Part 2: Kampoeng Karts Rammang-Rammang, Surga Terindah di Dunia

Mau lanjutin cerita si gadis bugis akhirnya pulang kampung ke Makassar nih beb. Alhamdulillah ya, akhirnya bisa juga berkunjung ke Makassar. Itu juga karena outing dari kantor. Mayan pan, jadi irit ongkos. XD

Baca juga: Akhirnya Pulang Kampung ke Makassar

Abis check in, bersih-bersih dan istirahat sebentar, perjalanan outing pun dimulai menuju Kampoeng Karts Rammang-Rammang. Jujur beb, baru kali ini aku denger ada Kampoeng Karts Rammang-Rammang. Jadi, gak ada bayangan sama sekali akan gimana nanti. Dan, males googling juga. Yasudahlah ya, duduk cantik dan nikmati perjalanan aja.

Sekitar beberapa ratus meter sudah terlihat Gugusan Pegunungan Kapur (Karts) yang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Makassar. Hanya butuh 2 jam perjalanan jika ditempuh menggunakan kendaraan mobil atau bus dari Makassar.

Sesampainya di lokasi, kami disambut dengan gerimis manja yang makin lama makin deras. Oia, kalo kamu ingin ke Kampoeng Karts Rammang-Rammang disarankan memakai sendal atau sepatu yang sol-nya agak tebal ya, kayak running shoes atau sneakers gitu. Karena pengalaman ke sana pake flat shoes kurang nyaman, udah gitu hujan pulak jadi licin deh.

Untungnya pihak panitia menyediakan jas hujan plastik yang bisa digunakan oleh semua karyawan, termasuk aku, jadi lumayan dari kepala sama setengah kaki gak basah-basah banget. Untuk menuju Kampoeng Karst Rammang-Rammang harus menggunakan perahu kecil yang sudah bersandar di dermaga menyusuri Sungai Pute.

Sepanjang perjalanan menuju Kampoeng Karts Rammang-Rammang, kami menyisiri sungai yang berhiaskan hutan bakau, pohon nipah, dan gugusan pegunungan kapur. Sempat terlihat juga adanya rumah-rumah penduduk di pinggir sungai.

Ada dua jenis perahu yang bisa digunakan menuju ke sana; perahu motor (katinting) atau perahu dayung (sampan). Kebetulan aku dan teman-teman kantor menggunakan perahu motor (katinting). Mengenai harga sewanya, maap beb aku kurang tau. Lah wong tinggal naik aja. Tapi kalo aku google, biaya buat naik perahu motor (katinting) itu 250ribu PP dan bisa muat buat 7 orang deh kayaknya.

Setelah menyusuri sungai dan melewati beberapa  bukit batu karang yang berlubang dan goa seperti batu karang yang ada di lautan. Dari cerita yang aku dengar, wilayah Kampoeng Karts Rammang-Rammang ini pernah menjadi dasar laut, yang kemudian terangkat ke permukaan dan mengalami pengerasan. Daerah ini terbentuk oleh pelarutan batuan, kebanyakan sih batu gamping.

Kenapa dinamakan Kampoeng Karst Rammang-Rammang? Nama Rammang-Rammang diambil dari bahasa Makassar yang artinya “awan” atau “kabut”. Jadi, Rammang-Rammang berarti sekumpulan awan atau kabut. Dinamakan Rammang-Rammang karena, di wilayah ini awan atau kabut selalu turun, terutama di pagi hari atau saat hujan. Dan bener beb, waktu aku ke sana kan pas lagi ujan. Kabut seperti awan turun dan terlihat jelas. Masya Allah indah banget!

Tempat yang menarik di kawasan ini adalah taman hutan batu kapur, telaga Bidadari, gua Bulu Barakka, gua Telapak Tangan, gua Pasaung, sungai Pute dan kampung Berua. Tapi sayangnya, hujan yang turun semakin deras membuat kami hanya bisa berkunjung ke kampung Berua.

Setibanya di kampung Berua, kamu akan disajikan pemandangan yang luarbiasa indah. Hamparan sawah menghijau, hutan tropis dan gugusan pegunungan kapur terpampang jelas mengeliling kampung Berua.

Luas hutan batu Kampoeng Karts Rammang-Rammang yaitu 45ribu hektar dan merupakan kawasan karst terbesar ketiga di dunia lho, beb, setelah Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok. Wow!

Jadi kalo kamu ingin ke Makassar dan merasakan pengalaman melihat indahnya gugusan pegunungan kapur terbesar ketiga di dunia, harus banget ke Kampoeng Karts Rammang-Rammang. Foto-foto di sini pun hasilnya udah pasti bagus beb, gak perlu edit dan filter. Karena emang sebagus dan seindah itu Kampoeng Karts Rammang-Rammang.