Siapa yang udah nonton
film Dua Garis Biru? Aku udah, karena penasaran sih. Sempat juga aku review di Review Film Dua Garis Biru
Apa yang terjadi di film
Dua Garis Biru buat aku pribadi sebenarnya murni efek dari peran pola asuh orangtua
yang mungkin ya, sampai sekarang masih menganggap ngomongin seks ke anak itu
hal yang tabu.
Beberapa waktu yang lalu
aku sempat bikin polling di insta story tentang kapan ya waktu yang tepat sebagai orangtua ngomongin edukasi seks
ke anak? Dan hasilnya kebanyakan bilang harus sejak usia dini. Meski banyak
pertimbangan yang diberikan juga sih.
Aku pun demikian beb, tapi buat aku ngomongin masalah edukasi
seks pada anak perlu dimulai sejak dini tentu dengan beberapa aturan yang
jelas, seperti sebelum anak bisa bicara di usia 1 – 2 tahun, bisa tuh mulai
kenalin alat kelamin dengan bahasa yang sebenarnya, seperti vagina dan penis. Perkenalkan juga anggota tubuh yang terbasuk area sensitif seperti pantat dan puting.
Kapan Orangtua Berikan Edukasi Seks Pada Anak?
Menurutku anak di bawah usia lima tahun sudah harus diberikan
edukasi seks dini, karena sudah fitrahnya anak memiliki rasa ingin tahu yang
luarbiasa besar alias kepo. Misal, Darell pernah nanya kenapa Bunda mengalami
menstruasi sedangkan Papihnya enggak. Atau, Bunda payudaranya lebih besar dari Papih.
Selain itu, aku juga memberikan pemahaman ke Darell kalau ada
batasan-batasan fisik yang hanya boleh Darell sendiri yang melakukannya.
Seperti memegang alat kelaminnya, gak boleh sembarangan orang pegang-pegang. Begitupun
aku sebagai Bundanya, harus minta ijin.
Lagipula edukasi
seks pada anak harus berlandaskan agama, ini yang paling masuk akal bagi aku. Dan
peran orangtua sangatlah penting untuk memaparkan info terkait edukasi seks
seperti menanamkan beberapa hal berikut:
1. Menanamkan rasa malu pada anak⠀
2. Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan⠀
3. Memisahkan tempat tidur mereka⠀
4. Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu)⠀
5. Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin⠀
6. Mengenalkan mahram-nya⠀
7. Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata⠀
8. Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilât atau bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram⠀
9. Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat⠀
10. Mendidik etika berhias⠀
11. Ihtilam, masa usia balig laki-laki dan haid, tanda anak perempuan sudah balig⠀
1. Menanamkan rasa malu pada anak⠀
2. Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan⠀
3. Memisahkan tempat tidur mereka⠀
4. Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu)⠀
5. Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin⠀
6. Mengenalkan mahram-nya⠀
7. Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata⠀
8. Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilât atau bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram⠀
9. Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat⠀
10. Mendidik etika berhias⠀
11. Ihtilam, masa usia balig laki-laki dan haid, tanda anak perempuan sudah balig⠀
⠀
Yang paling penting, harus ditekankan bahwa anak-anak seyogyanya diarahkan menjadi manusia yang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, sebagai bentuk taat pada Allah SWT.
⠀
Itulah beberapa poin tentang pendidikan seks pada anak yang bisa dilakukan sebagai pembiasaan sehari-hari tanpa harus memberikan tontonan yang justru dapat menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan bebas.
Yang paling penting, harus ditekankan bahwa anak-anak seyogyanya diarahkan menjadi manusia yang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, sebagai bentuk taat pada Allah SWT.
⠀
Itulah beberapa poin tentang pendidikan seks pada anak yang bisa dilakukan sebagai pembiasaan sehari-hari tanpa harus memberikan tontonan yang justru dapat menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan bebas.
Komunikasi Adalah Kunci
Sebagai orangtua juga harus lebih aktif dalam memberikan
informasi pengetahuan seksualitas. Kalau perlu, setiap pekan kita menyediakan
waktu selama 30 menit untuk ngobrol perihal masalah seksual dengan anak-anak.
Berhubung aku termasuk Bunda yang bawel, jadi aku cukup aktif
nanyain segala hal ke Darell terkait kegiatannya di sekolah dan di rumah selama
aku ngantor, beb. Dengan begini akan membiasakan Darell buat bercerita tentang
hal apapun dalam hidupnya ke aku sebagai ibunya dengan nyaman dan tanpa ada
jarak.
Sebisa mungkin aku menjawab pertanyaan Darell terkait seks,
kalo misalnya aku gak bisa jawabnya, biasanya sih aku bilang ke Darell kalo aku perlu waktu buat nyampein
ke dia dengan Bahasa yang dia mengerti. Sejauh ini Darell memahami hal
tersebut, alhamdulillah.
Nah, buat buibu millenials anaknya generasi alfa coba deh ikutan kampanye 1001 Cara Bicara dari @skata_id dengan cek websitenya dan mulai sering ajakin anak ngobrol, komunikasi dua arah, jadi teman bicara yang asyik bagi anakmu 🤗 semua tips #1001CaraBicara menjadi orangtua asyik dan terkait edukasi seks ada juga lho 😉⠀
⠀
Aku udah cek websitenya skata, dan masyaAllah.... banyaaaakk banget artikel yg super berfaedah untuk aku, emak2 dgn anak remaja.
BalasHapusFase remaja ini sungguh menguras emosi ya Mak.
Thanks udah sharing yaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Teringat masa kecil dulu, gak pernah dikasih tahu ortu soal seks. Jadi lama-lama ngerti sendiri aja, wkwkwk. Tapi, zaman dulu belum ada gerakan sosial atau gerakan yang mengkampanyekan utk ngomong seks kepada anak sejak dini, internet pun belm ada, jadi info untuk ortu sendiripun terbatas, tentang bagaimana mereka hrs berinteraksi kepada anak.
BalasHapushuah. bacanya uda deg-degan. PR orang tua menyampaikan seks edukasi sejak dini ya, Mak.
BalasHapusSemoga selalu Allah mudahkan dalam membimbing Darel ya, Mak. Dan Allah berikan pemahanan yang cepat untuk Darel. :)
Aku belum punya anak, tapi samam ponakanku sudah mulai mengenalkan sex dari yang simpel misalnya nama alat kelaminnya. Terus ingetin juga bagian2 mana yang gak boleh dipegang orang lain. Kalau anak sendiri, mungkin bakalan lebih njlimet
BalasHapusIni masih belum jelas, apa ya ini Aie?
BalasHapusMengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu)⠀ini maksudnya kita berkunjung ke kamar anak-anak apa gimana?
Aku setuju dengan pengenalan malu dan memisahkan boys dan girls
Anak-anakku udah mulai dipisah sejak SD kelas 3 pas udah pada mulai berani tidur sendiri. Insya Allah sebagai ortu mengikuti hukum Islam juga.
wah mesti cek webnya nih...suatu hari sepulang sekolah anakku yg kelas 4 SD bertanya "bunda apa sih artinya ngen**t? waaaa...auto kaget drmana dia tau istilah itu. ternyata dr temennya. dan mmg agak terbata2 diriku menjelaskannya :D
BalasHapusPaling sederhana aku ngajarin Malu ke anakku yang usianya masih 3tahun ketika melepas handuk dan lari lari.
BalasHapusAnak saya usia 5 tahun dan sudah mulai tanya-tanya, nih. Paling penting itu memang dijelaskan sejujurnya dengan bahasa yang mudah dimengerti, ya. Kalau zaman saya kecil dulu kan setiap nanya pasti dijawab "nanti kalau sudah besar juga ngerti" gitu terus :(
BalasHapusyap di usia zril yg belum 2 tahun sudah saya ajarkan rasa malu dg memakaikannya celana. jangan sampai kelihatan orang, maluuuu
BalasHapusMemang perlu banget mengenalkan edukasi seks ke anak-anak sejak dini. Sehingga dari kecil anak-anak akan mengerti bahwa di bagian tubuhnya ada alat vital yang gak boleh sembarangan dipegang atau diumbar.
BalasHapusAku sejak anakku sulung berumur dua tahun lebih, atau 3 tahun gitu, udah mengajak bicara soal perlindungan diri. Jangan sampai ada orang baik itu keluarga yang membuka pakaiannya. Pokoknya hanya ibu dan bapaknya yang boleh membuka pakaiannya. Karena anakku cowok semua, mereka tidur tetap terpisah. SEjak masuk kelas 1 SD, si sulung udah minta tidur sendiri di kamarnya
BalasHapusNah ini dia kak Aie, aku pun sekarang mengumpulkan segenap cara untuk berbicara dan bahkan menjawab nantinya jika mas Kelvin sudah beranjak gedean dikit. Kalau sekarang sih baru aku kasih tau dulu tentang laki-laki dan perempuan itu beda jadi ada batasannya. Walau masih anak-anak tetap harus ditanamkan.
BalasHapusAku juga langsung klik akun instagram @skata_id.
BalasHapusBanyak materi "bergizi" di sana!
Coba deh!
Aku juga jadi kepikiran mba. Apalagi satu2nya cewek di rumah aku. Kalau sekarang paling ngasih tau ini cowok ini cewek bedanya mamih ama papih dan anak2
BalasHapusTapi yang pasti memang kudu nanemin rasa malu untuk selalu menjaga tubuhnya
Wah mau mampir ke webnya pasti berguna sekali..aku sih baru memperkenalkan bagaimana menjaga diri, aurat dan perlindungan diri..komunikasi penting banget ya..
BalasHapusikut mampir ke websitenya. owalahh banyak banget pelajaran yang bisa diterapkan ke pola asuh kita. aku sendiri dulu sempet bingung mau ngomong gimana ke aa yg jelang abege. maunya bagian bapaknya yg ngomong, ternyata anaknya malah santai bilang udah diajarin di sekolahnya :D
BalasHapusAlhamdulillah pelan-pelan saya juga memberikan pendidikan sex kepada anak dengan cara yang mudah dia mengerti. Namun kadang dia tahu duluan sehingga bertanya dengan heran. Kenapa begitu kenapa begini. Misalnya saja secara tidak sengaja dia melihat hewan seperti kucing atau anjing yang sedang k*win lalu bertanya ya saya jawab dengan memberi penjelasan yang dia mengerti
BalasHapusKebetulan anakku cowok cewek jadi sejak kecil pas mereka dah tau ttg "fisik" udah aku ajarin beda cowok dan cewek dari segi fisik sampai membiasakan mereka boleh buka aurat depan siapa aja, tentunya dengan bahasa yang mereka pahami.
BalasHapusAku nih belum punya anak tapi ponakan-ponakan tanya-tanya soal sex larinya ke aku. Pakai pendekatan secara islami ini emang paling bisa diterima anak-anak kayaknya ya mbak?
BalasHapusNah ini jadi peer y mba gimana bahasa yg yepat buat anak2 komunikasi nya hrs nyantai Dan mnggunakan bhs YG mereka ngerti...
BalasHapusSebagai calon orang tua yang insya Allah sbntr lg jadi ibu, penting banget mengetahui hal2 seperti ini, klu org tua dlu msh gk trllu care dgn oendidikan seks sejak dini, beda lg dgn skrg d mana informasi sngt mudh didapatkan
BalasHapusKomunikasi penting antara orangtua dan anak ya mba. Dan memang harus disampaikan sejak dini. Jangan sampai anak malah salah nyari informasi ya mba
BalasHapusBenar bun kadang kita perlu waktu dan pemilihan kata yang tepat buat menjawab pertanyaan si anak mengenai sex
BalasHapusSebagai orang tua emang sudah seharusnya kita mengenalkan edukasi seks pada anak tapi aku belum tau gimana cara dan mulainya. Untung liat postingan kakak, thanks kak informatif banget tulisannya.
BalasHapusSama anak ini yaa...mesti memilih kalimat atau kata-kata yang mudah dipahami.
BalasHapusDan sekiranya menimbulkan pertanyaan lagi, gak yang makin njelimet jawabnya.
Hihii~
Tantangan banget jadi orangtua anak-anak generasi Alpha.
Memang sebagian orang tua masih menganggap tabu ya mba
BalasHapusTapi sebenarnya itu penting juga
Agar anak tidak mencari informasi diluar yang justru terkadang simpang siur
Wah makasi banget mba sharingannya, walaupun anakku masih toddler tapi ini aku jadiin bekal untuk dia grow up nanti
BalasHapusMakasih banget buat tulisannya mba. Ngebantu aku banget nih buat nanti belajar cara mengenalkan pendidikan seks ke anaku 🤗
BalasHapusWahh, cara berkomunikasi kepada anak seperti ini sih penting banget untuk dipelajari orangtua ya, mba.. Nice post, mba! 😍
BalasHapusSetuju banget sih hal yang kayak gini memang harus diperkenalkan ke anak sejak dini meskipun ini hal yang tabu dibicarakan yaa Ka tapi setidaknya mereka sudah tau hal-hal seperti itu agar tidak salah nantinya
BalasHapusBener sih komunikasi itu penting banget , jangan sampai anak malah tau dari orang lain dengan info yang salah atau malah menyesatkan ya mba Ai
BalasHapusbetul kak, yang paling aman, nyaman dan sangat masuk akal memang menananmkan ilmu seksualitas menururt ajaran agama. Dari pada mencari pembenaran kalau pacaran itu boleh.
BalasHapusSetuju mba, komunikasi itu adalah kunci karena memang apapun itu orang tua dan anak harus saling terbuka apalagi masalah seks itu penting banget ortu perlu sampaikan dengan baik
BalasHapusYang terpenting adalah komunikasi dengan anak harus dibangun dari mereka kecil. Soalnya pengalaman aku tumbuh dewasa tanpa ada pendekatan dari orang tua, jadinya ya kaku aja sama orang tua. Apalagi ngomongin seks, tabu banget. Semoga ketika saatnya tiba aku bisa praktekan semua poin di atas.
BalasHapusyap gak boleh sembarangan dipegang. Zril anak saya yg belum 2 thn kadang pegang...bukan langsung saya marahi cm diomongin kalau tanagn itu tempatnya kuman, nanti kelaminnya sakit karena kena kuman. gitu ajab udah ngerti gak pegang2 lagi
BalasHapusNgomongin seks sama anak ini jujur susah banget. Tapi sekarang saat anak-anak udah remaja, aku berusaha untuk biasa aja, biar mereka gak kagok. Alhamdulillah, ngomongin seks jadi biasa akhirnya. Asal tidak vulgar, jadi gak terkesan porno. Baik ke anak gadis atau pun ke si anak bujang.
BalasHapusemang penting dan harus di sampaikan dengan tepat sejak dini ke anak ya , dan penyampaiannya juga harus pas lagi santei kaynya nih
BalasHapusBetul mbak, ini PR orangtua banget. alhamdulillah anakku tu seneng banget nanya ini dan itu, jadinya aku tau apa kebutuhan mereka. kalau bisa aku jawab, langsung jawab, kalau ga ya aku cari referensi dulu.
BalasHapusitulah mengapa komunikasi itu menjadi sangat penting ya mbak, apalagi mendampaingi anak yang mulai masuk pubertas. mungkin benar kata mbak, mulai usia 5 tahun kudu udah mulai pelejaran seksual diajarkan agar anak aware dengan miliknya yang berharga.
saya punya dua anak denga jenis kelamin yang berbeda, si sulung umur 6 tahun sudah mulai bertanya-tanya, kenapa gak boleh mandi bareng adik dan hal-hal organ tubuh yang berkaitan dengan seks. Saya pun menyampaikan mana bagian tubuh yang boleh dipegang dan gak boleh sama orang lain. benar, intinya ada di komunikasi
BalasHapusAku sama suami termasuk berhati-hati banget ngajarin anak-anak tentang urusan satu ini. Paling prinsip sih tentang konsep aurat dalam islam
BalasHapusTerimakasih ilmunya saya belum menikah sih tapi perlu bgt baca ilmu seperti ini supaya kelak saya bisa mengajarkan hal baik kepada anak terutama soal Pendidikan sexsejak dini
BalasHapus