Semenjak kenal dengan pelajaran
Sejarah, terlebih sejarah Indonesia, selalu berhasil bikin aku ketagihan untuk
mengorek lebih dalam dan mengetahui kebenaran dibalik sejarah itu.
Bahkan, ketika sejarah tersebut
dibalut dengan cerita fiksi, tetap saja aku mudah percaya bahwa itulah
kenyataannya. Emang mudah sih percaya sebuah cerita fiksi walaupun sudah
diberikan sedikit bumbu sejarah didalamnya.
Pernah aku dibuat larut dan
kadung percaya hingga ke taraf yakin cerita tentang Lemurian dan Atlantis.
Ketika seorang ahli menyatakan bahwa Atlantis itu adalah kepulauan yang ada di
Indonesia, saat itu juga aku berusaha mencari kebenarannya. Dengan cara apa? Ya
googling lah XD anaknya malas melakukan research mendalam apalagi sampe
nyamperin.
Lalu, sebuah cerita fiksi yang
baru saja aku baca dari http://ceritera.net/ dengan
judul Legenda Lamafa seakan menarik jiwa keingintahuanku akan sejarah
sebenarnya. Meski, tetap saja yang namanya cerita legenda, sudah pasti fiksi
kan ya. Aku enggak akan terpengaruh kalo cerita Legenda Lamafa ini hanya fiksi
semata, pasti didalamnya diselipkan sejarah-sejarah nyata, entah sebagai bumbu
penyedap ataupun jejak sang penulis yang sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu?
Apa itu Lamafa?
Yang aku
tahu dari Lamafa adalah seorang penikam ikan paus yang gagah berani juga
merupakan bagian dari tradisi berburu masyarakat Lamalera. Tradisi
menggunakan peledang atau perahu kayu tanpa mesin dan tempuling (tombak yang
ujungnya terkait yang terbuat dari baja) untuk menikam ikan paus.
Memburu paus dahulu menjadi penunjang utama dalam kehidupan masyarakat Lamalera. Secara berkala, saat paus bermigrasi di perairan Flores mereka mencari mangsa. Eksploitasi sangat mereka hindari untuk menjaga keseimbangan alam dan populasi paus.
Seremonial
adat Tobo dihelat sebelum perburuan dilakukan untuk mencari perlindungan dari
leluhur. Perburuan ini menjadi sangat berbahaya, tak jarang jatuh korban akibat
empasan ekor ikan raksasa itu, yang kaget saat ditombaki. Perahu bisa langsung
pecah dengan hanya sekali tebasan ekor paus.
Berburu paus adalah
kebudayaan turun temurun di Desa Lamalera, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
Timur. Masa perburuan biasanya terjadi antara Mei hingga November. Rombongan
paus memang selalu melintasi perairan pesisir Desa Lamalera, nyaris tak ada
habisnya. Seolah paus itu memang merupakan rejeki yang dianugerahkan bagi
penduduk Lamalera.
Umumnya, masyarakat hanya
berburu koteklema (Paus Sperm), yang memiliki titik lemah bagian belakang
kepala. Paus jenis ini tidak begitu asgresif dan cenderung bergerak ke
permukaan laut. Sedangkan jenis paus yang mereka hindari adalah Seguni (Paus
Pembunuh). Ukurannya jauh lebih besar ketimbang koteklema. Titik bidik harus
tepat di bagian sirip bawah, ditombak dengan cara menyelam. Tentu dibutuhkan
teknik tingkat tinggi untuk melumpuhkannya.
Legenda Lamafa
Awal mula aku
membaca cerita legenda ini, beneran lho ngingetin aku sama cerita Lemurian dan
Atlantis. Hanya saja ini jauh lebih jelas. Maksudnya, jelas cerita ini
berlangsung di salah satu pulau di Indonesia. Dari sebutan Negeri Dua Samudera
saja sudah sangat mudah ditebak kan? Cara penulis menamakan pulau-pulau besar
di Negeri Dua Samudera pun mengarahnya ke Indonesia. Menurut aku sih ya.
Bahasa-bahasa yang
digunakan pun khas cerita fiksi yang pada akhirnya sang penulis memberikan
kemudahan pada pembaca dengan menjelaskan beberapa hal yang dirasa penting.
Seperti perhitungan waktu, ukuran panjang dan jarak, arti dari nama-nama karakter
yang ada di cerita fiksi ini.
Ada total 48
episode dari cerita Legenda Lamafa, setiap episodenya bakal bikin kamu
penasaran dan ada rasa seru bergumuruh yang tak sabar untuk baca kelanjutannya.
Keseruan cerita terasa di mulai episode 10 ke-atas. Layaknya sebuah hubungan
yang diawal kurang jelas bagaimana masa depannya, nah mulai dari episode ke-10
inilah semuanya seakan menjadi lebih jelas dan terang. J
Dalam cerita fiksi
ini, ada dua karakter utama, Bintang dan Bunda Mayang, ibu dan anak yang
digambarkan jelas fisik dan sifatnya. Bintang seorang anak yang sangat kritis,
ingin tahu hal apapun, haus akan ilmu dan sering banget nanya sama Bundanya.
Sedangkan Bunda Mayang yang digambarkan sosok ibu yang lembut namun tegas,
memiliki berbagai macam jenis buku yang harganya bisa dibilang cukup mahal,
menurut perhitungan dalam cerita legenda ini. Serta Lamalera, seorang pemburu
paus.
Bintang yang
begitu peduli pada Lamalera berani menyelamatkannya, hingga ia terjatuh ke laut
sampai-sampai membuka segel Pulau Bunga. Di momen inilah, Bintang tidak sadar
telah menggunakan kesaktikan yang dimilikinya untuk menolong Lamalera.
Kemampuan Bintang
dalam memahami keterampilan khusus hingga dapat membuka segel Pulau Bunga, bisa
dibilang setara dengan kemampuan anak yang meretas sebuah situs web secara
otodidak. Mantap nggak tuh!
Di episode ke-13
terdapat kutipan puisi “Hampa” karya Chairil Anwar juga lho. Menarik kan?
Apalagi buat kamu yang demen banget karya-karya puisi dalam negeri, harus
banget baca cerita-cerita fiksi yang ada di Ceritera.Net ini nih.
Buat kamu yang
sudah baca cerita Legenda Lamafa sampai dengan episode ke-48, jangan sedih ya,
karena ternyata ceritanya tidak berakhir sampai disitu aja lho. Pengarang masih
akan melanjutkan ceritanya, sesuai seperti ciri khas Ceritera.Net yang
menyajikan cerita bersambung. Biasanya sih, cerita baru akan diterbitkan setiap hari Senin, Rabu dan
Jumat.
Sambil menunggu,
boleh lho baca karya cerita lainnya di Ceritera.Net, seperti Kuntjoro, Pewaris,
Kota Mata dan masih banyak lainnya.
Tentang Ceritera.Net
Sebuah website
yang berisi kumpulan cerita berbagai genre, mulai dari drama, sejarah, horror,
fantasi serta terdapat juga artikel. Cerita-cerita di dalam sini sudah
terjadwal tayang secara bersambung. Walaupun masih berbasis web, kedepannya
Cerita.Net akan menambahkan pilihan eBook dan Blog.
Karena ceritanya
bersambung, seolah-olah mengajak kamu untuk larut dan hadir dalam cerita yang
dibaca serta menjadi saksi perjalanan hidup tokoh-tokoh yang ada, lengkap
dengan konflik, misteri, kegilaan, rasa penasaran, keseruan, misteri dan
romansa yang ada. Lebih dari itu, kamu juga bisa tuh ngasih usulan kelanjutan
cerita sesuai dengan imajinasi yang kamu miliki. Inilah keunikan Ceritera.Net!
:)
Tokoh legenda gini tak jarang justru menginspirasi ya mbak
BalasHapusBisa jadi bahan cerita sblm tidur utk anak ya mbak..
BalasHapusWaah bisa buat bahan dongeng anak nih. Makasih referensinya mbaa..
BalasHapusBaru tahu ada legenda Lamafa.
BalasHapusWah aku baru tau banget nih mak tentang Lamafa.. Ada ya web khusus dongeng gini.. Asiiiik, punya bahan cerita untuk anak-anak deh, makasi infonya ya mak Aie <3
BalasHapusBaru tau juga tentang legenda Lamafa.. Waktu kecil, kisah Legenda yang sering didengar itu Malin Kundang, hehehe... keren juga webnya ya, bisa buat nambahin referensi cerita anak2..
BalasHapusAku suka baca legenda2 ginii. Kadang suka dimodifikasi dulu buat cerita ke adek, hahaha. Sekarang buat anak msh suka yg bergambar, hihi.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan ke ceritera.net. Semoga betah :)
BalasHapus