Kamu ngeh nggak sih
kalo orang-orang Indonesia itu rajin curhat atau sharing? Lagi makan apa
sharing, pagi-pagi kena macet update status di FB/Path, deadline kerjaan lagi
menggila posting di Path pake ala-ala quotes, bersyukur baru dapat rejeki pun
juga curhat entah di medsos ataupun ngobrol langsung. Ini keknyah aku semua deh
Hal ini pun dikuatkan
dengan hasil survey yang dilakukan oleh Personal Growth dan Sariwangi terhadap
531 koresponden. Bahkan nih ya, dalam survey tersebut menjelaskan bahwa 8 dari
10 orang Indonesia hobinya bercerita. Dengan angka presentasinya adalah sebesar
76% dari total koresponden yang akan dengan nyaman bercerita ke siapapun
termasuk ke orang yang baru dikenal.
Namun meski demikian, nyatanya
orang Indonesia cenderung tertutup dan memilih untuk sharing hal yang sifatnya
general. Seperti yang disampaikan oleh Ratih Ibrahim, Psikolog anak dan
keluarga dalam acara kampanye Lebih Berani Bicara SariWangi di kawasan SCBD
beberapa waktu yang lalu. Ia juga menambahkan, sebanyak 3 dari 5 koresponden
tidak cukup mampu untuk mengungkapkan isi hati, apalagi yang bersangkutan
dengan hal-hal bertentangan, konflik ataupun pengalaman negatif.
Ada benernya juga sih,
aku tuh rada rishi dan kurang nyaman nyeritain hal-hal pribadi atau yang
sifatnya akan memicu konflik gitu sama lawan bicara. Apalagi tentang PILKADA
DKI Jakarta kemarin, aku mending enggak usah deh ngomongin. Malah lebih nyaman
nyeritain yang indah-indah gitu, atau hal-hal bahagia malah kadang disisipin “pamer”
tentang perkembangan anak. XD
#BeraniBicara Itu Baik dan Sehat
Padahal ya kalo
dipikir-pikir nih, kalo bisa lebih berani bicara dan sharing hal apapun dengan
keluarga itu banyak manfaatnya lho. Memiliki pembicaraan yang mendalam di
keluarga termasuk hal-hal yang sulit diungkapkan, dapat membangun hubungan
keluarga lebih hangat dan intim, berujung pada kebahagiaan keluarga juga
mencegah risiko depresi pada masing-masing anggotanya. Kebayang dong,
terus-terusan mendem perasaan dan enggak diungkapkan atau sharing ke suami atau
saudara bisa-bisa stress sendiri dan malahan bisa bikin enggak nyaman sama diri
sendiri hingga menjadi penyendiri deh.
Nah ini aku nih,
sebelum menikah kebiasaannya suka mendem sendiri hal apapun. Enggak mau sharing
dan cerita ke keluarga ataupun sahabat. Alasannya simple, enggak enak sama yang
diajakin sharing, toh lawan bicara pasti punya masalah juga toh. Tapi pikiran
aku ini nyatanya salah total. Mana kita tau lawan bicara keberatan dengan
sharing yang kita lakukan, karena belum dicoba kan?
Memang aku akui juga,
memulai pembicaraan yang agak berat dengan keluarga, suami ataupun sahabat
pastinya sulit. Kita harus pastiin lawan bicara kita itu enggak masalah dan
feel free untuk kita curhatin serta punya rasa empati yang cukup baik. Paling
enak ngajakin curhat keluarga, sahabat ataupun suami dengan suasana santai dan
sambil minum teh yang berfungsi sebagai mediator dalam membangun kehangatan dan
kenyamanan agar makin terbuka deh.
Orangtua, khususnya
ibu memiliki peranan penting dalam keluarga sebagai fasilitator untuk memulai
percakapan. Ibu pun berperan sebagai emotional supporter dalam memberikan
dukungan dan kehangatan di keluarga.
Tips Agar Anak #BeraniBicara
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak anak
yang belum berani terbuka kepada orang tuanya. Padahal, untuk mencapai rumah
tangga bahagia, keterbukaan dan komunikasi yang intensif antar anggota
keluarga, termasuk antara anak dan orang tua, sangatlah diperlukan. Keterbukaan
pada anak juga dapat membantu orang tua memantau perkembangan karakter anak.
Lantas, jika buah hati kesayangan tertutup, apa
yang harus dlakukan? Cobalah cara-cara berikut untuk memotivasinya agar anak-anak
lebih berani bicara dan terbuka.
1. Beri contoh langsung tentang
keterbukaan
2. Hindari terburu menghakimi anak
3. Lebih banyak
komunikasi
Hal
inilah yang mendorong Mona Ratuliu selaku Brand Ambassador SariWangi untuk menjaga
komunikasi dalam keluarga. Walaupun terkadang Mona menemukan tantangan
tersendiri untuk mengungkapkan isi hati atau membicarakan hal personal baik
pada suami ataupun anak-anak, terutama seputar pola asuh anak dan membagi waktu
antara keluarga dan pekerjaan.
Momen minum teh
bersama keluarga biasanya Mona jadikan sebagai waktu untuk berkumpul santai
sekaligus sharing cerita termasuk diantaranya membicarakan topik-topik yang
sulit sekalipun. Sejalan dengan kampanye #BeraniBicara dari SariWangi
memberikan motivasi tak hanya untuk Mona dan keluarga tapi seluruh keluarga dan
ibu-ibu untuk tidak hanya berani bicara isi hati tapi juga mencari solusi
terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam keluarga. Kamu setuju dong?
Kampanye #BeraniBicara SariWangi
Wah, kalo aku support
banget nih kampanye #BeraniBicara dari SariWangi supaya rasa enggak enak
sharing karena takut adanya konflik dan mendem-mendem masalah sendiri dalam
suatu keluarga menjadi hilang. Juga membiasakan anak-anak kita untuk berani
bicara tentang hal apapun tanpa merasa tidak nyaman ataupun risih. Apalagi sama
ibunya sendiri kan?
Berani bicara dengan keluarga dapat membantu menumbuhkan anak yang
jujur, memotivasi anak untuk lebih berani bergaul dengan temannya, dan
menghindari kesalahpahaman. Jangan lupa, manfaatkan kebaikan teh agar momen
berani bicara antar anggota keluarga jadi lebih hangat dan santai.
Lewat kampanye
#BeraniBicara, SariWangi meluncurkan video Kisah Keluarga Mona di Youtube yang
isinya tentang bagaimana Keluarga Mona Ratuliu #BeraniBicara untuk mencari
solusi dalam permasalahan yang kerap kali dihadapi oleh keluarga Indonesia,
tentunya ditemani dengan secangkir teh.
Johan selaku Brand
Manager SariWangi mengajak serta masyarakat Indonesia untuk berbagi pengalaman
atau cerita mereka di media sosial dengan menggunakan hashtag #BeraniBicara.
Dengan harapan, semoga bisa menginspirasi lebih banyak keluarga Indonesia untuk
berani bicara dan mengungkapkan isi hati.
Nah, mulai saat ini
yuk lebih #BeraniBicara dan sharing tentang hal apapun, jangan takut akann
adanya konflik karena tujuan dari saling terbuka berbicara adalah lebih
memahami masing-masing karakter keluarga sehingga jadi lebih bahagia, respect
dan harmonis.
Kalo kamu biasanya
ngobrolin apa saja sih sama keluarga di rumah? Bagikan ceritanya di kolom
komentar, yuk!
Kalau saya sih ada hal2 tertentu yg nggak mesti dibicarain ke keluarga, paling ngobrolnya ke suami.
BalasHapusKalau di rumahku. Ritual ngomong itu pas lagi makan bersama. Mulai dari urusan kerjaan sampai politik
BalasHapusCita2 banget tuh, menjalin keterbukaan sama naeema supaya dia bisa lebih terbuka sama aku....semoga bs sampai besar.
BalasHapusMembahas anak Dan kesalahan yg orangtua lakukan bersama suami
BalasHapusIni teh favorit akuuuu, aku jg berani bicara. Tapi bicara yang baik-baik yaaa.. *uhuk* *pencitraan* hahahahha..
BalasHapusSekarang yang banyak terjadi komunikasi satu arah antara orang tua dan anak, sehingga anak merasa dihakimi.
BalasHapusPaling enak emang, ngobrolnya sambil nge-teh
sharing2 terbuka memang bisa berdampak positif yess....semakin tau apa yg pandangan, opini, pemahaman..apalagi dlm skup keluarga...biar makin deket di hati hehee #srupuutttt tehnya
BalasHapusKl berbicara sama keluarga yg paling deket dan enak tuh sama suami dan ibu.
BalasHapusish orang indonesia itu jago bicara loh ... di belakang tapinya!
BalasHapusAnyway, di rumah, di sekolah, harus udah sistemnya bebas berekspresi dan mengungkapkan pendapat dan udah ga jamannya lagi guru nor ortu selalu mendikte gegara ngerasa selalu paling benar dan paling pinter. Tapi gak juga jd kebablasan ngasih anak berekspresi seenak udel, ngelunjak tar hehehehe .. yang pasti mulai diperkenalkan ilmu public speaking sejak dini yuk.
Kalau aku sama keluarga biasanya ngobrolin soal hal2 yang terjadi sehari itu. Misalnya kegiatan mas deniz di sekolah, aktivitas suami, sampai ngegosipin murid2 yang aku ajar. Hehehe.
BalasHapusNgobrol bareng keluarga itu emang seru dan mendekatkan sesama anggota keluarga dan ngurangin main gadget juga sih.
Aku kalau sama suami memang sering ngobrol dan kita memang terbuka. Paling favorit sambil ngeteh
BalasHapusmembiasakan anak berani berbicara dimulai dari rumah supaya bisa percaya diri menyampaikan pendapat di masyarakat
BalasHapusBenerrr bangeet. Tea time itu adalah salah satu moment yg bs dijadikan bonding antara ibu dan anak, atau ayah dgn anak. Disaat itulah terkadang anak bisa relax dan terbuka dgn orgtuanya.
BalasHapusBtw, ada typo dikit diatas hehee.. *rishi*
Biasanya kalau di rumah paling kompak pas lagi ngomentarin film di TV, mulai dari film Hollywood sampai sinetron. Semua dikomentarin. Hahaha
BalasHapusYes... rata-rata masalah di rumah tangga karena semuanya saling menyimpan.. tidak berkomunikasi. Info yang bermanfaat!
BalasHapusBerkomunikasi yang tepat dan mengena itu memang ada ilmunya. Betul sih, ngerasa juga kadang karena takut salah bicara lebih baik nggak ngomong. Padahal, komunikasi dua arah itu penting banget.
BalasHapusNgobrol sambil ngeteh memang enak, suasana jadi santai dan terasa kekeluargaan
BalasHapusBerani bicara utk semangat keterbukaan...dan kalau dah terbuka jangan baper kali ya...atau mungkin perlu juga tetep filter ada hal hal yg aku pun gak bs ungkapkan terlalu terbuka di medsos tp pasti kita punya teman bicara yg terpercaya itu yg ptg yah...punya teman bicara yg bs terbuka bicara apa aja
BalasHapusiya memang baik, tapi ada saja biasa faktor pembatas yang membuat kita gak bisa bicara, saatnya bicara ya
BalasHapus