“Pancasila
dasar negara,
Rakyat adil
makmur sentosa,
Pribadi bangsaku…Ayo
maju.. maju…”
Sepenggal
bait lagu Garuda Pancasila ini membuat hatiku bergetar dengan kecintaan sebagai
warga negara Indonesia.
Rindunya aku
akan Indonesia yang damai tanpa embel-embel perbedaan. Keberagaman yang ada
dijadikan sebagai kekuatan untuk berkarya bukannya menghasut.
Perbedaan
yang terlihat harusnya sih dimanfaatkan dengan baik, bukannya malah termakan
akan provokasi kepentingan kelompok.
Well anyhow,
menyambut Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni kemarin, Pemerintah telah menyelenggarakan Pekan Pancasila yang dimulai dari tanggal 29 Mei hingga 4 Juni
2017.
Apa sih Pekan Pancasila?
Pekan
Pancasila merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperdalam pemahaman,
penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Aku inget dulu jaman sekolah diminta untuk
hafalin #4Pilarku sampai-sampai pas mata pelajaran PMP atau PPKn
selalu tuh dibawa UUD45 dan GBHN. Kamu gitu juga?
Walaupun iya diakui pelajaran PM/PPKn ini suka
bikin ngantuk ya, tapi terasa justru sekarang ini, pendidikan moral Pancasila menjadikan
aku warga negara yang bangga dan cinta dengan Indonesia dengan segala
keberagamannya. Yang memandang perbedaan sebagai hal yang lumrah karena memang
kita beda toh? Manusia satu dengan yang lainnya aja berbeda, apalagi suku, ras
dan agama. Jadi enggak usahlah diperkeruh dan diperjelas lagi perbedaan itu.
Kangen enggak sih toleransi yang hakiki?
Kebanggaan akan ke-Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia yang indah dan cantik?
Perkembangan jaman dengan teknologi canggih mestinya sih bukan dijadikan
ranah dan sarana memperkeruh keadaan yang ada. Kebebasan berbicara seakan jadi
tidak terkontrol karena sekarang ini bukan lagi mulutmu harimau namun jarimu
harimaumu. Sekarang semua orang seakan dihalalkan untuk berpendapat tentang
keberagaman tanpa memahami bagaimana bisa Indonesia ini berdiri kokoh dan
merdeka.
Nah, Pekan Pancasila ini hadir bertujuan untuk
menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila, serta untuk menarik
minat generasi muda terhadap Pancasila sehingga diharapkan nantinya mereka
dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Lagipula, Pancasila itu kan tidak hanya Dasar
Negara tetapi juga jati diri bangsa. Bahkan sudah sangat jelas dalam
sila-silanya yang menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia. Semua kata
yang terkandung di dalamnya merupakan intisari jiwa masyarakat Indonesia. Hayo
masih hafal enggak sila-sila dalam Pancasila?
Netizen dan Blogger Ngobrol Bareng MPR RI
Hari Senin 5 Juni 2017, bersama dengan
teman-teman Netizen dan Blogger, aku menerima undangan untuk hadir dan ngobrol
bareng Ketua MPR RI dan SekJen MPR. Iya ini kali kedua aku berkunjung ke Gedung
MPR RI.
Ngobrol bareng MPR RI sudah beberapa kali
diadakan oleh MPR RI, tujuannya untuk mendekatkan diri dengan para netizen yang
notabene opini public kini tak jarang diarahkan oleh para netizen dan blogger.
Pak Zulkifli Hasan mendapatkan kesempatan pertama
untuk membuka acara ini, karena sesudah ini beliau harus menghadiri acara buka
puasa bersama dengan Pak Presiden. Beliau juga menyampaikan bahwa Pancasila itu
sesuatu yang sacral, Pancasila juga berarti gotong royong, kerjasama dan kasih
sayang akan keberagaman yang ada. Karena itu, salinglah menghormati, mencintai
dan menghargai.
Harapan Pak Zulkifli, bersama netizen dan
blogger, bersama kita mengembalikan kedamaian, caranya? Dengan tidak
menyebarkan berita hoax atau berita-berita yang sifatnya provokasi. Baiknya mah
kalo nyebarin info dipastikan terlebih dahulu sumber dan keabsahan berita
tersebut.
Ada satu pertanyaan dari netizen yang cukup
menarik, Kenapa sih baru sekarang heboh “Saya Indonesia, Saya Pancasila yang
bisa diartikan seolah dulunya kita bukan Pancasila”
Seperti yang dijelaskan oleh Pak Zulkifli, slogan
itu memang dibuat untuk generasi muda yang merupakan kelanjutan dari kalimat “Saya
Jokowi…” maka lebih pas jika dilanjutkan dengan Saya Indonesia, Saya Pancasila.
Dan memang sih slogan tersebut menjadi viral, bahkan enggak sedikit selebritis
dan para tokoh me-posting hal tersebut di Instagram.
Tak lama Pak Zulkifli pun pamit dan meninggalkan
ruangan, selanjutnya Pak Ma’ruf Cahyono selaku Setjen MPR RI yang ngobrol
dengan para netizen dan blogger.
Pak Ma’ruf kembali mengingatkan para netizen,
selaku penyampai opini akan terus menyampaikan hal-hal yang positif dan dapat
lebih bijak dalam berbagi informasi. Beliau juga menyampaikan, baiknya jadikan
media sosial sebagai wadah untuk saling merangkul, menghargai keragaman yang
ada dan lebih bijak dalam menyampaikan pendapat ataupun opini.
Harapannya sih, setelah ini para netizen dan
blogger yang dekat dengan media sosial dapat lebih bijak menyebarkan suatu
informasi, dan bahu membahu untuk menyaring berita hoax, tujuannya tak lain dan
tak bukan untuk Indonesia yang damai, aman dan sejahtera.
Jadi, mulai sekarang harus bangga untuk bilang #SayaIndonesia, #SayaPancasila :)
Jadi, mulai sekarang harus bangga untuk bilang #SayaIndonesia, #SayaPancasila :)
betul ya mepat pilar ini perlu ditanamkan dalam diri kita masing2
BalasHapusselama ini cuma tau selintas2 aja soal pekan pancasila ini, baca artikel ini jadi jelas deh, tfs ya Aiee..
BalasHapusDan saya setuju pelajaran pancasila/pmp/pkn/ppkn kembali dijadikan kurikulum sejak sekolah dasar. Karena menurut gie sebagian besar generasi milenials "hanya tau" pancasila sebagai slogan dan dasar negara tanpa tau sejarah dan penerapan serta penghayatannya.
BalasHapusTfs juga bunbes yg udh mau sharing dan berbagi informasi kepada kita semua 😊😉