Siapa yang menjelang lebaran sibuk bikin-bikin parcel
atau mungkin malah nerima parcel dari keluarga, teman, rekan kerja atau mungkin
client? Dua-duanya seneng pasti. Ya bikin parcel sama nerima parcel. Kedua
kegiatan tersebut bikin siapapun happy. Kalo bikin parcel itu happy-nya karena
beli-beli makanan ataupun barang di supermarket buat dibentuk ke dalam parcel.
Sedangkan kalo nerima parcel itu berasa kayak spesial aja dikasih makanan
ataupun barang-barang khas kiriman lebaran.
Cuman ya, aku tuh pernah terima parcel dari rekan
kerjanya papih yang ternyata beberapa produk olahannya itu ada yang
kadaluwarsa. Kan jadi sad beb, untuk aku ‘ngeh’. Coba kalo misalnya enggak tau
dan lantas di makan sama orang rumah. Kan bisa bahaya ya. Ujung-ujungnya biaya
lagi ini mah.
Karena alasan itulah, saat salah satu teman blogger
ngajakin aku datang ke event BPOM di Pejaten Village beberapa hari yang lalu. Cuss
lah aku semangat buat menghadirinya. Kenapa? Karena tema yang diangkat sama
BPOM ini pas banget sama tradisi lebaran yaitu tentang pangan olahan lebaran
yang aman buat keluarga.
Pada acara tersebut, dijelaskan bahwa banyaknya
temuan-temuan produk pangan olahan yang udah kadaluwarsa membuat BPOM melakukan
pengawasan secara insentif buat cegah peredaran obat dan makanan ilegal, rusak
dan kadaluwarsa di masyarakat.
Bahkan ya, sampai dengan 30 Mei 2018, BPOM RI udah nemuin
produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan sebanyak 5.272 item dalam
1.450.030 kemasan dari 932 sarana ritel dan 84 gudang importir/distributor di
seluruh Indonesia. Wagelasih ini beb. Kebayang kalo temuan-temuan ini nyebar ke
seluruh penjuru retail di Indonesia.
Enggak kebayang gimana nasib-nasib
masyarakat yang makan produk pangan olahan ini. Serem beb, horor beb, sunggu
tak sanggup aku membayangkannya beb. Malah ya, dikatakan kalo produk-produk
tersebut tidak memiliki nomor izin edar (TIE)/ilegal, kemasan rusak dan/atau
kadaluwarsa. Speechless. Nape pada tega sih ah produksi pangan olahan yang
bikin masyarakat jadi sakit.
“Untuk pangan olahan kadaluwarsa misalnya, banyak
ditemukan di Yogyakarta, Samarinda, Manokwari, Padang, dan Mamuju. Sementara
pangan olahan ilegal banyak ditemukan di Ambon, Makassar, Surabaya, Semarang,
Batam, dan Medan”, ungkap Kepala BPOM RI Ibu Dr. Ir. Penny K. Lukito pada
kesempatan ini.
Dengan alasan inilah, Ibu Penny Lukito menghimbau pada
seluruh masyarakat yang juga konsumen untuk lebih cerdas, dan berhati-hati
dengan bahan pangan yang kita konsumsi. Sebagai panduan dari BPOM menganjurkan
masyarakat buat melakukan Cek KLIK sebelum membeli bahan pangan olahan. Apa itu
Cek KLIK? Aku paparin di bawah ya beb.
Cek KLIK adalah panduan mudah yang harus diterapkan oleh
semua masyarakat Indonesia sebelum membeli produk olahan pangan. Caranya dengan:
Cek KEMASAN
Sumber: Twitter BPOM RI |
Cek LABEL
Sumber: Twitter BPOM RI |
Cek IZIN EDAR
Sumber: Twitter BPOM RI |
Cek KEDALUWARSA
Sumber: Twitter BPOM RI |
Enggak hanya itu beb, sebagai konsumen yang cerdas kita
juga bisa jadi pengawas lho. Yaitu dengan menerapkan istilah pengawasan semesta
atau pengawasan 360, menyeluruh, jadi tidak hanya BPOM aja yang melakukan
pengawasan terhadap produk pangan olahan tapi juga konsumen dan produsen.
BPOM juga bekerjasama dengan Pramuka yakni meluncurkan
aplikasi Pramuka Sapa yang sudah bisa kamu download melalui playstore gunanya
buat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan temuan-temuan ganjil seputar
produk pangan olahan.
Dan, kalo kamu
nemuin produk pangan olahan yang tidak lolos Cek KLIK bisa laporin ke BPOM RI
melalui nomor 1500533 dan call center produsen. Jadi, misalnya, kamu terima
parcel yang produk-produknya ternyata tidak lolos Cek KLIK bisa laporin
langsung tuh. Supaya proses pengawasan semesta berjalan sesuai dengan yang
diinginkan.
Btw, konsumen berhak mendapatkan penggantian produk dari produsen.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang pangan, label produk
pangan harus memuat nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau
isi bersih, nama dan alamat yang memproduksi atau mengimpor, halal bagi yang
dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, tanggal, bulan dan tahun
kadaluwarsa, nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan asal usul bahan Pangan
tertentu.
Kamu juga bisa mengajukan komplain langsung ke pihak
produsen, caranya menghubungi nomor call center produsen yang tertera pada
kemasan. Dengan melaporkan produk olahan yang tidak aman ini, secara tidak
langsung kita membantu BPOM dan pemerintah untuk mengawasi produk pangan olahan
yang enggak sesuai Cek KLIK lho.
Selain Cek KLIK, BPOM RI juga bekerjasama dengan Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel
Indonesia (Aprindo) buat memastikan dan menjamin keamanan produk pangan yang
didistribusikan ke masyarakat, sudah sesuai dan bisa diterima dengan baik ke
tangan konsumen.
Pada acara ini juga dilakukan simulasi produk-produk
dalam parcel yang tidak sesuai Cek KLIK dan mengajak tamu undangan yang hadir,
termasuk para blogger didalamnya, buat mempraktikkan langsung Cek KLIK supaya
terbiasa melakukan ini setiap akan membeli produk olahan pangan.
Bukan apa-apa beb, selama bulan Ramadan banyak banget
ritel seperti supermarket yang diskon gede-gedean, salah satunya produk pangan
olahan, dimana menarik minat konsumen buat membelinya. Enggak lucu kan beli
produk pangan olahan yang diskon harga 100ribu tapi ternyata enggak sesuai Cek
KLIK dan kudu bayar rumah sakit 1 juta udahannya. Ini namanya untung atau rugi
beb? Ya rugi kan.
Makanya beb, yuk kita sama-sama membiasakan buat Cek KLIK
sebelum beli produk pangan olahan selama lebaran ini. Supaya keluarga kita
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Oia, buat informasi seputar produk obat-obatan dan pangan
olahan yang aman atau ingin mendapatkan informasi terupdate dari BPOM RI kamu
bisa kunjungi website www.bpom.go.id dan kepoin media sosial BPOM RI
di:
Twitter: https://twitter.com/bpom_ri?lang=en
Instagram: https://www.instagram.com/bpom_ri/
Anyway, BPOM RI akan bikin lomba blog nih beb, hadiahnya
jutaan rupiah lho. Mau kan? Makanya kamu
kudu ikutan. Biar enggak ketinggalan informasinya, cuss FOLLOW semua akun media
sosial BPOM RI. Dan.... jangan lupa ya, selalu lakukan Cek KLIK sebelum membeli produk olahan.
Hal sederhana yang bisa menyelamatkan kita dari bencana. Cek KLIK sangat berguna untuk menerapkan filosofi "mencegah lebih baik daripada mengobati"
BalasHapusSalam Inspirasi
Sesuapnasi
Ish ngga enak banget ya dapet parcel lebaran tapi ada beberapa produk yang sudah kedaluarsa.. mungkin yg kasih beli jadi ya ka ngga coba bikin parcel sendiri supaya personalize gitu.. noted ka, yuk jadi konsumen cerdas dengan cek klik
BalasHapus