Selain mencukur
habis rambut bayi yang baru lahir, salah satu tradisi yang dijalani oleh hampir
semua orang di Indonesia adalah mengubur ari-ari sang jabang bayi di pekarangan
rumah ataupun melemparnya ke laut.
Karena background
keluargaku lebih kuat di adat Jawa, alhasil semua ari-ari dari bayi yang lahir
di keluarga pasti dikubur sekitar pekarangan rumah. Tradisi mengubur ari-ari
dianggap hal yang sangat penting, khususnya untuk masyarakat jawa. Hal ini
dikarenakan ari-ari merupakan salah satu organ yang menjadi “jalur hidup” saat
bayi dalam kandungan, bahkan tak sedikit masyarakat jawa menganggap ari-ari
sebagai batir bayi (teman/saudara bayi) yang dengan setia menemani jabang bayi
di dalam kandungan hingga dilahirkan ke dunia.
Lalu, apa sih
sebenarnya fungsi dari ari-ari atau plasenta itu sendiri?
Plasenta atau
ari-ari merupakan organ yang sangat luarbiasa dan hanya sedikit ibu yang pernah
melihat. Aku sendiri sih belum pernah liat plasenta Darell, mungkin karena proses
lahirannya secara Caesar dan tradisi mengubur plasenta dalam keluargaku pun
sangat kuat. Alhasil, sesaat Darell dilahirkan plasentanya langsung dibawa
pulang untuk dibersihkan dan dikubur sesuai tradisi jawa.
Dari yang pernah aku baca hasil googling dan nonton di youtube. Plasenta yang terdiri dari 200 lebih pembuluh vena halus yang berbentuk mirip gumpalan hati mentah. Hmm.. kebayang enggak sih? Aku sih kebayangnya kaya hati sapi gitu hanya ini lebih banyak pembuluh halusnya.
Permukaan maternal yang menempel pada rahim, tampak kasar, berongga serta berwarna merah tua yang terbagi dalam 15-20 tonjolan cotyledon, yang merupakan villi atau tonjolan berbentuk jari. Permukaan fetus digambarkan sangat lembut dengan tali pusat yang biasanya terdapat di bagian tengah. Bila tali pusat berada di bagian pinggir disebut battledore plasenta, sedangkan bila terdapat di bawah rahim maka disebut Plasenta Previa.
Plasenta terbentuk sejak usia kehamilan memasuki minggu pertama yang memiliki diameter 15-20 cm dan berat sekitar 0,5 kg berbentuk seperti lempengan atau pancake. Fungsi dari plasenta yaitu:
- mengantarkan zat gizi bagi proses tumbuh kembang janin sejak minggu pertama sampai tiba saat kelahiran si jabang bayi
- plasenta juga membantu membuang zat-zat yang tidak berguna dari tubuh janin, seperti karbondioksida dan urine
- mengandung sel induk darah tali pusat yang saat ini cukup populer untuk disimpan karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit bayi dan keluarganya, seperti penyakit kelainan darah dan beberapa jenis kanker.
Hal ini pun diamini oleh dr. Ardiansjah Dara SpOG pada kesempatan acara yang diadakan oleh PT. Cordlife Persada beberapa waktu yang lalu dalam rangka perayaan pertama kalinya World Cord Blood Day. Acara yang bertajuk Cordlife AWESOME (Awareness for Some People) bertujuan untuk memberikan informasi dan mengedukasi berbagai kalangan masyarakat seperti calon orangtua, blogger, media hingga praktisi kesehatan mengenai pentingnya menyimpan darah tali pusat.
dr. Dara, panggilan akrab dari dr. Ardiansjah Dara SpOG menjelaskan lebih lanjut perihal proses pengambilan darah tali pusat yang sama sekali tidak menyakiti ibu dan bayi. Segera setelah persalinan baik secara normal ataupun caesar, tali pusat diklem dan bayi dipisahkan dari tali pusat untuk dipindahkan dari ruang persalinan.
Dokter kemudian mengambil darah tali pusat dengan menyuntikan jarum ke dalam pembuluh vena dan mengalirkan darah ke dalam kantong darah. Prosedur ini tanpa rasa sakit dan resiko baik untuk anda dan bayi anda, butuh sekitar 3 menit dan tidak mempengaruhi proses persalinan sama sekali.
Sel ini telah terbukti berguna dalam pengobatan kanker dan kelainan darah seperti neuroblastoma, leukemia dan limfoma dan talasemia. Melanjutkan terobosan yang menjanjikan untuk terapi selular dan kedokteran regeneratif yang berkembang pesat dalam waktu dekat ini.
Ketika ditransplantasikan kepada pasien, sel punca hematopoietik bermigrasi ke dalam sumsum tulang dan memproduksi sel darah yang baru, meningkatkan sistem imunitas. Dengan kemajuan tekknologi yang cepat, jumlah penyakit yang dapat diobati dengan terapi sel punca diharapkan bertambah.
Hal senada pun disampaikan oleh dr. Meriana Virt9in selaku medical advisor PT. Cordlife Persada, sekitar 3.000 anak anak indonesia berusia kurang dari 15 tahun didiagnosa dengan leukemia setiap tahunnya. Lalu, talasemia mayor dan leukemia, dua dari penyakit yang paling sering terjadi di Indonesia ini, dapat diobati dengan sel punca. Sekali terlewat, sel punca hanya dapat diambil dari sumber lain termasuk sumsum tulang, yang prosesnya terasa menyakitkan.
Sedangkan proses pengambilan darah tali pusat yang hanya bisa dilakukan pada satu kesempatan yaitu saat persalinan yang prosesnya tidak menyakiti ibu dan bayi. Selain itu, sel punca dari bayi kita dapat digunakan juga untuk saudara kandungnya. Riset menunjukkan bahwa pasien pulih lebih baik dan survival rate dua kali jika mereka menerima sel punca dari saudaranya.
Tidak hanya menyediakan jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat, Cordlife juga menyediakan pemeriksaan Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) yaitu tes awal kehamilan untuk mengetahui kelainan kromosom bawaan pada bayi dan MetaScreen sebagai screening kelainan metabolisme pada bayi yang baru lahir. Prosesnya pun tidak menyakiti sang buah hati, hanya perlu mengambil urine bayi.
dr. Meriana Virtin menyebutkan bahwa Cordlife memproses darah tali pusat menggunakan mesin Sepax 2 yang mampu menghasilkan hingga 99% sel berinti di laboratorium Cordlife. Lebih dari itu, Cordlife pun sudah mengantongi ijin operasional dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga terjamin aman dan nyaman untuk para klien.
Semenjak awal saya hamil, saya sudah mempersiapkan sedetail mungkin kehamilan saya. Mulai dari test #nipt dengan Igene cordlife. Sampai menyimpan darah tali pusat Arka sesaat setelah kelahiran dengan @cordlifeindonesia.
Proses pengambilan darah sama sekali ga sakit. Bisa dibilang ga berasa. Dan lagi kenapa cordlife? Aku sendiri pernah main ke kantor cordlife dan mereka memiliki fasilitas lab sendiri di Indonesia. Cordife juga memiliki beberapa benefit yang mendukung. Semacam asuransi kalao amit2 terjadi apa2 pada ibu/anak yang dikandungnya.
Saya ga mau menyia2kan kesempatan untuk mengambil darah tali pusat itu karena kesempatan hanya sekali ya. Yaitu sesaat setelah melahirkan.
Sel darah tali pusat itu sendiri sekarang sudah banyak manfaat nya. Dan lagi penelitian terus dilakukan. Kita ga akan tahu apalagi yang bisa kita gunakan nanti nya dari sel darah tali pusat. Jadi ini semacam investasi bagi aku."
Cordlife AWESOME
Aku sendiri adalah salah satu dari masyarakat yang belum terpapar secara detail informasi tentang pentingnya menyimpan darah tali pusat. Padahal manfaat dari sel punca pada darah tali pusat sudah diakui dunnia dapat digunakan untuk terapi pengobatan berbagai macama penyakit. Bahkan berpotensi untuk terapi pengobatan terhadap lebih dari 85 jenis penyakit termasuk diantaranya leukemia, limfoma dan anemia.dr. Dara, panggilan akrab dari dr. Ardiansjah Dara SpOG menjelaskan lebih lanjut perihal proses pengambilan darah tali pusat yang sama sekali tidak menyakiti ibu dan bayi. Segera setelah persalinan baik secara normal ataupun caesar, tali pusat diklem dan bayi dipisahkan dari tali pusat untuk dipindahkan dari ruang persalinan.
Dokter kemudian mengambil darah tali pusat dengan menyuntikan jarum ke dalam pembuluh vena dan mengalirkan darah ke dalam kantong darah. Prosedur ini tanpa rasa sakit dan resiko baik untuk anda dan bayi anda, butuh sekitar 3 menit dan tidak mempengaruhi proses persalinan sama sekali.
Mengapa Harus Menyimpan Darah Tali Pusat?
Sejak tahun 1988, sel punca darah tali pusat telah digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yang jumlahnya terus bertambah , termasuk kelainan darah dan metabolik, gangguan imunodefisiensi dan penyakit autoimun.Sel ini telah terbukti berguna dalam pengobatan kanker dan kelainan darah seperti neuroblastoma, leukemia dan limfoma dan talasemia. Melanjutkan terobosan yang menjanjikan untuk terapi selular dan kedokteran regeneratif yang berkembang pesat dalam waktu dekat ini.
Ketika ditransplantasikan kepada pasien, sel punca hematopoietik bermigrasi ke dalam sumsum tulang dan memproduksi sel darah yang baru, meningkatkan sistem imunitas. Dengan kemajuan tekknologi yang cepat, jumlah penyakit yang dapat diobati dengan terapi sel punca diharapkan bertambah.
Hal senada pun disampaikan oleh dr. Meriana Virt9in selaku medical advisor PT. Cordlife Persada, sekitar 3.000 anak anak indonesia berusia kurang dari 15 tahun didiagnosa dengan leukemia setiap tahunnya. Lalu, talasemia mayor dan leukemia, dua dari penyakit yang paling sering terjadi di Indonesia ini, dapat diobati dengan sel punca. Sekali terlewat, sel punca hanya dapat diambil dari sumber lain termasuk sumsum tulang, yang prosesnya terasa menyakitkan.
Sedangkan proses pengambilan darah tali pusat yang hanya bisa dilakukan pada satu kesempatan yaitu saat persalinan yang prosesnya tidak menyakiti ibu dan bayi. Selain itu, sel punca dari bayi kita dapat digunakan juga untuk saudara kandungnya. Riset menunjukkan bahwa pasien pulih lebih baik dan survival rate dua kali jika mereka menerima sel punca dari saudaranya.
Tentang PT. Cordlife Persada
Sebagai anak perusahaan dari Cordlife Group Ltd. Singapore, didirikan di Indonesia sejak tahun 2003. PT. Cordlife merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mengoperasikan pemrosesan darah tali pusat dan kriopreservasi di Indonesia.Tidak hanya menyediakan jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat, Cordlife juga menyediakan pemeriksaan Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) yaitu tes awal kehamilan untuk mengetahui kelainan kromosom bawaan pada bayi dan MetaScreen sebagai screening kelainan metabolisme pada bayi yang baru lahir. Prosesnya pun tidak menyakiti sang buah hati, hanya perlu mengambil urine bayi.
dr. Meriana Virtin menyebutkan bahwa Cordlife memproses darah tali pusat menggunakan mesin Sepax 2 yang mampu menghasilkan hingga 99% sel berinti di laboratorium Cordlife. Lebih dari itu, Cordlife pun sudah mengantongi ijin operasional dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga terjamin aman dan nyaman untuk para klien.
Manfaat Penyimpanan Darah Tali Pusat
Statistik menunjukkan bahwa tiap 1 dari 217
jiwa setidaknya membutuhkan terapi sel punca dalam kehidupan mereka. .
Darah tali pusat bayi merupakan sumber yang kaya akan sel punca. Sejak
tahun 1988, para dokter telah menggunakan sel punca darah tali pusat untuk
menerapi 30.000 pasien yang menderita leukimia, kanker dan gangguan darah.
Salah satu teman blogger, Jade Ayu, ternyata sudah menggunakan fasilita penyimpanan darah tali pusat di Cordlife Indonesia. Alasannya tak lain dan tak bukan sebagai investasi biologis untuk kesehatan keluarga.
Apabila dibandingkan dengan sumber sel punca
lainnya, misalnya sel punca dari sumsum tulang dan sel punca dari darah tepi; sel punca darah tali pusat memiliki engraftment yang lebih tinggi ( engrafment
: adalah proses sel punca yang ditransplantasikan menemukan jalan mereka ke
target organ dan mulai meregenerasi / kembali memproduksi sel darah). Dalam hal
ini sel punca darah tali pusat lebih cepat pertumbuhannya dan produksi sel
darah yang sehat, juga lebih toleran terhadap ketidak sesuaian jaringan.
Kalo kamu pernah nonton film Spiderman yang musuhnya itu seorang scientist sangat berambisi untuk menciptakan satu temuan meregenerasi sel dalam tubuh untuk menumbuhkan kembali tangannya. Nah, seperti inilah cara kerja dari sel punca darah tali pusat pada tubuh manusia. Hanya memang sih prosesnya enggak instant sepert itu. Memerlukan proses dan waktu.
Hal ini juga telah diungkapkan oleh para peneliti sejak tahun 2000, bahwa sel punca darah tali pusat dapat berkembang menjadi banyak tipe sel lain di dalam tubuh manusia.
Cara Cordlife Indonesia Proses & Simpan Darah Tali Pusat
Cordlife menggunakan sistem penyimpanan fase
uap dari nitrogen cair yang anti pencemaran untuk cryopreservasi sel punca
dalam waktu lama. Penyimpanan fase uap lebih dianjurkan daripada
penyimpanan fase liquid dan ini mengurangi kemungkinan dari komtaminasi silang
antara unit unit darah tali pusat dibandingkan dengan yang disimpan dalam
nitrogen cair.
Sistem penyimpanan dengan fase uap dari
nitrogen cair yang anti pencemaran bekerja sempurna, bahkan tanpa suplai
listrik dan ini 100% dapat diandalkan dan bebas dari kegagalan dengan tanpa
peluang gangguan dari mesin.Tidak seperti sistem penyimpanan lainnya yang
tersedia dipasaran saat ini, tanki kami tidak pernah di tarik oleh US FDA atau
pabriknya.
Cordlife menggunakan kantong penyimpanan
cryogenic yang telah disetujui oleh US FDA. Kantong cryobag dengan multi-ruang
memiliki 20 % dan 80 % bagian. Penyimpanan dalam dua bagian ini untuk tujuan
program ekspansi sel punca di waktu mendatang. Itu berarti ketika teknologi
ekspansi sel punca ini tersedia luas, klien dapat menggunakan 80 % sel punca
untuk terapi yang dibutuhkan segera sementara sisanya 20 % terus disimpan untuk
diekspansi selanjutnya.
Menarik
ya, bagaimana Cordlife memikirkan hal ini tak hanya sebagai bagian dari
profesionalisme namun juga sebagai bentuk apresiasi atas pentingnya kesehatan
serta membantu dunia memberikan solusi atas beberapa penyakit yang berbahaya.
Oia, Cordlife Indonesia menawarkan 2 servis penyimpanan sel punca darah tali pusat, yaitu:
Penyimpanan Darah Tali Pusat (Cord Blood Banking) yang diambil
sesaat setelah proses persalinan, pemrosesan, pemeriksaan, dan kriopreservasi
sel punca jangka panjang dari darah tali pusat. Proses ini hanya berlangsung 3 menit saja lho dan tidak menyakiti ibu dan bayi.
Penyimpanan Membran Tali Pusat (Cord Lining
Banking) yang diambil
sesaat setelah persalinan, pemeriksaan, dan kriopreservasi tali pusat jangka
panjang dari tali pusat.
Mengapa Harus Simpan Darah Tali Pusat di Cordlife?
Darah tali pusat adalah sumber yang kaya dengan
haematopoeitic stem cell (HSCs), yang secara mendasar bertanggung jawab
terhadap pembentukan darah dan sistem kekebalan tubuh. Mereka memiliki
kemampuan yang unik dapat berubah menjadi berbagai bentuk tipe sel lainnya
dalam darah seperti digambarkan pada diagram dibawah ini.
Mengingat betapa pentingnya sel punca darah tali pusat untuk investasi kesehatan jangka panjang, dan saat ingin menyimpannya pun tak boleh salah pilih tempat penyimpanan darah tali pusat. Berikut aku rangkumkan alasan kamu harus memilih Cordlife Indonesia sebagai tempat penyimpanan darah tali pusat:
1. Cordlife Indonesia sudah berpengalaman selama 16 tahun dalam memberikan pelayanan penyimpanan darah tali pusat.
2. Cordlife Indonesia juga terdaftar sebagai perusahaan publik dengan kredibilitas yang transparan serta miliki laboratorium dan
tempat penyimpanan sendiri sehingga menjamin pengawasan kualitas dan standar
pengujian secara teratur.
3. Tak hanya menyimpan darah tali pusat, Cordlife Indonesia juga memiliki riwayat pengeluaran unit darah tali pusat untuk transplantasi. Bahkan sudah lebih dari 250 keluarga yang akhirnya menggunakan darah tali pusat untuk terapi penyembuhan lebih dari 50 penyakit.
4. Proses melahirkan memang tidak bisa direncanakan ataupun ditentukan ya, baik itu secara normal ataupun caesar. Lantas bagaimana jika harus mengambil darah tali pusat saat proses kelahiran berlangsung dini hari? Well, this is what I call service excellence! Cordlife Indonesia memiliki sistem layanan kurir untuk pengambilan darah tali pusat yang standby kapan pun. Hal ini dilakukan tak hanya sebagai bagian dari profesionalisme pelayanan saja tapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap klien untuk berinvestasi terhadap kesehatan keluarga.
5. Sistem penyimpanan terbaik dengan fase uap dan nitrogen cair yang dapat menyimpan darah tali pusat di titik suhu terendah hingga -190 derajat celcius.
6. Darah tali pusat milik anak kita adalah harta yang berharga melebihi apapun, untuk itu Cordlife Indonesia menyediakan jaminan perlindungan ganda.
Testimonial Brand Ambassador Cordlife Indonesia
Pada acara Cordlife AWESOME dihadirkan juga Fanny Novia selaku brand ambassador Cordlife Indonesia dan juga sebagai klien yang sudah menyimpan darah tali pusat anaknya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan pengalaman selama 16 tahun dari Cordlife Indonesia.
Fanny pun bercerita alasan dibalik memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat anak keduanya di Cordlife Indonesia yaitu saat kehamilan pertama, putrinya yang diberi nama Valerria Elinor Huang mengalami kelainan kromosom trisomi 18 atau dikenal dengan istilah Edward Syndrome. Sehingga membuat putrinya ini hanya mampu bertahan selama 3 minggu. Duh, Fanny kuat sekali ya. Aku salut!
Atas pengalaman inilah akhirnya Fanny dan suami pun memutuskan untuk mempersiapkan hal yang terbaik selama kehamilan kedua. Testimoni Fanny aku ambil dari akun instagramnya:
"Salah satu keputusan terbaik
yang aku ambil saat kehamilan ke dua ini, adalah dengan menyimpan darah tali
pusat Arka.
Semenjak awal saya hamil, saya sudah mempersiapkan sedetail mungkin kehamilan saya. Mulai dari test #nipt dengan Igene cordlife. Sampai menyimpan darah tali pusat Arka sesaat setelah kelahiran dengan @cordlifeindonesia.
Proses pengambilan darah sama sekali ga sakit. Bisa dibilang ga berasa. Dan lagi kenapa cordlife? Aku sendiri pernah main ke kantor cordlife dan mereka memiliki fasilitas lab sendiri di Indonesia. Cordife juga memiliki beberapa benefit yang mendukung. Semacam asuransi kalao amit2 terjadi apa2 pada ibu/anak yang dikandungnya.
Saya ga mau menyia2kan kesempatan untuk mengambil darah tali pusat itu karena kesempatan hanya sekali ya. Yaitu sesaat setelah melahirkan.
Sel darah tali pusat itu sendiri sekarang sudah banyak manfaat nya. Dan lagi penelitian terus dilakukan. Kita ga akan tahu apalagi yang bisa kita gunakan nanti nya dari sel darah tali pusat. Jadi ini semacam investasi bagi aku."
Dan ternyata dr. Dara pun melakukan hal yang serupa terhadap anak keduanya. Tentunya ini dilakukan sebagai bentuk investasi biologis jangka panjang yang pastinya sangat bermanfaat.
Nah, pemaparan seperti ini memang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi calon orangtua, lantas aku pun berkeinginan untuk menyimpan darah tali pusat adiknya Darell ini (jika diberikan kesempatan untuk mengandung oleh Allah SWT)
Terima kasih Cordlife Indonesia sudah mengadakan acara yang sangat bermanfaat dan memberikan insight luarbiasa seputar sel punca darah tali pusat melalui narasumber yang dihadirkan. Trus ya, yang bikin aku hepi ternyata aku memenangkan doorprize lho. Wuah alhamdulillah.
Tak hanya itu, para peserta juga membawa goody bag dari Cordlife Indonesia dan para sponsor seperti Mustela, Tiny Toes, Mothercare Indonesia dan Hydromama. Oia, kalo kamu masih penasaran tentang Cordlife Indonesia dan ingin mendapatkan informasi seputar sel punca darah tali pusat langsung aja cek di:
Website: http://www.cordlife.co.id/
Facebook: Cordlife Indonesia
Instagram: @cordlifeindonesia
Baru tau tali pusat manfaatnya banyak ya...kalau alm.Mama nyimpen tali pusat anak2nya di kantong GT hehe.
BalasHapusbaru tau proses kerja pengambilan darah tali pusat seperti itu, keren ya bank tali pusat udah ada di indonesia dan mbak jade ayu sudah nyoba juga
BalasHapusbener deh, kebiasaan di indonesia itu tali pusat bayi dikubur di tanah, sama kayak keluargaku
pernah dgr sblmnya tp gk smp kepikiran bwt nyimpen. Mungkin bisa dicoba next time XD
BalasHapusJadi ada referensi nih kalau seandainya Darrel punya adek lagi ����
BalasHapusKalau adat orang jawa, ada loo yg masih simpan lepasan tali pusat bayi terus direndam dalam air untuk dijadikan obat kalau si anak sakit. Mungkin metode yg km sebutin di atas hampir mirip begini cm lebih modern
BalasHapusKalau di daerahku mba, tali pusat itu harus di simpan dan memang ada kepercayaan kalau tali pusat bisa menyembuhkan si anak saat sakit. Kalau adikkakak bertengkar terus tinggal diikat kedua tali pusatnya biar akur lagi. Untuk cordlife aku baru tahu sekarang. Bisa jadi bahan pertimbangan nih mba karena biasanya kalau si anak sakit tali pusatnya itu direndam dalam air.
BalasHapusAyo mbak Aie rencana lagi buat dedek Darrel dan periksanya sama dr.Dara, jangan lupa darah tali pusatnya disimpen di Cordlife...
BalasHapusPengetahuan buat adenya Darrel ya bun :))
BalasHapusAku sebenarnya kurang paham manfaatnya, tapi teknologi kedokteran terus maju ya jadinya nantinya berguna untuk kesehatan.
BalasHapusTeknologi kesehatan makin okey dokey niiih
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
Gara-gara tulisan Mbak Andiyani dan Mbak Roosvansia tentang sel punca ini, saya baru tahu namanya dalam istilah medis, karena selama ini tahunya ari-ari. Baru tahu juga selain dikubur, dia bisa disimpan dan jadi sumber pengobatan buat si anak dan keluarganya sendiri.
BalasHapusSetiap hari 1 bayi down syndrome hikssss, sedih banget ya mba. Belum lagi yang kelainan ini itu huhuhhu. Semoga kedepannya pemanfaatan sel punca ini makin luas ya, jadi bisa untuk lebih banyakkk lagi penyakit dan mungkin bisa jg untuk pencegahan. Amen.
BalasHapusAkupun baru bener2 paham setelah ikut acara cordlife awesome.
BalasHapusaq pernah lihat iklan ini di majalah, tapi baru tau cara kerja nya. thanks ya infonya
BalasHapusTp kayanya aku dan keluarga masih prefer cara tradisional dimana ari2 dimasukan ke dalam kendi dan di kubur di halaman rumah
BalasHapusDarah tali pusat bermanfaat sekali ternyata. Rumah sakit bersalin di Indonesia mana saya yang sudah bekerjasama denan cordlife mbak? Kalau melahirkan bukan di rumah sakit biasa, bisa jugakah disimpan seperti ini? terima kasih
BalasHapusJadi yg diambil itu darah dr tali pusat ya mba, oke deh aku paham skrng. Soalnya dulu ada info kek gini jg, tp ga jelas cara untuk pengobatannya. Makasih infonya ya mba
BalasHapuswah Bank tali Pusat sudah ada. jadi nambah wawasan kesehatan nih
BalasHapusAku baru tau kalau bisa dipakai untuk keluarga kandung juga. Kukira hanya untuk pemiliknya aja.
BalasHapusLuar Biasa Kekuasaan Allah yg diberikan thd Hambanya. Agar kita selalu betsyukur
BalasHapus