Gerakan
diet kantong plastik atau larangan menggunakan Styrofoam pasti sudah kalian
dengar sejak beberapa tahun terakhir kan? Bahkan isu ini dikaitkan juga ke isu
kesehatan, dimana “katanya” Styrofoam bisa menyebabkan kanker jika bersentuhan
langsung dengan makanan? Benar gak sih? Nah daripada kita mengira-ngira dan
hanya mendengar omongan dari “katanya” saja, yuk kita kenalan dulu sama
Styrofoam ini.
Fakta Kemasan Makanan Styrofoam
Selasa, 8 Oktober 2019 lalu aku dan rekan-rekan blogger menghadiri
acara cooking demo yang bertema “How to
Make Good Quality Take-away Foods” yang dihadiri oleh Chef Lucky Adreono
dan seorang pakar Styrofoam, yakni Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph. D.
Dalam acara ini, kami belajar memasak dua menu dari Chef Lucky, yaitu Tumis
Udang Saus Telur Asin dan Tumis Ayam Cabe Garam yang mudah untuk dipraktekkan
di rumah.
Sambil menyaksikan Chef Lucky mendemokan dua menu
tersebut, aku dan teman-teman blogger lainnya mendapat pencerahan mengenai
fakta Styrofoam. Kontroversi mengenai penggunaan
Styrofoam sebagai wadah makanan tentu menjadi pembahasan yang cukup sengit,
terutama di kalangan buibu.
Ada satu fakta menarik yang menyebutkan bahwa wadah makanan Styrofoam yang ada di pasaran umumnya aman beb, kayak di tukang bubur yang aku beli tiap pagi deket kantor. Malah ya, WHO menyatakan bahwa Styrene atau Stirena tidak akan menimbulkan bahaya pada kesehatan jika tidak melebihi 5000 ppm di dalam tubuh.
Ada satu fakta menarik yang menyebutkan bahwa wadah makanan Styrofoam yang ada di pasaran umumnya aman beb, kayak di tukang bubur yang aku beli tiap pagi deket kantor. Malah ya, WHO menyatakan bahwa Styrene atau Stirena tidak akan menimbulkan bahaya pada kesehatan jika tidak melebihi 5000 ppm di dalam tubuh.
Sementara kemasan makanan atau Styrofoam
yang sering dipakai untuk menyimpan makanan, hanya mengandung Styrene sebanyak
sekitar 0,05 ppm. Oleh karena itu, Badan Pengawasan
Obat Indonesia menyatakan jika Styrofoam aman digunakan untuk makanan asal
tidak berlebihan.
“Jumlah Stirena yang ada dalam
kemasan makanan yang terbuat dari Polistirena adalah 0-30 ppm (part per
million). Jumlah ini sama dengan yang terkandung dalam kayu manis, daging sapi,
biji kopi, stroberi, kacang dan tepung yang kita konsumsi langsung
sehari-hari,” ujar Ir. Akhmad Zainal Abidin M. Sc. Ph.D Polystrene
Expert dan Dosen ITB dalam acara How to Make Good Quality Take-Away Foods
bersama Master Chef Lucky Andreono.
BPOM: Styrofoam Aman Digunakan untuk Kemasan Makanan
BPOM sudah melakukan pengujian
terhadap 17 sampel Styrofoam di 7 provinsi Indonesia dan menyatakan Styrofoam
yang beredar di pasaran aman digunakan selama tidak melebihi batas maksimum
yaitu 1000 ppm.
Fakta unik lainnya, rata-rata batas
maksimum Styrofoam yang beredar di Indonesia tidak membahayakan dan konsumen
tidak perlu khawatir membeli makanan yang kemasannya Styrofoam.
Jaga Bumi, Jangan Gunakan Styrofoam Berlebih Meski Aman Bagi Kesehatan
Meskipun terbilang aman, sebagai warga bumi yang
turut menjaga kelestarian dan kebersihan bumi, ada baiknya tidak menggunakan
kemasan Styrofoam secara berlebihan, ya.
Ada fakta menarik dari kemasan Styrofoam yang
menurut Ir. Akhmad
Zainal Abidin M. Sc. Ph.D Polystrene Expert dapat didaur ulang. Beberapa negara
di dunia sudah melakukannya. Iya, kemasan penyajian makanan yang dibuat dari Polistirena
busa sudah banyak didaur ulang di berbagai lingkungan masyarakat.
Misalnya di California, 20% dari seluruh penduduknya
memiliki akses daur ulang jajanan makanan pinggir jalan yang menggunakan
kemasan Polistirena busa nomor 6. Satu di antara empat warga Kanada dapat
mengakses layanan dinas kota untuk daur ulang Polistirena busa. Satu di antara
dua warga Kanada dapat mengakses layanan dinas kota untuk daur ulang Polistirena
keras. Di Jerman, 98% dari kemasan Polistirena busa yang dikembalikan didaur
ulang. Sedangkan di Inggris terdapat 25 lokasi sarana daur ulang Polistirena
busa.
Lalu bagaimana dengan negara Indonesia tercinta?
Informasi yang aku dapatkan, sampah Styrofoam bisa diserahkan ke Asosiasi Daur
Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) yang nantinya diolah menjadi produk bermanfaat.
Daur Ulang Kemasan Styrofoam
Styrofoam dapat diubah menjadi produk lain dengan
konsumsi energi lebih hemat ketimbang bahan lain. Bahan ini 50% lebih hemat
energi ketimbang kemasan berbahan kertas berlapis plastik dan 30% lebih hemat
energi dibandingkan pembungkus makanan dari bahan dasar pati jagung (Polylactic
acid/PLA).
Selain itu, daur ulang Styrofoam
hanya membutuhkan air empat kali lebih sedikit ketimbang PLA. Styrofoam juga
dua hingga lima kali lebih ringan dibandingkan kemasan kertas sehingga
mengurangi emisi karbon dioksida ke udara saat distribusi produk.
Styrofoam 100%
dapat didaur ulang (recycled) atau diperoleh ulang (recovery) menjadi barang
baru seperti kemasan Polistirena untuk elektronik, beton ringan dan absorber
sulfur. Menurut Ir. Akhmad sampah Styrofoam
paling dicari pemulung karena bernilai ekonomis. Hasil ini diutarakan setelah
ia dan tim melakukan survei sampah di belasan sungai besar di Pulau Jawa.
Perhatikan Logo Di Bawah Kemasan Styrofoam!
Ketika menggunakan kemasan
makanan Styrofoam, sesekali kamu bisa cek bagian bawahnya, ya. Apakah terdapat
tulisan TF2N, tulisan CFC Free, logo Food Grade, tulisan GPS-03C, tulisan
LB-03, tulisan TF-05, tulisan P-9, dan tulisan P-19? Jika iya maka, aman untuk
digunakan sebagai wadah makanan.
Selain itu, sebagai pelaku usaha bisnis tentu kamu juga harus memperhatikan cetak kemasan makanan dengan desain yang menarik ya. Karena biasanya, konsumen akan merasa tertarik buat membeli produk makanan yang dijual dengan cetak kemasan yang menarik. Iya, cetak kemasan makanan dengan desain yang menarik akan membuat bisnis makanan lebih dilirik pelanggan.
Lagipula kemasan yang inovatif bisa membuat bisnis kamu lebih menonjol dibandingkan bisnis usaha makanan lainnya. Kemasan yang unik dapat membuat pelanggan penasaran dan mengambil produk makananmu. Faktanya, bisnis kuliner telah melaporkan peningkatan minat konsumen sebesar 30% ketika bisnis tersebut memberi perhatian khusus pada pengemasan produk, lho.
Cara Mencegah Bahaya Styrofoam
Memang Styrofoam telah dinyatakan aman untuk
digunakan, namun bahayanya masih bisa mengintaimu jika tidak memperhatikan
berbagai hal yang dapat meningkatkan kontaminasi zat styrene.
Ada beberapa catatan yang bisa aku share perihal
#KemasanMakananStyrofoam agar #StyrofoamAman digunakan yaitu:
1. Jangan menggunakan styrofoam berulang kali.
Gunakanlah hanya untuk satu kali pakai.
2. Hindari penggunaan styrofoam untuk makanan yang
panas diatas 100 derajat celcius.
3. Jangan menggunakan styrofoam sebagai wadah makanan
yang akan dipanaskan.
4. Jika makanan bersifat asam, mengandung banyak lemak
atau alkohol, maka sebaiknya hindari penggunaan styrofoam.
Last but not least sebagai konsumen tentunya harus lebih bijaksana
dalam penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan. Iya, mulai dari diri sendiri
menerapkan zero waste dalam kehidupan sehari-hari. Terutama
meminimalisir penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan.
Paham sekali, kalau gerakan zero waste ini pun
butuh yang namanya kerjasama dari pemerintah dan pelaku industri untuk
mengembangkan industri daur ulang plastik. Setuju?
Mungkin industri daur ulang ini yang memang dibutuhkan. Saya kira sterofoam itu bahaya bagi kesehatan juga, eh ternyata tidak. Salam kenal ibuk.
BalasHapusWoh kirain tadi mau mengkampanyekan penggunaan styrofoam hahaha mau julid. Ternyata malah mengedukasi, aku baru tau kalau sampah Styrofoam bisa diserahkan ke Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI). Ini nih yang penting. Harusnyasampah styrofoam itu dicuci, dikeringkan. supaya bisa di kirim untuk didaur ulang.
BalasHapusTernyata aman ya mbak. Tapi tetap kudu hati-hati ketika memakainya. Lebih baik meminimalkan pemakaiannya.
BalasHapusBenar banget ya, walau aman digunakan kita tetap harus aware dengan bahaya penggunaan yang berlebihan, harus bijaksana menggunakan styrofoam.
BalasHapusIya mba, meskipun aman. Kita tetap jeli terutama lihat logo dibawah kemasan.
BalasHapusDengan begitu kita aman.
Dan dapat nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi
wow fakta yaang menarik tentang styrofoam ya... dan benar jangan berlebihan menggunakan styrofoam
BalasHapusWah jadi tau saya, soalnya selama beli Styrofoam gak pernah ngecek kode kemasan dibawahnya mbak. Makasih ya udah dijelasin... bermanfaat banget nih.
BalasHapuswah faktanya begitu ya, tapi styrofoam susah di urai jadi sebaiknya jangan sering2 dipakai ya :) kalau sekali2 sih ga apa
BalasHapusiya mba Aie aku dulu pernah diomongin ntar kena kanker kalau beli makanan yang bungkusnya pake styrofoam duh jadi ngakak deh padahal faktanya ya aman bagi kesehatan cuman tetap ya kebijakan dalam pemakaian karena ngaruh ke lingkungan ya mba
BalasHapusyang penting pengelolaannya ya mba biar ramah lingkungan dan ga bikin sampah pokoknya bijak y mba pemakaian
HapusSepakat banget kalau bagaimanapun kita harus bijak untuk penggunaan styerofoam ya mba. Tapi kalo bungkus bubur seringnya pakai styrofoam mba :)
BalasHapusSatu sisi memang kalau pakai strofoam emang awet panas makanannya mba. Jadi ini bisa jadi pilihan juga
HapusDan aku ngerasa, informasi bahwa styrofoam aman digunakan itu harus slalu disosialisasikan ya mba. Jadi banyak yang juga teredukasi dengan baik
Hapussegala sesuatu asal tak berlebihan inshaAllah aman. inilah kenapa suami saya perlu baca ini. beliau parno banget. masa baru sekali beli makanan wadah styrofoam langsung buru2 suruh taruh mangkuk
BalasHapusWah ternyata styrofoam itu aman untuk makanan kalau cara pakainya benar. Thanks info bermanfaatnya kak
BalasHapusAku baru tahu nih tentang stryfoam ternyata aman juga walaupun kita harus tetap hati2 dalam penggunaannya
BalasHapusWah ternyata begitu ya fakta sebenarnya dari styrofoam..
BalasHapusCuma memang tetap harus bijak penggunaannya ya
Ya ampun masih aja salah dan percaya mitos bahwa ini tidak bagus buat makanan.
BalasHapusTukang dagangan juga memakai ini karena praktis
Oh gituuu, jadi ada batasan penggunaan juga ternyata ya Mom biar aman.
BalasHapusAlhamdulillah dapat pencerahan, ternyata aman ya mba pakai stereofoam buat bungkus makanan
BalasHapusOh yaaaa sih, styrofoam ini banyak digunakan oleh penjaja makanan. Aku juga masih suka pakai terutama kalau jajan bubur ayam, mie ayam hehehe. Oya sih memang aku ga sering2. Ga boleh juga digunakan berulang kali ya, cukup satu kali saja. TFS mb :)
BalasHapusBener banget sih emang harus terkontrol dan harus sesuai sama aturan dalam penggunaan styrofoam ini
BalasHapusJadi sekarang kalo dapat makanan pake styrofoam udah gak waa-was lagi ya. Tapi karena akan jadi limbah yang sulit terurai, baiknya kita batasi penggunaannya. Lebih baik bawa kotak makan sendiri, hehe.
BalasHapusAsalkan sesuai aturan penggunaannya masih oke ya mba, ini udah jadi pertanyaan lama banget dikalangan ibu2 yg pada suka ngebahas ini
BalasHapusdulu tuh ngerasa ngeri ya kalau makanan dibungkus styrofoam. buru2 dipindah ke tempat lain karena katanya beracun. padalah kenyataannya engga gitu, jadi merasa aman dengan styrofoam. tapi tetap gunakan dengan bijak.
BalasHapusSegala yg berlebihan emang ga baik ya mba. Yg penting harus bisa bijak dalam menggunakan produk sekali pakai. Jgn karena maunya serba enak dan praktis, tanpa sadar kita malah memperburuk lingkungan 🙃
BalasHapuswaaah aku baru tau nih kalo styrofoam ga boleh digunakan lebih dari sekali hihihi, dulu sempet beredar isu kalo styrofoam ini kurang baik buat bumi ya, asalkan nggak berlebihan aja sih penggunaanya ya sebenernyaaa, dan semenjak itu udah jadi kebiasan kalo mau beli bubur pun bawa misting sendiri hihihi
BalasHapusEventnya seruu banget mbak bisa ketemu sama Chef Lucky, aku udah nemu nih styrofoam daur ulang kemarin pas di supermaket
BalasHapusnahkan... Styrene styrofoam cuma sekitar 0,05 ppm jadi aman. gitu suami saya heboh banget, kayak banyak racunnya padahal salah kaprah ajah
BalasHapusiya bener sih kak aku juga sering mendengar info tersebut kalo styrofoam ini gak boleh bersentuhan dengan makanan panas langsung karena bsa menyebabkan cancer, malaha dari berita salah satu stasiun tv yang menyiarkan.
BalasHapusTernyata aman ya styrofoamnya, padahal setiap beli makanan ada selalu rasa bersalah knp sih hrs styrofoam tapi skrg udah sah ya kalo penggunaannya aman
BalasHapusternyata styrofoam aman aja ya. selama ini ortuku rada bawel kalo beli makan pake styrofoam gitu katanya bahaya. aku share ke ortuku deh artikel ini hihi
BalasHapusBerarti stigma saat ini salah ya kak? Katanya stereofoam nggak bisa didaur ulang, tapi bagus banget kalau ternyata bisa didaur ulang, jadi ngerasa aman gitu makenya.
BalasHapusYang saya tau styrofoam itu ga bagus buat makanan, eh ternyata aman yah? Wah jadi terbuka nih wawasannya. Thanks sharing nya mbak
BalasHapusApa pun itu gak boleh berlebih ya Mbak, termasuk penggunaan styrofoam ini yah. Harus jeli juga perhatikan tanda2 food grade itu yah. Noted nih. :)
BalasHapusini mematahkan mitos bahwa styrofoam itu berbahaya ya, padahal aman jika digunakan dengan bijak
BalasHapuswah saya jarang banget nih ngecek bagian bawah styrofoam. ternyata ada kodenya juga ya. tapi walaupun termasuk aman memang sebaiknya nggak dibiasakan ya, mbak menggunakan styrofoam ini.
BalasHapusTernyata styrofoam aman juga ya untuk wadah makanan, asalkan ada logo2 food grade di bagian bawahnya. Selama ini aku kurang perhatian dengan logo di bawah styrofoam. Makasih infonya mbak.
BalasHapusStyrofoam 100% ternyata dapat didaur ulang (recycled) atau diperoleh ulang (recovery) menjadi barang baru seperti kemasan Polistirena untuk elektronik, beton ringan dan absorber sulfur.
BalasHapusJadi di dekat rumah ibuku, ada tukang dekor yang menggunakan stereofoam raksasa, mungkin ke sini juga larinya ya itu para kemasan yang udah tak terpakai?
wellnoted kak.. segala sesuatu emang kalo berlebihan emang gak baik yaa termasuk stirofoam. Dan kalo gak kepepet banget..tetep pake wadah yang bisa dipakai ulang ya kak..
BalasHapusKarena sangat jarang jajan, di rumah amat sedikit mnghasilkan sampah sterofom ini. Memang masih bingung daur ulangnya sih. Karena kalau di bank sampah terdekat, tidak diterima. Ternyata bisa ke ADUPI ya.
BalasHapusoh aku baru tau kalau ada tanda-tandanya gitu, mengindikasikan apa ya mba kode-okde di bawah sterofom itu. pasti punya artinya sendiri-sendiri kan hihi
BalasHapusTapi aku tetep takut mbak makan pake styrofoam. Apalagi klo panas2 kuah gitu. Takut kandungannya lepas ke kuah panas. :(
BalasHapusberarti ga apa-apa yaa pakai styrofoam buat bungkus makanan. tadinya agak was2 sekarang jadi tenang deh. liatain tanda2nya ah...
BalasHapustuh kan udah ambil sampel dari berbagai provinsi dan hasilnya styrofoam tuh aman. kudu baca nih biar gak salah kaprah lagi
BalasHapusAku tuh termasuk yang baru tahu juga kalau ternyata styrofoam ramah makanan.
BalasHapusUntung saja baca artikel yang bergizi ini.
Tapi aku berpikir, alangkah baiknya jika ada kempen penghargaan atau reward terhadap konsumen yang bawa tempat minum/makan sendiri saat belanja, biar lebih termotivasi :)
Aku kira kurangnya Indonesia ini dari pengolaan sampahnya ya mbak. Kalau pengelolaannya baik, dan masyarakatnya terbiasa buang sampah pada tempatnya, pasti bisa mengurangi sampah paling gak yang jatuh ke laut.
BalasHapusSoal styrofoam ini aku baru tahu loh mbak. Bahkan ada kode kemasannya juga ya, aku sama sekali gak pernah lihat. Emang selama ini aku menghindari banget styrofom walaupun gak juga gak mau.
Makasih pencerahannya mbak Aie, saya dulu memberikan stigma negatif sama styrofoam loh huhuh ternyata styrofoam ini masih aman yah digunakan untuk makanan.
BalasHapusAman, tapi tetap ada batasannya yaa mbaa. Aku pas jamannya sekolah seeing banger pakai styrofoam hehe tapi sejak Ada eumpr bahaya styrofoam Hampir ga bpeenah samsek tapi di beberapa Kesempatan bingung Pas Yang tersedia cuma styrofoam XD
BalasHapusAku juga masih sering makan pakai kemasan sterofoam ini apalagi kalau jajan mie ayam atau jajan bubur ayam gitu.. Lebih ringkes dibawa plg
BalasHapusAda kode-kode ya di bagian belakang styrofoam? Gak pernag ngeh aku. Alhamdulillah ternyata penggunaan styrofoam gak berbahaya. Karena kan daripada pake wadah plastik, better pake styrofoam yang bisa didaur ulang ya...
BalasHapusJaga Bumi, Jangan Gunakan Styrofoam Berlebih Meski Aman Bagi Kesehatan. Ini point penting banget ya mbak..soalnya tadi aku pas baca kalau styrofoam aman jd mikir "wah..bakalan makin banyak nih yg pake styro" ^-^
BalasHapusOoohhh ternyata styrofoam tak semua buruk yac, asalkan penggunaanya tepat dan sesuai aturan fungsi styrofoam.
BalasHapusKalau ada solialisasi kayak gini kan bagus sekali, jadi enggak khawatir pakai stirofoam lahi, meski bijak saja pakainya.Dan setuju, gerakan zero waste ini butuh kerjasama dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan industri daur ulang plastik yang ada.
BalasHapusBerarti stetofoam yg baik digunakan dan aman harus ada kode2 dibawa sterofoam ya. Kalau misalnya ga apakah berbahaya?
BalasHapusIni kayaknya harus disosialisasikan ke orang2 yang ga ngeh sama internet dan para pedagang juga. Biar mereka bisa cek sterofoam yg mereka jual atau pakai.
Apa cuma saya yang baru tahu kalau kemasan makanan berwarna putih ini namanya Styrofoam? Hehe. Padahal sering banget dapat makanan yang dibungkus dengan kemasan ini tapi gak tahu namanya. Syukurlah penggunannya aman dan memang lebih bagus ya daripada pake kemasan plastik.
BalasHapusWah, ternyata sterofoam itu aman ya, kemarin memang sempat denger sih gosip yang katanya enggak aman, jadi tenang nih... Tapi tetap harus bijak ya dalam menggunakannya ;)
BalasHapusTernyata sterofoam bisa digunakan untuk membungkus makanan ya .tapi tentu hanya sedikit dan ga sering. Info ini berguna sekali
BalasHapusKalau sekarang aku memang sering bawa wadah untuk beli bubur atau nasi uduk,alasannya lebih ke puyeng sama sampahnya sih, Kalau beli buat serumah aja sudah 4 pack, terasa penuh banget tempat sampahku.Kalau dari segi kesehatan, jujur aku sempat khawatir tapi alhamdulillah sudah tercerahkan dengan artikel ini.
BalasHapusSelama ini ibu-ibu tahu nya kan Styrofoam itu mengandung zat berbahaya. Ternyata aman ya karena setara dengan kandungan yang ada pada kayu manis dan lainnya.
BalasHapusNah kode-kode di bawah kemasan styrofoam ini yang banyak orang nggak sadar ya Mbak, bahkan nggak mengerti apa artinya. Padahal penting untuk diketahui.
BalasHapusAku baru tahu mba Styrofoam ini ternyata aman. Nah untuk makanan panas dan berminyak ga boleh ya mba, catet. Soalnya kadang suka banyak tuh, yang jualan makanan, masih panas, kadang suka langsung masukin streofoam.
BalasHapusKarena hanya boleh digunakan sekalinya ini yaa...yang sangat gak baik untuk lingkungan.
BalasHapusDan sejujurnya, aku sangat menghindari penggunaan Styrofoam,
Hihi...suka parno aja gitu, saat makanan bersentuhan langsung dengan Polistirena.
Nah ini, aku baru tahu fakta soal keamanan kemasan Styrofoam untuk makanan. Jadi gak was-was lagi deh kalo beli makanan dibungkus pake Styrofoam. Yang perlu kita lakukan adalah bijak menggunakan supaya tidak menjadi sampah bagi lingkungan
BalasHapusLihat makanan didalam. Styrofoam bikin ngiler mba. Eh ada chef lucky ya. Seru dong acaranya ada demo cookingnya. Alu sih belum pernah memakai styrofoam sebagai wadah makanan.
BalasHapusAku dulu kalo sekolah selalu dibekali pake styrofoam, karena alm. Ayah nyetok banyak dirumah dan bisa dipake besoknya lagi soalnya kan bisa dicuci jg
BalasHapusAku baru tahu kalau di bagian bawah styrofoam itu ada kodenya lho. Berarti emang bisa didaur ulang yaa. Kebetulan pak suami kan jualan makanan dan pakai styrofoam. Nanti aku coba cek ah apakah sudah pakai yang aman apa belum.
BalasHapusSelain ikut mengurangi sampah plastik, styrofoam juga masih byk diperlukan terutama utk menyimpan daging atau ikan di freezer misalnya dipusat perbelanjaan maupun industri rumahan. Di jepang juga apapun sampahbya selalu dicuci dulusebelum dibuang supaya bs didaur ulang.
BalasHapusTerima kasih informasi dan penjelasan terkait styrofoam,,,
BalasHapusSangat bermanfaat.