Andiyani Achmad

Selasa, 15 Agustus 2017

Pertamina Blogger Touring: Jelajah Ekowisata Mangrove Karangsong




CSR sesuai ISO 26000 merupakan aspek strategis yang penting dijalankan oleh perusahaan kepada komunitas masyarakat sekitar, sehingga diharapkan terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan komunitas masyarakat yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu melalui pengakuan serta lisensi sosial dari masyarakat.

Setelah sebelumnya aku share pengalaman mengunjungi Pertamina EP Asset 3 – Jatibarang Field yang super seru dan menyenangkan. Bener-bener pengalaman tak terlupakan deh. Gimana enggak? Lah wong itu kali pertamanya aku pakai wearpack khas pekerja kilang minyak dan berkesempatan melihat langsung proses pengeboran onshore.



Tak hanya berkunjung ke Jatibarang Field, aku juga berkesempatan untuk melihat Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan yang lokasinya tidak terlalu jauh. Walaupun aku hanya bisa melihat dari kejauhan, karena dengan alasan keselamatan dan keamanan selain yang bertugas memang tidak diperbolehkan masuk. Tapi aku cukup happy hanya dengan melihat dari kejauhan saja.

Ekowisata Mangrove Karangsong

Setelah puas melihat dan ‘main-main’ ke Jatibarang Field, aku dan rombongan blogger lainnya pun diajak berkunjung ke Kawasan Mangrove Karangsong yang berjarak sekitar 40km atau kira-kira sekitar 1 jam waktu tempuh.

Dan ini adalah kali pertamanya juga aku berkunjung ke hutan mangrove, rada-rada norak juga sih jadinya hehehe. Menuju Mangrove Karangsong tersebut para blogger harus naik perahu, oia, biayanya kalo enggak salah 15rb per orang. Ekowisata Mangrove Karangsong ini adalah wujud kegiatan nyata CSR RU VI Balongan guna merawat dan merehabilitasi mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu.
Kegiatan konservasi dan rehabilitasi ini dimulai pada tahun 2010, saat hasil survei lapangan menemukan adanya kerusakan pesisir pantai akibat abrasi. Hal inilah yang mendorong Pertamina untuk ikutan berperan aktif dalam melakukan konservasi mangrove di Pantai Karangsong melalui program CSR Pertamina Hijau.



Ada lebih dari 15.000 pohon mangrove telah ditanam sejak tahun 2010 dan keberhasilannya mendorong pihak-pihak lain ikut berpartisipasi dalam program ini. Oia, hutan Mangrove Karangsong sebenarnya sudah mulai dirawat sejak tahun 2008 dan berbenah menjadi ekowisata melalui program CSR Pertamina RU VI Balongan serta dikelola oleh masyarakat local melalui kelompok Tani Lestari. Pada kegiatan Karangsong Mangrove Festival tahun 2015, Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutana RI mencanangkan Mangrove Karangsong sebagai mangrove center untuk wilayah Barat Indonesia. Keren kan? 

Kalo kamu berkunjung ke Indramayu jangan lupa mampir ya ke hutan Mangrove Karangsong ya. Dijamin deh kamu bakal jatuh cinta berat sama hutan mangrove ini. Selain bagus dan tertata rapi, lokasinya juga instagramable pisan. Cucok buat kamu yang hobi update di Instagram ataupun emang hobi aje di foto. XD




Perkembangan Hutan Mangrove Karangsong

Yang aku salut nih dari hutan Mangrove Karangsong, perkembangannya yang terbilang cukup pesat, bahkan ya dari program CSR Pertamina sejak 2010 sudah dilakukan penanaman 5,000 bibit mangrove, lalu  tahun 2012 dilanjutkan dengan penanaman 10,000 bibit mangrove, dan untuk tahun 2015 penanaman 1,000 bibit diantaranya 600 bibit mangrove, 400 bibit cemara, ketapang dan widuri laut. Saat ini diperkirakan sudah ada lebih dari 50ribu mangrove di kawasan ini dengan bibit yang tumbuh dengan sendirinya. Wow!

Pantai Desa Karangsong saat ini dikenal sebagai Pusat Ekosistem Mangrove Karangsong yang juga menghadirkan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar. Bahkan nih ya, masyarakat sekitar bisa mengikuti beberapa kegiatan seperti diantaranya menanam mangrove, workshop mangrove, kelas kuliner, hingga panggung hiburan dan bazaar.






Setelah sukses mengubah wajah pesisir pantai Karangsong menjadi daerah ekowisata Hutan Mangrove, PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan berkomitmen lebih untuk memperluas tak hanya pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan saja, namun juga memberikan edukasi kepada generasi muda. Ya buktinya kemarin aku berkunjung ke hutan Mangrove Karangsong banyak lho pengunjung dari masyarakat.

 Rumah Berdikari

Oia, sebelum aku ke hutan Mangrove Karangsong, aku dan teman-teman blogger lainnya mampir dulu ke Rumah Berdikari yang merupakan penerapan program CSR Pertamina RU VI Balongan untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu.

Rumah Berdikari menjadi rumah dari industry kreatif Indramayu yang mengolaborasikan antara pengolahan makanan, jasa pariwisata dan pengenalan budaya menjadi satu kesatuan yang tujuannya enggak lagi dan enggak bukan untuk pembelajaran masyarakat di sekitar.

Adanya program ini juga membantu para pelaku bisnis untuk meningkatkan perekonomian melalui sector jasa pariwisata, sehingga menjadi independent community. Aktifitas yang terdapat di Rumah Berdikari yaitu Warung Reang, Bincang Interaktif, Perpustakaan Mini, Workshop Handycraft, dan Workshop olahan mangrove.





Lokasinya yang tidak jauh dari Kawasan Ekowisata Mangrove, menjadi pusat oleh-oleh khas Indramayu yang diolah dari mangrove seperti Jackie Gold, Dodol, Kecap, Peyek dan Sirup Mangrove. Kalo mau pesan bisa lho, kamu cukup hubungi Ibu Suhermi di nomor telepon 0878 2242 2291.


Aku tuh selalu amazed dan merasa salut dengan kegiatan CSR yang sangat memikirkan lingkungan dan warga sekitar, seperti CSR RU VI Balongan ini. :) 

18 komentar:

  1. Jadi tau ada wisata mangrove di indramayu, terima kasih mba informasinya

    BalasHapus
  2. Asik banget mba.. wisata di mangrove begini.. kmrn baca juga ada blogger yang wisata di tempat mangrove, tapi tepatnya di bali :)
    www.sistersdyne.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah aku penasaran juga sama wisata Mangrove di Semarang, Surabaya dan Bali

      Hapus
  3. Yeay noted, mangrove! Kalo ke indramayu or cirebon mau minta dianterin ke sana ah~~

    Btw kalo mau ke rmh berdikari boleh untuk umum kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah Berdikari untuk umum kok, yuk berkunjung ke Mangrove Karangsong :)

      Hapus
  4. wah aku dari dulu mau ke sini tp belum kesampaian pdhl dekat dari cirebon

    BalasHapus
  5. suasananya mirip sama mangrove wonorejo Surabaya :D jadi pengen juga kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku belum pernah ke Surabaya, kalo pas ke sana mau juga berkunjung ke Mangrove Wonorejo Surabaya :)

      Hapus
  6. wah, baru tahu kalau mangrove bisa hidroponik dan dikonsumsi. terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
  7. wah mantep banget mbak ... sek mbak aku baru tau magrove bisa jadi minuman energy hahahah ... salam kenal mbak .....dari Bondowoso

    BalasHapus
  8. Aku baru tau kalau mangrove bisa dibuat dodol. Bisa jadi contoh nih buat kawasan-kawasan mangrove lainnya. Kalau ke indramayu noted mesti kesini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku pun kemarin pas kesana nyobain, enak juga kok :)

      Hapus
  9. Wah bagus sekali ya kak program csr pertamina

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)