Tak dipungkiri adanya pandemi covid-19 ini membuat semua manusia,
literally semua manusia menjadi susah. Terutama dalam hal keuangan. Gak hanya
yang sudah berkeluarga, yang masih single pun mengalaminya juga.
Ada yang masih bekerja namun penghasilan dipotong
setengah karena lebih banyak WFH atau work from home, ada yang akhirnya harus tunduk dengan
gelombang PHK massal, ada juga yang harus tetap bayar sekolah anak meski
belajarnya dari rumah. Lalu, gimana sih Cara Kelola Keuangan Saat Pandemi
Covid-19?
Alhamdulillah ya semalam aku pantengin LIVE IG Fun
Talk dari Home Credit bersama Dipa Andika selaku financial planner dan membahas
seputar pengelolaan keuangan saat pandemi dengan topik, "Dompet
Aman, Keluarga Nyaman".
Ada beberapa hal yang bisa aku simpulkan hasil dari
mantengin LIVE IG bersama Home Cerdit semalam, untuk menjaga keamanan dompet
dan kenyaman keluarga di masa pandemi seperti sekarang ini ada beberapa hal
yang bisa dilakukan yaitu:
1. Evaluasi sumber penghasilan
Buat aku yang pintu penghasilannya saat ini hanya satu
pintu yaitu dari suamiku saja, sedangkan imbas pandemi ini menjadikan aku salah
satu dari jutaan (mungkin) yang harus ikhlas di PHK mengharuskan aku untuk
berkarya dengan menjadi freelance.
Saat aku di PHK, tabungan dana darurat bisa buat 6-9
bulan ke depan, itu prediksi aku. Mengingat penghasilanku dari freelance tidak
menentu tergantung kapan invoice cair jadinya aku putar otak untuk melakukan
evaluasi sumber penghasilan.
Risiko penurunan drastis dalam pos pemasukan bisa
terjadi kapanpun, apalagi di saat seperti ini. Untuk mencegahnya kemungkinan
terburuk sebaiknya merubah sedikit pos-pos pengeluaran dan perencanaan keuangan.
Hutang cicilan tetap dibayar setiap bulan, tagihan
yang argonya nyala terus tiap bulan tetap dibayar, hanya gaya hidup yang ditekan
sedikit supaya bisa mengisi pos yang lain.
2. Perbesar saldo dana darurat
Iya, saat ini memang keadaannya darurat dan entah
sampai kapan akan berakhir, banyakin doa aja beb. Namun saldo darurat tetap
harus diperbanyak. Mengingat fungsinya hanya untuk digunakan saat kondisi
darurat maka simpanlah di rekening terpisah.
Menurut Mas Dipa, bagi yang belum menikah sebaiknya
mempunya simpanan dana darurat sebanyak 3x dana pengeluaran bulanan, lalu buat
yang sudah berumah tangga maka minimum 6x dana pengeluaran bulanan.
3. Hitung ulang anggaran keluarga
Meski aku tau rasanya akan bikin shock saat diharuskan
menghitung ulang anggaran keluarga, namun ini tetap harus dilakukan, suka atau
tidak suka melihat kenyataan ternyata banyak juga ya jumlah cicilan kehidupan.
4. Catat setiap cash flow masuk dan keluar
Lalu, setiap pengeluaran harian harus dicatat dari
sini kita bisa mengetahui dengan jelas apa aja sih yang wajib dikeluarkan dari
post dan apa yang bisa di hold.
5. Tekan gaya hidup dengan bedakan keinginan dan
kebutuhan
Nah ini, bagian ini harus banget ditekan
sedalam-dalamnnya, kurangi jajan online beli camilan kekinian yang meki jumlah
nya berapa puluhan ribu namun jika dilakukan sering tetap bisa membuat keuangan
keluarga jadi berkurang.
6. Hindari menambah jumlah hutang
Udah, gak usah deh ya nambahin hutang, iya aku tau
banyak banyak tawaran diskon, promo, buy 1 get 1, dll, tapi kamu harus tetap
fokus pada pengeluaran wajib. Jangan tergoda sama tambahan hutang, apalagi yang
sifatnya cicilan.
Yes, I know, teorinya sih menarik ya, tapi yakin deh
kamu pasti bisa mempraktikkannya dan melewati masa-masa susah seperti sekarang
ini. Intinya disiplin dalam kelola keuangan keluarga. Jajan kopi kekinian agak
di rem, gaya hidup order makanan online juga dikurangi ya, yang penting dompet
aman keluarga nyaman trus bisa #AyoMajuBersama. Semangat!!!
Pandemi adalah situasi tak terduga yang sangat menghentak jadi perlu tips dan trik untuk melakukan beragai hal, termasuk dalam menata keuangan.
BalasHapusTantahgan besar juga itu ya menekan gaya hidup tapi harus bisa, apalagi di masa pandemi ini.
BalasHapusCatat setiap cash flow masuk dan keluar ini kurasakan penting banget sih. menyesuaikan dengan pendapatan juga supaya ngga besar pask daripada tiang dan kudu ngutang
BalasHapusmakasih sharingnya, tetap paling enak hidup sesuai dengan kebutuhan
BalasHapusAku termasuk yang pendapatannya tergerus nih saat pandemik. Tapi harus tetap optimis bisa melalui semuanya. Bener banget, yang namanya gaya hidup tuh yang harus ditekan. Bisa banget kalau memang kitanya MAU. Sambil terus berpikir memperoleh sumber penghasilan yang lainnya.
BalasHapusPandemic memang merubah semua lini kehidupan kita ya mbak semoga cepat berakhir dan kita semua dapat melewatinya dengan baik
BalasHapusPaling susah memang membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Kadang kalau ada produk dengan teknologi baru, saya selalu ingin nyoba. Dan untuk nyoba ya harus membeli.
BalasHapusMenekan biaya hidup alias kurangi jajan adalah jalan ninjaku untuk tetap bertahan dimasa pandemi ini. Apalagi baru punya baybayi, emaknya ga bisa ngapa2in walopun sekedar jajan chatime huhuhu
BalasHapusSaldo dana darurat ini memang penting untuk ditingkatkan, karena kita masih belum tahu kapan pandemi akan berakhir.
BalasHapusWah keren banget mengulas tentang me manajemen keluarga ya kak dari sisi keuangan apalagi di kondisi pandemi ini yang kita belum tahu kapan ujungnya. thanks kak infonya
BalasHapusMeski pandemi bikin pemasukan berkurang drastis tapi say setuju jangan sampai nambah hutang. Justru kalau bisa jangan sampai memiliki hutang ya....
BalasHapusdi masa pandemi gini emang kita harus inget rumus fisika yaa mba, alias jangan keberatan gaya hihi, plus atur ulang deh perencanaan keuangan kita, atu2 lagi pos2 keuangan kita
BalasHapusDnaa darurat memang harus selalu diersiapkan ya, ibaratnya sabar nahan diri buat ditabung hehe
BalasHapusPenghasilan berkurang banyak nih selama pandemi. Untungnya masih ada dana darurat. Dan alhamdulillah nggak punya utang. Jadi bisa bernapas sedikit lebih lega. Cuma ya...pengennya cepet normal lagi.
BalasHapusduh ini artikel cocok banget buat ku. tapi mba aku mo nanya, klo pengeluarannya lebih gede dari lasukannya gmn ceritanya bsa nabung buat emergency cost apalagi harus 6x dr jlh pengeluaran keluarga mas?
BalasHapusYangharua mulai dilakukan banget
BalasHapusPersiapan dana darurst
Dan mencatat cashflow dg detail kayaknya
Waduh, aku berasa tertampar deh. Di masa pandemi kayak sekarang, keuangan bukannya bagus, malah banyak boncos. Abisnya di rumah aja katanya bikin bosen. Jadinya banyak beli ini itu buat kompensasi bosen. Huhu, kudu mulai dihitung ulang ya. Dan perbesar investasi dan dana darurat. Kita gak tahu pandemi akan berakhir kapan.
BalasHapusWah, andai bisa menabung lebih banyak daripada pengeluaran, Mbak.
BalasHapusTapi tak ada yang tak mungkin ya. Pasti bisa kalau pakai perencanaan keuangan dan patuh pada yang sudah ditetapkan itu
emang bener ya mba harus ada budgeting pasti. supaya kita pun juga punya saving nih. apalagi sedang krisis begini semenjak pandemi. punya tabungan tuh hal yang patut disyukuri banget. makasih mba sharingnya.
BalasHapusMesti benar2 diterapkan sih ini. Kalau enggak ya jeblok lg keuanganku, apalagi di masa pandemi gn.
BalasHapusBener banget! Kuncinya adalah disiplin atur keuangan. Apalagi masa pandemi gini, semangat semangat!
BalasHapusBerdasarkan pengalaman selama pandemi ini, langkah-langkah yang disebutkan mas Dipa itu memang membantu banget untuk bisa bertahan sampai sekarang. Terutama bagian mengevaluasi pengeluaran rumah tangga dan tekan gaya hidup.
BalasHapusLATTE FACTOR, ini yg aku ingat banget dari petuah mas Dipa.
BalasHapusSemogaaaa kondisi finansial kita semua aman jaya sentosa ya Mba
Aamiin aamiin ya robbal alamiin
Susah kakak menahan diri dari godaan camilan, nggak usah yang kekinian, yang biasa aja tetap menggoda. Apalagi masih selang seling WFH sama WFO, klo di rumah tuh bawaannya pengen ngemil aja
BalasHapusAku bukan orang yang prepare banget soal keuangan. Tapi beneran jadi shock dan kaget dengan pandemi seperti ini. Pengelolaan keuangan memang penting sih ya. Karena kita nggak tahu kondisi ke depan seperti apa
BalasHapusTips dompet aman keuangan keluarga nyaman yang komplit..Sama mbak, kau juga, fokus ke tekan pengeluaran keluarga..Jadi utamakan kebutuhan dari keinginan saat kondisi krisis begini dan saldo dana darurat mesti lebih dikuatkan lagi
BalasHapusMArii, melewati masa2 yang dianggap susah oleh semua kalangan ini . Semoga bisa melewatinya ya Aie. Huhuu bener banget tips di atas, terutama msalah kebutuhan dan keinginan yang tampak beti.
BalasHapusSemoga leboh meningkatkan disiplin mengatur keuangan, dan langsung lirik dana darurat udah menipiiiss, hiks
Nyesek banget mba tahun ini, penghasilan keluarga jauh banget berkurang, hikss.. tapi ya mau gak mau kan harus dihadapi. Cek ulang lagi cashflow keluarga emang udah yang paling benar, tekan keinginan leisure dan yang gak urgent. Pengen nagihin utang juga ke saudara-saudara, tapi mereka juga lagi susah. ah dilema
BalasHapusSaldo dana darurat memang harus jadi perhatian ya. Jangan sampai terabaikan.
BalasHapus6 hal yang harus dilakukan ya supaya bisa lebih aman dan nyaman menjalani masa pandemi.
BalasHapusKeinginan dan kebutuhan, kadang kita ngira keinginan itu kebutuhan ya. Sanpai kesel banget kalo gak keturutan. Tapi kalau dituruti terus malah boros dan gak menghasilkan apa2
BalasHapusBener bnget kudu bijak dan bijak dlm membedakan mn kebutuhan dan mana keinginan. Hutang jgn ditambah dan kencang mengikat tali pinggang alias menekan pengeluaran yg tak penting. Mksh ya mb dpt nih info bermanfaat.
BalasHapusTapi memang iya sih semenjak pandemi aku tuh ada beberapa alokasi dana yang biasanya dipakai tiap bulan untuk jajan atau hangout di alokasikan ke dana darurat. Apalagikan emang semenjak pandemi ini banyak mengalami perubahan juga ya.
BalasHapusBetul nih kita memang kudu menyiapkan dana darurat yang besar karena banyak hal yang tidak terduga kita alami. Sakit, musibah, jatuh bangkrut dsb kalau kita bijak tentu gak terpuruk amat ya
BalasHapusIyaa pas pegang duit dikit, jadi kepengen jajan ini itu huhu padahal kudu ngirit nih Mak..biar bisa survive melalui masa ini ya..
BalasHapusSedang berusaha keras nih untuk memperbesar saldo dana darurat. Karena semakin hari di tengah pandemi begini keadaan sepertinya bukan bertambah baik namun bertambah gawat. Perlu juga mengerem belanja yang tidak penting-penting banget yang belum tentu ada urgensinya di sana.
BalasHapuswajib banget mencatat pengeluaran ya biar tau bocornya dimana
BalasHapussaat pandemi seperti ini, keuangan memang harus benar- benear diperhatikan. Ilmu accounting aku jdi berguna jugaa
BalasHapusPandemi ini mengajarkan kita tentang banyak hal ya Mba... bahwa yang namanya perencanaan keuangan itu untuk sekarang dan ke depan harus dijalankan dengan disiplin.
BalasHapusSejak pandemi aku juga jadi care sama dana darurat. Jadi emang darurat gak bisa kutak-kutik. Kalaupun ada yang butuh tetap diambilkan dari dana cadangan. Tapi berharap dana darurat nggak dikutik kutik meski jumlahnya belum 6 kali pengeluaran bulanan. SPP anak-anak di SMP swasta jalan terus soalnya, meski sekolah dari rumah.
BalasHapusDana Darurat yang kemarin-kemarin sempet heboh akhirnya penting banget kan saat ini karena nyatanya kepake disaat kondisi yang belum menentu begitu,,, nice sharing mba
BalasHapusKadang stres juga loh kalau melihat catatan pengeluaran, kok ya masih banyaaak aja ya kebutuhan hidup tuh. Insya Allah dicukupkan ya asalkan kita tidak boros untuk hal-hal yang tidak perlu.
BalasHapusmanis dan sedap kalo udah pembahasan keuangan, tapi semangat buat memperbaiki literasi financial ini kak Aie, apalagi di masa pandemi ini ya kak
BalasHapusHahaha bener banget bayar sekolah anak huhuhu. Yaaa alhamdulillah maih ada kerjaan walau tunjangan ina inu dipangkas. Emang solusinya antara ngurangin pengeluaran atau nambah pemasukan. Yg pasti kudu lbh bijak lagi dalam mengatur keuangan ya :D
BalasHapusMasa yang tidak mudah ya...tidak sedikit yang kesulitan mengatur keuangan karena hal tak terduga dengan jangka waktu yang tidak sebentar ini...Semoga ilmu dari acara ini bisa diterapkan dengan baik...
BalasHapusi always hard thinking if want make credit, is like a snow ball for me, so lets talk fun about money, should we do best and hard to finding other job or we can try little bussiness. so we can saving the money and use it, if we want new product
BalasHapusCatat setiap cash flow yang masuk dan keluar. Nah, bagian ini nih yang sulit banget konsisten. Sudah bertekad untuk melakukannya, tapi untuk konsisten masih sulit.
BalasHapusPersonally, menekan gaya hidup yang tanpa disadari ini susah sekali karena awalnya dari kebiasaan aja spending fanpa berpikir. Butuh berproses, tapi ya akhirnya kalau pelan2 akhirnya bisa juga dan dengan kondisi kepepet :')
BalasHapusTema fun talk ini kekinian banget yah, nambah ilmu dengan cara asik
BalasHapusBener banget kak tipsnya, susah gampang sih jalaninnya, yg paling susah itu catet keuangan, asli suka lupa
BalasHapus