Sebelum menikah,
kebiasaan makan di restoran mevvah pas gajian selalu jadi agenda rutin aku
bareng teman-teman. Enggak cuma itu aja, ada habit yang saat itu sih aku
anggapnya hal yang biasa, yaitu kalap belanja sepatu dan tas padahal ya deretan
heels, wedges dan flatshoes masih terjajar rapih di rak sepatu kamar.
Malahan
ya, ada sebutan khas setiap hari gajian tiba, apa hayo? Hahahaha kocak sih ini,
pas gaji masuk rekening aku nyebutnya sebagai “Rembulan Bersinar Lagi (dengan
nada lagu dangdut, lupa siapa penyanyinya XD)”.
Duduk cantik
di café, makan mevvah di resto atau lounge kekinian yang lagi heits seakan
pengen nunjukkin “nih gue baru gajian jadi bebas lah mau party ngapain kek,
uang-uang gue”. Eh pas tengah bulan mulai deh tuh gigit jari. Yang dicari tiap
mau makan, mie instan lagi mie instan lagi. Sumpah ya, miris idup gue dulu
ternyata hahahah.
Belum lagi
tawaran pembuatan kartu kredit yang menggiurkan, satu di approved, numbuh 1000
approval lainnya. Seakan punya tempat pinjaman pribadi, kartu kredit selalu
jadi alasan buat beli barang pas uang cash menipis di rekening. “Mumpung lagi
diskon”, “Mumpung cicilannya 0%”, “Mumpung buy 1 get 1”, “Mumpung lagi promo”…
mumpung dan mumpung dan mumpung sampe tagihan kartu kredit menumpuk. XD Belum
lagi pas bayar kartu kredit yang dibayar minimum payment-nya. Ini semacam
hubungan tanpa status yang saling nyakitin tapi terlanjur sayang dan enggak ada
kejelasannya entah sampe kapan.
Are you part of “Middle Income Trap?”
Nyesel
enggak dulu begitu? Nyesel sis, pake tanya? XD Dulu itu enggak ada informasi
terpapar nyata di media sosial kayak sekarang. Yaelah, dulu aja medsos yang
baru ada itu FB ama Twitter dan om google enggak selengkap sekarang fiturnya ye
kan.
Nyatanya,
bad habit yang sering dilakukan jaman gadis ciyeee masih gadis dulu jika
diteruskan akan berbahaya dan termasuk dalam “Middle Income Trap”. Aduh serem
kan ya, masa iya kerja mati-matian hanya untuk predikat gaya hidup sosial atau
biasa dikenal sebagai social climber. Ini nih, bisa memperparah kondisi
keuangan kamu hanya semata demi pandangan orang-orang atau jumlah “LIKE” di
media sosial.
Nah, setelah
berumah tangga dan didaulat jadi menteri keuangan teranyar (di keluarga sendiri
hihihi) baru deh gedebag gedebug belajar menyusun anggaran. Walaupun pendapatan
suami + aku enggak seheboh pengeluaran bulanan kita. Tapi enggak bisa dijadiin
alasan sebagai faktor keuangan rumah tangga carut marut. Masalahnya bukan
dijumlah nominal gaji, melainkan gimana cara kita mengatur uang itu sendiri.
The Best Strategy to Avoid “Middle Income Trap”
As a smart
mom, I must protect my family’s smile dari terpaan label “Middle Income Trap”
itu tadi dimulai dengan mengatur keuangan keluarga dengan prinsip sebagai
berikut:
1. Biasakan
membuat anggaran bulanan atau biasanya sih ya buibu nyebutnya anggaran belanja.
Inget, beli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan ya bu. :)
2. Bikin list pengeluaran sesuai
kebutuhan, mulai dari
kebutuhan dapur, kebutuhan pendidikan anak, kebutuhan bayar tagihan bulanan,
kebutuhan bayar cicilan rumah/kendaraan, sedekah, gaya hidup dengan keluarga
dan dana darurat.
3. Menabunglah, cara klasik ini dipercaya cukup membantu
lho buibu. Bahkan ya, kalo ada planning buat liburan biasanya aku setting
timeline tabungan sampai di bulan aku dan keluarga berangkat liburan. Masih
inget the power of 20ribu yang disisihkan setiap hari dari sisa pengeluaran
kalo didiemin selama setahun misalnya, tanpa sadar kita udah punya dana buat
liburan lho.
4. Enggak boleh boros dan jangan
terpengaruh dengan tipu daya bujuk rayu promosi yang bertebaran baik di dunia maya maupun di
dunia nyata. Aduh, ini nih pe er terbesar dalam diriku selama ini. Mulai dari
yang ngeces liat tulisan DISKON SETENGAH HARGA dan PROMO BUY ONE GET ONE sampe
sekarang aku dalam hati nyebut “astagfirullah” atau “pait..pait” tiap liat
tulisan tersebut lebah kali ah dipait-paitin XD
5. Mulailah berinvestasi wahai ibu-ibu muda kesayangan, bisa lho
dimulai dari investasi emas ataupun logam mulia. Tiap ada rejeki lebih atau bonus,
sisihin buat investasi. Trus juga, mulai garcep cari informasi tentang
investasi yang aman dan nyaman dari segala sumber.
6. Ayo mulai asuransikan harta bendamu, hidupmu dan kesehatanmu.
Asuransi ini bisa dibilang salah satu solusi jangka pendek yang bisa menjadi
jawaban jika salah satu keluarga mengalami musibah kecelakaan. Dari asuransi
inilah biaya pengobatan, rawat inap dan lain-lain dibayarkan.
SMiLe Sinarmas MSIG Life
Bahkan dari
seminar dan workshop yang aku ikuti di acara “Smart Mom, Protect Your Family’s
Smile” yang diadakan oleh Sinarmas MSIG Life dan menggandeng Komunitas Emak Blogger beberapa waktu lalu, Aakar Abyasa
Fidzuno, Pakar Edukasi Keuangan, menyampaikan bahwa sesungguhnya orang Indonesia
sangat rendah kesadaran pentingnya mempunyai asuransi. Ya, mungkin karena
agen-agen asuransi yang nakutin sih ya kalo nawarin apa-apa trus pas mau
claimed dibikin susah.
Akibat
rendahnya kesadaran orang Indonesia akan pentingnya asuransi memaksa pemerintah
untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Salah satunya dengan seminar dan
workshop yang diadakan oleh Sinarmas MSIG Life ini. Alasan paling logis kenapa
asuransi itu penting adalah sakit itu pasti, hanya kapan kita mengalaminya itu
yang enggak pasti. Sama halnya dengan semua orang akan meninggal pada akhirnya,
namun tidak tahu kapan.
Asuransi
seharusnya dimiliki oleh kepala keluarga, alasannya kalo kepala keluarga
meninggal setidaknya sudah meninggalkan persiapan yang cukup bagi keluarga yang
ditinggalkannya. Atau bisa dibilang, dengan mengasuransikan keluarga kita itu
adalah tanda cinta dan tanggung jawab pada keluarga. Lantas mewek
membayangkannya
Namun,
jangan sembarangan memilih produk asuransi ya. Kamu kudu mencari tau produk
asuransi yang ditawarkan itu. Apakah sesuai dengan kebutuhan kita? Dan
bagaimana manfaatnya. Ingat juga asuransi yang kita pilih itu adalah jaminan
masa depan kamu dan keluarga lho. Jadi harus selektif ya.
The Benefit of #SMiLeWithMe
Produk asuransi
yang sesuai dengan kebutuhan aku serta memiliki manfaat luar biasa bagi
keluarga adalah SMiLe dari Sinarmas MSIG Life.
Aakar sendiri pun mengakui kalo produk SMiLe dari Sinarmas MSIG Life secara nilai bisa dibilang cukup terjangkau dan menariknya
banyak manfaat yang diberikan.
Lebih dari
itu, kalo kamu cek hashtag #SMiLeWithMe banyak banget lho informasi tentang
asuransi Sinarmas MSIG Life yang bisa kamu temui yang beberapa diantaranya
yaitu:
1. Adanya
Kalkulator Finansial, mulai dari mencari tau berapa dana yang dibutuhkan saat pensiun
nanti, dilanjutkan dengan perencaan pendidikan anak hingga cara mengetahui
jumlah proteksi penghasilan. Beuh, lengkap banget kan ya.
2. Eits ada
lagi nih, Sinarmas MSIG Life juga memberikan kamu solusi produksi tahapan
kehidupan mulai dari lanjang hingga pensiun lho.
3. Dan tak lupa, tersedianya
layanan nasabah yang memberikan informasi dari mitra rumah sakit hingga
prosedur klaim.
Nah, setelah
mengetahui strategi jitu terhindar dari label “Middle Income Trap”. Mulai dari
sekarang Yuk, Atur Uangmu dengan sebijak mungkin. Ingat, setiap kenaikan
pendapatan yang kita terima itu biasanya
disertai dengan penambahan gaya hidup. Karena itu, penting bange untuk
Yuk, Atur Uangmu secara berkala dan rutin.
Yuk, Atur Uangmu Sekarang!
Jika kamu
sedang berada dalam “Middle Income Trap”, hal pertama yang harus kamu lakukan
menurut Aakar adalah berhenti sejenak dan menata kembali semuanya dari awal.
Ibarat benang yang kusut, baiknya kamu mencari sumber akar permasalahannya
dimana dan bereskan hal itu lebih dulu.
Segera lakukan audit manajemen keuangan
dengan melihat kembali apa sih sesungguhnya persoalan keuangan yang kamu
hadapi. Jangan terlalu lama nyender pada gaya hidup social climber, keasikan
nyender nanti bisa nyungsep lho kak. XD
Buat buibu
yang smart, mulailah sedari dini membiasakan anak untuk perencanaan keuangan
keluarga. Dengan membiasakan hal ini pada anak, secara enggak langsung kita
sebagai orangtua cerdas mengajarkan anak kalo nyari uang itu susah lho.
Bukannya setiap uang orangtuanya habis di dompet lantas bisa melipir ke ATM dan ambil uang. Darell banget ini
begini, kalo Bundanya bilang “Uang Bunda abis, di dompet udah enggak ada”,
dijawabnya, “Yuk Bun, ke ATM bawa kartu Bunda yang itu trus ambil uang di sana”
*krik krik krik*
Tidak
mengenalkan perencanaan uang pada anak berimbas saat dewasa nanti ia akan
terjerat pada kehidupan social climber yang mempunyai kebiasaan seperti “Middle
Income Trap”. Ngomongin perencanaan keuangan bukan hal yang tabu lho.
Masa
ngajarin seks sejak dini bisa, tapi ngomongin cara ngatur uang ke anak merasa
enggak nyaman sih? Yuk, Atur Uangmu sekarang, saat ini, untuk nanti dan masa
depan anak-anak kita yang lebih gemilang.
Kalo aku middle income trapnya karena pengen makan enak2.. bukan demi posting di medsos..tapi demi keinginan perut semata huhuhuuu.. kudu dikurang2in nih borosnya di awal bulan. Makasih sharing tips nya yaa mba Aie! Moga kita jadi emak2 yang bijak mengatur keuangan keluarga, aamiin!
BalasHapusAku pun sama kayak Mbak Tia. Kayaknya gak ada yang bisa ngalahin kalau lagi mau makan enak. Apalagi kalau abis gajian, kayaknya selalu harus makan enak. Hahahaha.
HapusJadi ngeri, abis baca aku langsung ngitung pengeluaran hari ini masa, hehehe...
BalasHapusTapi ya Mba Ai, aku sekarang mulai ngitung2 buat ini-itu, buat biaya traveling tapi, hehehe...
Sering mikir kayak gitu juga mbak. Masa, hasil kerja habis dalam sebulan, malah kurang. Kerja keras setiap hari berarti cuma dikerjain sama situasi aja dong ya hehe. Pelan2 diriku mulai berubah, nggak mau lagi terjebak. Salam kenal, mba
BalasHapusWah Aie tfs ya, tentang financial planning selalu menarik. Cuma ya itu, khatam teorinya susah prakteknya hehehe.. catat pengeluaran sudah, pos pos juga sudah dibuat, tetep akhir bulan gerus trus sampe tetes terakhir hicks :")
BalasHapusHahaha ini iya banget ya mbaaak. TANYA KENAPAAAA? Kalau aku si emang gede di jajan-jajan. Tukangan di rumah seakan memanggilkuuu. Tapi sekarang mendingan si, ga sesering dl. Wong duitnya Makin tipis. Hikss
HapusSenasib kaak,dulu juga samaaa hihihi namun setelah di dapuk jadi menteri keuangan keluarga, berusaha untuk bisa lebih baik ngelola keuangan, tapi yaa godaan selalu aja datang menerpa hahah
BalasHapusThanks buat sharing-nya, mbak. Godaan terbesar perempuan baru gajian: makan enak, pampering time di salon, dan shopping. Tetapi, jangan lupa ditabung dan disisihkan buat bayar cicilan.
BalasHapusIya jugaak ya, kalau di awal bulan pegang duit banyak suka lupa sama rencana lainnya. Betul nih, musti lebih detil dan komit lagi dengan perencanaan keuangan keluarga..Biar nggak jadi korban middle income trap..hii ngeri!
BalasHapusIni jadi pe er aku jga mba, ya alloh hidup di kota besar tuh banyak banyak tantangan ny. Apalagi akhir Bulan sale dimana-mana, eta terangkanlah pokoknya.
BalasHapusMasalah mengatur keuangan itu erat kaitannya sama gaya hidup sih kalau menurut saya, kalau semakin tinggi gaya hidup ya semakin susah hemat. Apalagi kalau ke mall dan banyak diskon, ohhh NOOO
BalasHapusIbu2 yg wise kudu mau belajar ttg investment yah
BalasHapusKindly visit my blog : bukanbocahbiasa(dot)com
Makasih sharingnya mbak, mungkin kebalikannya yah. Dulu zaman udah bisa kerja karena pernah masa kecil hidup serba pas-pasan, makanya begitu ada uang pengen lah bisa merasakan sedikit kenyamanan macam makan enak di resto dll.
BalasHapusCumaan, memang kudu dimanage keuangannya biar gak terlanjur jadi boros :)
Aku sesekali masih suka nongkrong. Kalau tempatnya oke, ya sekalian poto-poto. Uhm, tapi bener sih, terjebak jadi golongan middle income trap itu mudah sekali.
BalasHapusIya nih kadang suka bocor
BalasHapusDuh, aku banget nih, "mumpung diskon, mumpung buy 1 get 1, mumpung free ongkir" hahahaha. Makasih sharingnya Mba Aie, bakal berguna banget!
BalasHapusKok jd liat diri sendiri niy kalo lg ada promo atau free ongkir nafsu belanja tinggi. Nice info mba Aie
BalasHapusduh barusan mikir mau belanja onlene.. pait pait pait hihihi..
BalasHapusMembuat list pengeluaran dan catatan penting banget ya
BalasHapusAku yg gk bs ngerem itu soal beli tiket, kalo makan enak sepatu baju dll sih lewat. Blm beli baru klo yg lama blm rusak. Hehe, tp ttp sih, aku jg kudi belajar atur keuangan nih
BalasHapusMiddle Income Trap emang sebutan ngehe tapi bener sih hahahah parahnya gue juga gitu kak, tapi sebelum memutuskan untuk nabung buat nikah sih. Sekarang kalo mo beli apa - apa yang dipikirin biaya hidup setelah nikah gimana hahah jadinya malah makin tenang dan cicilan cc cuma buat barang2 yg long lasting ajaa
BalasHapusWah syukurlah aku sudah memenuhi semua poin itu, kecuali belum punya asuransi rumah.
BalasHapusEmang penting ya sbg istri dan manager keuangan di rumah hrs tahu cara atur uangnya gimana..
BalasHapusHahaha, baru tau ada istilah 'middle income trap' ini. Tp sama sih ya dulu kita, byk ditawarin kartu kredit, trus apply banyak2. Kadang krn dpt hadiahnya, atau apalah hahaha.
BalasHapusHahahaha sampe skrg aku masih gitu mba. Abis gajian pasti makan siangnya ke tempat mevvah. Setelah itu, ngedekem dikantor. Tapi emang ya, setan belanja utk kaum hawa iti banyak banget. Utk skrg, ak sebisa mungkin ngerem utk hal2 yg gak penting kaya hrs serba branded. Tp utk urusan makan enak, gak bisa di rem.
BalasHapusMiddle income trap ini beneran bahaya bangeeeet.. berasa nambah income tp makin konsumtif. Kudu melek investasi bener emang.
BalasHapusjadi penasaran sama SinarMas MSIG Life #SmileWithMe ini termasuk asuransi jiwa murni atau endowment *meluncur ke website Sinrmas MSIG*
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus