Kita bisa mulai dari soal makanan. Jangan dibiasakan memberi uang jajan dalam jumlah besar untuk sang buah hati, itu hanya akan membuatnya jadi lebih sering jajan diluar dan tidak bisa dikendalikan. Buatkan bekal untuk makan mereka disekolah, itu akan membuat mereka terbiasa makan makanan dari rumah, ketimbang jajan diluar, yang kita tidak tahu aman atau tidaknya makanan tersebut.


[Doc. Google]

Kita sebaiknya bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Atau kebutuhan yang seperti apa? Kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Yang pada intinya hal ini akan membantu kita untuk menciptakan kebiasaan hidup sederhana.


Menyiapkan Kebutuhan Pendidikan Anak Sejak Dini

Karena kita bukan lajang lagi yang bisa bebas kesana kemari, bebas pakai uang untuk kesenangan sendiri, kita harus mulai menyiapkan kebutuhan untuk masa depan, misalnya: untuk pendidikan anak.


Sekarang ini banyak bank yang menawarkan tabungan khusus untuk membiayai pendidikan, kita bisa manfaatkan hal tersebut untuk menyimpan uang kita khusus untuk biaya pendidikan anak kita nanti.


Menggunakan Produk Ramah Lingkungan

Dengan menggunakan produk ramah lingkungan, selain bisa berhemat, kita juga bisa hidup lebih sehat. Misalnya saja kita mengganti penggunaan kantong plastik, menjadi kantong yang terbuat dari kain, yang bisa dipakai berulang-ulang. Atau membawa air minum dari rumah dengan menggunakan tempat minum atau tumbler, sehingga kita sudah meminimalisir pembelian air minum berkemasan plastik diluar.



Lalu untuk di rumah, jika kita menggunakan kulkas, ada baiknya kulkas yang kita gunakan adalah kulkas ramah lingkungan. Karena saya sendiri pun menerapkan hal tersebut. Saya pake kulkas yang sudah punya teknologi econavi, yaitu sensor yang bisa mendeteksi kondisi pemakaian si kulkas itu sendiri, jadi secara otomatis dia bakal memaksimalkan penghematan energi.



Meluangkan Banyak  Waktu dengan Keluarga


Bagiku dan sepertinya sebagian orang yang menjadi ibu sekaligus wanita karir, mungkin ini hal yang sulit. Karena kami harus membagi waktu kami yang hanya sedikit untuk keluarga dan pekerjaan. Tapi bukan mustahil, disela-sela kesibukan kita, kita juga bisa mencurahkan banyak perhatian untuk mereka.



Misalnya nih aku setiap pagi pasti siapkan sarapan untuk mereka, sarapan bersama mereka, lalu siangnya aku akan menghubungi Darell untuk menanyakan bagaimana pelajaran disekolah, apa sudah makan atau belum, dan hal-hal lain untuk mencurahkan perhatian kita. Malamnya, saat aku pulang kerja dan Darell belum tidur, biasanya aku akan menyempatkan untuk berbincang-bincang sejenak menanyakan kegiatan si anak bujang hari ini. Atau sekedar bersenda gurau sambil Darell memijit pundakku. Romantis ya? How I love him so much! 


Dan saat weekend tiba, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berkumpul bersama suami dan Darell. Kami terkadang jalan-jalan keluar, tapi lebih sering menghabiskan waktu dirumah dengan nonton film bersama, atau memasak bersama. Yah, pokoknya kegiatan yang bisa jadi pelepas rindu karena selama seminggu kita sulit menikmati waktu bersama.



Menghemat Penggunaan Air


Sebagai Ibu, kita juga bisa mengendalikan penggunaan air dirumah. Selain menghemat air, sebenarnya ini juga berdampak pada pengurangan biaya air yang harus dibayar (kalau seperti diriku ini yang setia menggunakan air PAM).



Coba deh kita cari tahu apa sumber panggunaan air yang paling banyak dan bisa kita minimalisir? Mandi? Mandi memang menggunakan banyak air tapi sulit bagi kita menghemat air untuk mandi. Menyiram tanaman? Bisa, saya biasanya menyiram tanaman hanya di pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Mencuci? Bisa, kalau kita bisa lebih cerdas memilih mesin cuci. Sekarang ini aku menggunakan mesin cuci yang bisa lebih menghemat air karena memiliki teknologi econavi inverter yang memiliki tiga sensor yang mampu membaca kondisi cucian, untuk mendeteksi berapa banyak cucian, suhu air yang digunakan, serta bahan pakaian yang dicuci. Selain menghemat air, kita juga bisa menghemat waktu dan energi. 

13 komentar:

  1. baca dan pahami dulu,praktiknya pas aku udh nikah nanti... hehe

    BalasHapus
  2. Wah.. Keren banget mba aie :D makasih ya tipsnya :)

    BalasHapus
  3. Jadi tau deh apa yg dimaksud ecomom. Setuju bgt soal penggunaan air. Apalagi kalo buat cuci baju, kayaknya mesin cuciku belum secanggih ini😂

    BalasHapus
  4. Kuduuu banget jd ecomom ya, biar bumi tempat hidup kita ngga makin rusak dan hidup tetap berkualiatas.

    BalasHapus
  5. makanya... sku lebih senang masak.. dibanding beli.. walau cuma telur balado sama sayur asam... tapi kesederhanaan itu bikin nikmat.. nikmat mengurangi pengeluaran he2

    BalasHapus
  6. Darell....mamtir padamu lah hahaha
    Bunbes you are one of my favo mommy #kiss kiss kiss#

    BalasHapus
  7. Hemat air itu penting bangett. Dan sebisa mgkn diajarin ke bocil dr kecil. Biar jd eco kids jg. Hihi

    BalasHapus
  8. setuju sama istilah Ecomom, jadi ibu jaman sekarang kudu bisa multitasking, toh semuanya itu dilakukan utk memastikan kebahagiaan kita dan keluarga yah..

    BalasHapus
  9. Sejak belum berkeluarga aku udah ecogirl nih Mba, hemat aer, jarang mandiy, yeay :p

    BalasHapus
  10. Ibu cerdas anak2 jd ikut cerdasnya mba...^^

    BalasHapus
  11. Berniat selalu utk ramah lingkungan tapi masih pake popok sekali pake buat Raya.. hahahah gimana dooong :D

    BalasHapus
  12. Aku kira ecomom cuma sebatas pake produk ramah lingkungan aja. Trnyata artinya luas dan bagus banget yah. Hidup ecomom!

    Berarti kalo aku masih ecogirl yak? Eyaaak

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)