“Katanya anak perempuan lebih sering sakit dibandingkan anak laki-laki.”
“Jangan ngasih semangka ke anak, nanti diare lho!”
“Hati-hati! Anak yang kebanyakan makan alpukat bisa obesitas.”
“Anak yang demam, enggak boleh mandi.”
“Kalo anak kejang, kasih kopi.”
Masih
banyak lagi deh saran dari orang-orang sekitar kalo anak sakit. Apalagi ya,
kalo anak sakit panas. Panik? Iya lah. Khawatir nanti berujung jadi penyakit
yang membahayakan si anak bujang kesayangan lagi. Karena itu, seringnya tuh
dengerin aja mitos-mitos seputar penyakit pada anak. Yang ternyata enggak
semuanya bener.
Makin
galau dong ya harus gimana. Thanks God teknologi yang kian canggih, saat Darell
sakit, biasanya aku googling tuh buat cari tau cara menanganinya. Sebenernya
sih semua dibalikin ke aku sebagai ibunya Darell. Kudu banget banyak-banyak
baca artikel tentang kesehatan anak dari sumber yang terpercaya, banyak nanya
ke DSA-nya Darell ataupun malah nanya di forum-forum buibu muda jaman now.
Salah
satunya dengan ikutan Halodoc Bloggers Gathering with The Urban Mama yang
temanya pas banget sama kegalauan aku yaitu “Mitos dan Fakta Seputar Penyakit
pada Anak” yang dihadiri oleh Mama-mama dari The Urban Mama, Moms Influencer,
Chacha Thaib, Felicia Kawilarang selaku VP Marketing Communication Halodoc
serta hadirnya dokter cantik, dr. Herlina, Sp.A; Dokter Spesialis Anak yang
saat ini praktik di RS Ciputra Citra Garden Jakarta Barat yang kebetulan juga
merupakan salah satu tim medis Halodoc.
Wah
lengkap deh tuh narasumbernya, sayang kan kalo dilewatin. Semangat lah aku
menuju lokasi yang ternyata sangat instagramable beb! Paradigma Kafé &
Restaurant namanya, yang beralamat di Cikini, Jakarta Pusat. Teduh banget beb
lokasinya, seakan mendukung tema yang diangkat dan gimana antusias para
Mama-mama yang datang.
Well,
buibu mah kalo udah menyangkut penyakit anak pasti deh gegap gempita buat
nanya-nanya. Lagian kan mumpung ada dr. Herlina, Sp.A yang dengan sabar dan
penuh perhatian menjawab serta menjelaskan semua pertanyaan.
Bahkan Chacha Thaib pun juga antusias nyimak pemaparan dari dr. Herlina, walaupun sering juga panik saat anak gadisnya – Binar sakit. Mana anak balita lagi rentan-rentannya terhadap penyakit. Chacha pun akui, sering juga ngandelin apa yang orangtua ajarkan buat ngasih tindakan pertama saat Binar sakit. Walaupun sering juga sih konsultasi dengan dokter dan nanya-nanya ke kerabat yang lebih pengalaman. But, again, insting seorang Ibu lah yang akhirnya dipakainya. Aku sih setuju. Karena insting seorang Ibu terhadap anaknya enggak pernah salah deh.
Inget
banget pas Darell sakit panas, batuk, pilek untuk pertama kalinya pas usia 6
bulan. Karena aku juga ibu yang bekerja, jadi ditelponin deh tuh sama satu
keluarga. Heboh pisan. Mana anak pertama, cucu pertama, lengkaplah sudah
paniknya.
Hal
paling pertama yang aku lakukan itu, tenang, sebisa mungkin tenang, karena kalo
aku panik seperti mereka pasti makin runyam urusannya. Trus, aku nanya-nanya
deh sama temen-temen sekantor yang udah berpengalaman. Aku tamping semua
pendapat mereka. Sempetin googling buat cari tau juga opini lainnya. Yang
terakhir, konsultasi deh ama dokternya Darell. Udah paling bener sih ini.
Ngikutin mitos yang belum terbukti kebenarannya malah bisa memperparah kondisi
anak kita kan ya.
Peran
dokter atau ahli medis sangat dibutuhkan dalam memberikan kenyamanan pada para
ibu baik saat penanganan maupun konsultasi. Jadi tindakan pertama berkonsultasi
sama ahli medis, udah paling bener. Dengan saran dari ahli medis serta tindakan
yang benar saat menangani anak ketika sakit bisa membuat kondisi anak cepat
membaik.
Emang
mitos dan fakta yang keliru beredar di masyarakat saat bertindak apa aja sih?
Tenang beb, nih aku jelasin ya.
Pernah anakku kejang demam tinggi, tidur nangis seperti ketakutan. Kata orang tua dulu, saat sehat beri kopi/kecap. Mitos atau Fakta?
Sampai saat ini tidak ada
penelitian yang membuktikan bahwa kopi dapat mencegah kondisi step pada anak.
Terapi yang paling penting adalah mencegah suhu tubuh meningkat/demam dengan memberikan
obat penurun demam, minum yang cukup serta kompres seluruh tubuh dengan air
hangat.
Lagipula, kejang pada anak di bawah 4 tahun biasanya diakibatkan oleh demam tinggi atau faktor penyebab lainnya. Tidak disarankan untuk memberikan kopi ada anak karena metabolisme tubuhnya belum sempurna. Ekskresi kafein pada anak lembih lambat, sehingga efeknya juga bekerja lebih lama di tubuhnya.
Kenapa harus dikompres air hangat dan bukannya air dingin ya? Adakah batasan suhu untuk dikompres dengan air hangat?
Saat anak mengalami panas tinggi orangtua biasanya memberi selimut tebal dan mengompres dengan air es. Tujuannya agar panas keluar ketika anak berkeringat saat diselimuti. Sementara mengompres dengan air es dipercaya dapat segera menurunkan panas anak. Padahal sebaiknya anak dikompres dengan air hangat, karena kompres air dingin dapat menutup pori-pori dan menghambat berpindahnya suhu tubuh.
Sedangkan pada
kompres hangat yang terjadi adalah pusat pengatur suhu akan menangkap sinyal
bahwa disekitar tubuh hangat maka pusat pengatur suhu akan menurunkan suhu
tubuh untuk mengimbangi.
Respon pada tubuh akan terjadi vasodilatasi.
Vasodilatasi ini yang menyebabkan pembuangan atau pelepasan panas dari dalam
tubuh melalui kulit sehingga suhu tubuh akan menurun. Inilah efek yang
diinginkan dalam penggunaan kompres hangat untuk menurunkan demam.
Anak yang mimisan emang bikin panik ya. Saking paniknya kadang pertolongan pertama yang dikasih suka enggak sesuai. Misal diminta dongakan kepala ke atas. Mitos atau Fakta?
Mimisan emang umum terjadi pada anak-anak usia 3-10 tahun. Hal ini disebabkan karena lapisan pembuluh darah anak lebih rapuh dan mudah pecah sehingga anak-anak sering mengalami mimisan dibanding orang dewasa.
Mimisan lebih sering terjadi pada iklim dingin karena adanya perubahan dari lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang hangat dan kering membuat hidung lebih rentan terhadap perdarahan. Yang sering terjadi saat anak mimisan biasanya diminta untuk dongakan kepala ke atas.
Padahal mendongakkan kepala anak saat mimisan dapat menyebabkan darah yang keluar dari hidung masuk ke saluran pencernaan maupun pernapasan. Duh makin bahaya kan ya?
Karena panik, orang tua sering mengabaikan hal-hal kecil bahkan lebih parahnya melakukan tindakan pertolongan pertama pada anak yang enggak sesuai sehingga berujung pada tindakan yang salah. Atau hanya berbekal informasi dan saran yang belum sepenuhnya bisa dipertanggungjawabkan.
Makanya aku tuh merasa beruntung sekaligus tenang di era teknologi yang canggih ini segala informasi seputar kesehatan anak dan keluarga bisa didapatkan dengan cukup mudah. Salah satunya yang aku percaya karena bersumber langsung dari dokter yaitu website Halodoc yang menyediakan segala hal yang aku butuhkan seputar kesehatan anak dan keluarga.
Malah ya, Halodoc udah ada aplikasinya yang bisa kamu instal baik di Google Play ataupun App Store, aku sih udah instal di sini. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui video call. Aplikasi Halodoc memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis, hingga spesialis mata, yang online 24 jam. Lengkap kan beb!
Semudah masuk aplikasi Halodoc bisa tuh terhubungkan sama dokter-dokter handal yang tersedia. Selain itu, di aplikasi Halodoc juga terdapat fitur Pharmacy Delivery, yaitu layanan apotik antar 24 jam yang free delivery. Wow! 24 hours non stop plus free ongkir beb. Wagelasih ini!
Fitur lain di aplikasi Halodoc yang bisa kamu manfaatin yaitu Labs, layanan pengecekan kesehatan yang bekerjasama dengan Prodia. Fitur ini juga memungkinkan phlebotomist (petugas lab) untuk datang ke rumah atau kantor sekalipun, dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah, ataupun urine. Fitur ini bisa dinikmati untuk kamu yang berdomisili di Jakarta Pusat dan Selatan.
Yang aku suka dari Halodoc ini banyak artikel-artikel kesehatan, mulai dari ngebahas seputar penyakit, info obat & suplemen, gaya hidup, dan wanita. Lengkap banget beb di sini. Udah gitu artikelnya updater terus lagi. Aplikasi Halodoc bikin betah aku buat baca-baca info seputar kesehatan. Ngebantu banget.
Sekarang udah ga galau lagi deh seputar penyakit anak dan ga telan mentah-mentah mitos yang beredar tentang penanganan pertama saat anak sakit karena udah ada aplikasi Halodoc yang memberikan insight terbaik untuk penanganan pertama saat Darell sakit.
Mau tau informasi lain dari #katadokterHalodoc? Kuy cek media sosial Halodoc di:
Instagram: @halodoc
Facebook: HalodocID
Kalo kamu punya cerita seru, menarik atau bahkan lucu enggak tentang mitos fakta saat menangani anak yang sakit? Boleh yuk ceritain di kolom komentar :)
wah keren nih aplikasi halodoc ..Bisa membantu tahu info seputar kesehatan.
BalasHapusKalau dulu anakku jalannya lama, bicara juga sama lamanya...Beneran ternyata Mbak, butuh terapi untuk stimulasi dari ahli.
semakin canggih dunia digotal semakin memudahkan kita ya
BalasHapusAplikasi kayak gini jadi solusi menangkal hoax info kesehatan yang gampang banget ditemuin di WA group.
BalasHapusMitos/Fakta apalagi masih dikalangan konservatif memang tidak bisa dihindari bunbes, makanya sekarang mau nggak mau orang tua harus lebih peka terhadap perkembangan zaman maupun anak, applikasi Halodoc dapat membantu terutama buat kaum ibu muda, tfs bunbes.
BalasHapusIni selain ibunya, support system si ibu juga kudu tau dan belajar dari Halodoc. Jadi bukan ibunya aja yang belajar, tp support systemnya juga paham dan bisa mendukung penuh si ibu karena punya pengetahuan yang sama.
BalasHapusTerimakasih infonya,.
BalasHapus