CSR sesuai ISO 26000 merupakan aspek strategis yang penting
dijalankan oleh perusahaan kepada komunitas masyarakat sekitar, sehingga
diharapkan terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan komunitas
masyarakat yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu melalui
pengakuan serta lisensi sosial dari masyarakat.
Setelah sebelumnya aku share pengalaman
mengunjungi Pertamina EP Asset 3 – Jatibarang Field yang super seru dan
menyenangkan. Bener-bener pengalaman tak terlupakan deh. Gimana enggak? Lah
wong itu kali pertamanya aku pakai wearpack khas pekerja kilang minyak dan
berkesempatan melihat langsung proses pengeboran onshore.
Tak hanya berkunjung ke Jatibarang Field,
aku juga berkesempatan untuk melihat Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan
yang lokasinya tidak terlalu jauh. Walaupun aku hanya bisa melihat dari
kejauhan, karena dengan alasan keselamatan dan keamanan selain yang bertugas
memang tidak diperbolehkan masuk. Tapi aku cukup happy hanya dengan melihat
dari kejauhan saja.
Ekowisata Mangrove Karangsong
Setelah puas melihat dan ‘main-main’ ke
Jatibarang Field, aku dan rombongan blogger lainnya pun diajak berkunjung ke
Kawasan Mangrove Karangsong yang berjarak sekitar 40km atau kira-kira sekitar 1
jam waktu tempuh.
Dan ini adalah kali pertamanya juga aku
berkunjung ke hutan mangrove, rada-rada norak juga sih jadinya hehehe. Menuju Mangrove
Karangsong tersebut para blogger harus naik perahu, oia, biayanya kalo enggak
salah 15rb per orang. Ekowisata Mangrove Karangsong ini adalah wujud kegiatan
nyata CSR RU VI Balongan guna merawat dan merehabilitasi mangrove di Pantai
Karangsong, Indramayu.
Kegiatan konservasi dan rehabilitasi ini
dimulai pada tahun 2010, saat hasil survei lapangan menemukan adanya kerusakan
pesisir pantai akibat abrasi. Hal inilah yang mendorong Pertamina untuk ikutan
berperan aktif dalam melakukan konservasi mangrove di Pantai Karangsong melalui
program CSR Pertamina Hijau.
Ada lebih dari 15.000 pohon mangrove
telah ditanam sejak tahun 2010 dan keberhasilannya mendorong pihak-pihak lain
ikut berpartisipasi dalam program ini. Oia, hutan Mangrove Karangsong
sebenarnya sudah mulai dirawat sejak tahun 2008 dan berbenah menjadi ekowisata
melalui program CSR Pertamina RU VI Balongan serta dikelola oleh masyarakat local
melalui kelompok Tani Lestari. Pada kegiatan Karangsong Mangrove
Festival tahun 2015, Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutana RI
mencanangkan Mangrove Karangsong sebagai mangrove center untuk wilayah Barat
Indonesia. Keren kan?
Kalo kamu berkunjung ke Indramayu jangan lupa mampir ya
ke hutan Mangrove Karangsong ya. Dijamin deh kamu bakal jatuh cinta berat sama
hutan mangrove ini. Selain bagus dan tertata rapi, lokasinya juga instagramable
pisan. Cucok buat kamu yang hobi update di Instagram ataupun emang hobi aje di
foto. XD
Perkembangan Hutan Mangrove Karangsong
Yang aku salut nih dari hutan Mangrove
Karangsong, perkembangannya yang terbilang cukup pesat, bahkan ya dari program
CSR Pertamina sejak 2010 sudah dilakukan penanaman 5,000 bibit mangrove,
lalu tahun 2012 dilanjutkan dengan
penanaman 10,000 bibit mangrove, dan untuk tahun 2015 penanaman 1,000 bibit
diantaranya 600 bibit mangrove, 400 bibit cemara, ketapang dan widuri laut.
Saat ini diperkirakan sudah ada lebih dari 50ribu mangrove di kawasan ini
dengan bibit yang tumbuh dengan sendirinya. Wow!
Pantai Desa Karangsong saat ini dikenal
sebagai Pusat Ekosistem Mangrove Karangsong yang juga menghadirkan berbagai
kegiatan yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar. Bahkan nih ya,
masyarakat sekitar bisa mengikuti beberapa kegiatan seperti diantaranya menanam
mangrove, workshop mangrove, kelas kuliner, hingga panggung hiburan dan bazaar.
Setelah sukses mengubah wajah pesisir
pantai Karangsong menjadi daerah ekowisata Hutan Mangrove, PT Pertamina
(Persero) RU VI Balongan berkomitmen lebih untuk memperluas tak hanya
pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan saja, namun juga
memberikan edukasi kepada generasi muda. Ya buktinya kemarin aku berkunjung ke
hutan Mangrove Karangsong banyak lho pengunjung dari masyarakat.
Rumah Berdikari
Oia, sebelum aku ke hutan Mangrove
Karangsong, aku dan teman-teman blogger lainnya mampir dulu ke Rumah Berdikari
yang merupakan penerapan program CSR Pertamina RU VI Balongan untuk masyarakat
di Kabupaten Indramayu.
Rumah Berdikari menjadi rumah dari industry
kreatif Indramayu yang mengolaborasikan antara pengolahan makanan, jasa
pariwisata dan pengenalan budaya menjadi satu kesatuan yang tujuannya enggak
lagi dan enggak bukan untuk pembelajaran masyarakat di sekitar.
Adanya program ini juga membantu para
pelaku bisnis untuk meningkatkan perekonomian melalui sector jasa pariwisata,
sehingga menjadi independent community. Aktifitas yang terdapat di Rumah
Berdikari yaitu Warung Reang, Bincang Interaktif, Perpustakaan Mini, Workshop
Handycraft, dan Workshop olahan mangrove.
Lokasinya yang tidak jauh dari Kawasan
Ekowisata Mangrove, menjadi pusat oleh-oleh khas Indramayu yang diolah dari
mangrove seperti Jackie Gold, Dodol, Kecap, Peyek dan Sirup Mangrove. Kalo mau
pesan bisa lho, kamu cukup hubungi Ibu Suhermi di nomor telepon 0878 2242 2291.
Aku tuh selalu amazed dan merasa salut dengan kegiatan CSR yang sangat memikirkan lingkungan dan warga sekitar, seperti CSR RU
VI Balongan ini. :)
Jadi tau ada wisata mangrove di indramayu, terima kasih mba informasinya
BalasHapusMasama mba Maliha senang bisa berbagi :)
HapusAsik banget mba.. wisata di mangrove begini.. kmrn baca juga ada blogger yang wisata di tempat mangrove, tapi tepatnya di bali :)
BalasHapuswww.sistersdyne.com
Nah aku penasaran juga sama wisata Mangrove di Semarang, Surabaya dan Bali
HapusYeay noted, mangrove! Kalo ke indramayu or cirebon mau minta dianterin ke sana ah~~
BalasHapusBtw kalo mau ke rmh berdikari boleh untuk umum kak?
Rumah Berdikari untuk umum kok, yuk berkunjung ke Mangrove Karangsong :)
Hapuswah aku dari dulu mau ke sini tp belum kesampaian pdhl dekat dari cirebon
BalasHapushayo mba, berkunjung ke Mangrove Karangsong :)
Hapussuasananya mirip sama mangrove wonorejo Surabaya :D jadi pengen juga kesana.
BalasHapusAku belum pernah ke Surabaya, kalo pas ke sana mau juga berkunjung ke Mangrove Wonorejo Surabaya :)
Hapuswah, baru tahu kalau mangrove bisa hidroponik dan dikonsumsi. terimakasih sudah berbagi :)
BalasHapusMasama mba, senang bisa berbagi :)
Hapuswah mantep banget mbak ... sek mbak aku baru tau magrove bisa jadi minuman energy hahahah ... salam kenal mbak .....dari Bondowoso
BalasHapusHalo Mas, salam kenal juga :)
HapusAku baru tau kalau mangrove bisa dibuat dodol. Bisa jadi contoh nih buat kawasan-kawasan mangrove lainnya. Kalau ke indramayu noted mesti kesini.
BalasHapusaku pun kemarin pas kesana nyobain, enak juga kok :)
HapusWah bagus sekali ya kak program csr pertamina
BalasHapussalut ya sama CSR Pertamina :)
Hapus