Women are better investor, is that true? Faktanya 75% perempuan usia < 45 tahun mampu membuat keputusan finansial sendiri baik sudah menikah ataupun belum. Termasuk dalam memilih perlindungan yang terbaik untuk keluarga, dalam hal ini pemilihan asuransi. Adanya pilihan asuransi syariah, membuatku bertanya-tanya emang bedanya apa sih sama yang konvensional? Okay, let's start the review now...
Memang tak bisa dipungkiri sebagai seorang perempuan pasti banyak melakukan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan finansial setiap harinya. Bahkan ya, bisa tuh aku sebagai perempuan seketika memutuskan pilihan antara free ongkir atau beli satu dapat dua tapi tetap bayar ongkir.
Tidak hanya pilihan finansial yang sifatnya harian seperti belanja online, pilihan menentukan asuransi juga ditentukan oleh wanita yang suka tidak suka akan memegang peranan sebagai menteri keuangan keluarga baik untuk dirinya sendiri ataupun keluarganya kelak.
Ngomongin soal pilihan asuransi untuk keluarga, akutuh masih bingung sama bedanya asuransi syariah dan asuransi konvesional. Harap maklum, pengetahun terkait asuransi memang sangat minim nih beb. Nah, beruntungnya aku ikutan event Bloggers Gathering 2021 yang diadakan oleh Prudential Indonesia dalam rangka menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan atau BIK 2021 bersama Komunitas Emak Bogger (KEB).
Prudential Indonesia, Bloggers Gathering 2021 - BIK 2021
Ya, hari Selasa kemarin aku mengikuti Bloggers Gathering bersama Prudential Indonesia dan Komunitas Emak Blogger tentang perencanaan finansial yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan asuransi jiwa Syariah bagi masyarakat Indonesia, khususnya emak-emak seperti aku ini.
Bersama 40 emak-emak yang juga blogger kembali belajar dan mendapatkan ilmu dalam mengatur finansial rumah tangga dan mempelajari cara yang paling sesuai untuk mengelola arus kas atau cash flow, trus mengatur alokasi pendapatan, dan yang gak ketinggalan yaitu ngebahas tentang perlindungan asuransi berbasis syariah keluarga.
Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat oleh Prudential Indonesia yaitu, "Membangun Keluarga yang Tangguh Secara Finansial Melalui Asuransi" bersama narasumber seperti Bpk. Luskito Hambali - Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia, Bpk. Bondan Margono - Head of Sharia Strategic Development Prudential Indonesia, Aliyah Natasya - Financial Advisor, dan Lidya Fitrian - Blogger dan Member KEB.
Acara yang berlangsung cukup seru dan interaktif terutama di kolom chat karena melibatkan 40 emak-emak, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan rasa ingin tahu yang cukup kuat dari para emak ini terkait literasi keuangan dan inklusi keuangan termasuk didalamnya terkait asuransi syariah. Kebayang kan beb serunya gimana? Trus ditambah juga ada kuis online via websita jadi harus cepet-cepatan jawab beb, dan sinyal internet yang kenceng juga mendukung para emak menjadi yang beruntung dapat hadiah, lho. Dan, aku salah satu emak yang beruntung mendapatkan hadiah dari Prudential Indonesia setelah di kuis pertama sempat gak fokus karena nyambi jagain bayik, heheheh.
Pak Luskito Hambali atau biasa dipanggil Pak Kiki membuka acara ini dengan senyuman ramah menjelaskan tema yang diambil dalam kesempatan ini semata karena masih kurangnya pemahaman tentang literasi keuangan di kalangan perempuan. Padahal para ya perempuan, termasuk emak-emak adalah Menteri Keuangan untuk dirinya juga untuk keluarganya kelak dan cenderung pengambil keputusan dalam setiap inklusi keuangan yang dilakukan sehari-hari. Jadi, kebayang kan gimana dampaknya kalo aku, kamu dan semua perempuan kurang melek keuangan termasuk didalamnya asuransi akan berdampak cukup signifikan pada ketangguhan finansial keluarga.
Aku aja nih ya, meski sudah 12 tahun mengarungi biduk pernikahan, dan 20 tahun lebih sudah cukup mandiri dalam menghidupi diri sendiri alias udah bekerja dan punya duit sendiri, masih suka gamang nan galau pun gak tegas dalam mengambil keputusan finansial. Seringnya sih galau beb, gak bisa kepancing kata-kata "Promo - Beli 2 Lebih Murah", "Discount Up To 50%", "Buy 1 Get 1", "Cashback 50%", "Free Ongkir", dan "Belanja Minimal 300rb Free Ongkir" karena akan mempengaruhi keputusanku dalam membeli suatu barang.
Termasuk dalam pilihan investasi dan asuransi, pemahaman terhadap dua hal itu harus dimaksimalin supaya gak salah-salah pilih beb. Jangan sampai salah paham eh malah kecewa, udahannya gak enak beb, yakin dah. Makanya Pak Kiki berharap dengan adanya acara ini bisa membantu para perempuan untuk mendapatkan pemaparan dan insight terkait literasi keuangan beb.
Perempuan Harus Mandiri Finansial, Mulai Dari Sekarang!
Seperti yang disampaikan oleh Aliyah Natasya selaku Financial Advisor, bahwa faktanya 75% dari perempuan berusia < 45 dapat membuat keputusan finansial baik yang sudah menikah ataupun belum. Perempuan juga dianggap lebih jago investasi dibandingkan pria karena kerap melakukan riset, mencari sumber terpercaya, memiliki ketelitian, lebih waspada, dan berhati-hati.
Meskipun demikian, masih banyak perempuan yang menyatakan kebingungan saat harus mengarahkan rencana finansial jangka panjang dan membutuhkan informasi lebih untuk membantu dalam mengambil keputusan finansial yang tepat.
Karena itu dibutuhkan beberapa strategi dalam perencanaan keuangan atau yang disebut dengan Financial Planning Journey yang bisa membantu kita sebagai perempuan agar cerdas finansial dan bisa lebih mandiri.
- Kenali kondisi keuangan kamu atau keluarga, kalo aku sih biasanya membuat daftar pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya yang aku buat di dalam 'notes' anggaran. Lalu, anggarkan terlebih dahulu hal-hal yang wajib seperti uang belanja, transportasi, listrik, biaya telepon, wi-fi dan cicilan bulanan.
- Buat daftar jumlah tabunga, aset (seperti rumah tinggal, perhiasan, dan lainnya) yang apabila dijual di masa depan masih memiliki potensi nilai yang besar.
- Lakukan pengecekan apakah total harta yang dimiliki masih lebih besar dari jumlah hutang, baik dalam bentuk pinjaman uang ataupun kredi pembelian barang.
- Mulai tentukan apa saja kebutuhan dan keinginan di masa depan, lalu buatlah skala prioritas dan tenggat waktu yang diinginkan. Misalnya, dana pendidikan, atau keinginan untuk umroh, naik haji, bahkan mengganti kendaraan.
Strategi di atas dinamakan monthly budgeting dengan membagi pendapatan yang masuk tiap bulannya menjadi Spending dan Savings. Lalu, lakukan pembagian presentasi dalam monthly budgeting dengan porsi pengalokasian secara ideal, misalnya:
- Biaya rumah tangga, cicilan bulanan, dan pengeluaran lainnya dialokasikan sebesar 60%
- Dana pendidikan, tabungan, self reward dan dana darurat masing-masing sebesar 5%
- Hiburan, investasi, premi asuransi, dan zakat atau dana sedekah masing-masih sebesar 5%
- Know your budget - Budget Allocation/Payment (monthly/annual)
- Know your needs - Life, Health, Riders
- Know your insurance company - Reputation, Accessability, Claim History, RBC
- Why sharia - Gotong Royong, Surplus, Underwriting
Apa Beda Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional?
- Perlindungan pendapatan
- Dana darurat
- Perlindungan kesehatan
- Warisan
- Dana pensiun
- Perlindungan dana pendidikan
- Nilai tolong menolong
- Bersifat universal
- Sesuai prinsip syariah
- Keadilan
- Transparasi keuangan
- Akad tabarru
- Akad wakalah bil ujrah
- Akad Mudharabah
- Akad Mudhrabah Musytarakah
- Al-Qardh-Al-Hasan
Keuntungan Asuransi Syariah
- Wajib kenalan dengan perusahaan asuransinya, cara tahu tentang perusahaan tersebut dengan melakukan riset
- Kenalan juga dengan tenaga pemasarnya; harus banyak tanya dan kepo terkait info produk, pokoknya harus detail ya
- Yang terakhir dan gak kalah penting, iqro alias baca polisnya secara teliti, dapatkan semua informasi yang dibutuhkan seperti informasi produk asuransi tersebut, cara pengajuan klaim dan bagaimana cara kerja asuransi tersebut.
Alhamdulillah aku juga ikutan zoominar ini nih mak Aie, jadi nambah pengetahuan seputar perencanaan keuangan yaaa.. sebagai menteri keuangan keluarga, bermanfaat banget nih informasinyaaaa <3
BalasHapusmembiasakan diri untuk membeli barang dibutuhkan daripada yang diinginkan. ini PR abadi banget ya mba
BalasHapustapii bismillah.... semoga kita bisa.
karena penginnya financial planning kita bagusss dan lancar semua ya mba
btw aku nih karena freelance rada susah ngepasin dana bulanan, jadi aku selalu hitung kebutuhan bulanan berapa dsbnya, nah tinggal gimana ngejarnya tiap bulan :D
BalasHapusso far selama ini cara itu berhasil, kalau lebih banyak yg didapat ya buat "next gaji" hahah..
btw aku nih termasuk yg pilih asuransi syariah mbak, soalnya setelah ceki2 itu yang tepat saat ini buatku sih
Untuk proteksi, hampir tak ada beda antara syariah dan konvensional ya Mbak. Yang membedakan adalah pengelolaan keuangan di manajemen asuransi dan istilah-istilah yang menyesuaikan dengankosa kata syariah. Jadi emang akhirnya terpulang kepada kita, memilih yang paling cocok untuk keluarga
BalasHapusAku jadi inget temenku, mba
BalasHapusdia ogaaahhh bgt kalo diajakin berasuransi
takut riba ghoror dll
nah, kalo yg sharia gini, kan OK ya.
lebih tenang juga jadinya.
Sepakat banget untuk Kenali kondisi keuangan kita dan keluarga mba. Dan skarang ada asuransi syariah jadi lebih tenang ya mba
BalasHapusSekarang umat muslim yang mau punya proteksi lewat asuransi jadi nyaman ya karena asuransi Syariah sesuai dengan syariat Islam
BalasHapusperbedaannya jelas banget ya..kalo kayak gini kita juga lebih mudah untuk memilih mau yang konvensional atau syariah
BalasHapusMasih banyak yang ragu berasuransi. Tetapi, saya lihat setelah ada yang syariah mulai ada ketertarikan. Setelah itu bisa lanjut cari tau tentang perbedaan konvensional dan syariah, ya
BalasHapussejak gadis, ibuku selalu berpesan, sebagai perempuan harus mandiri finansial, harus ada penghasilan sendiri jangan tergantung suami, alhamdulillah sih jadi makin happy sejak punya pendapatan sendiri
BalasHapusAku baru tahu perbedaan antara asuransi konvensional dan syariah ternyata seperti ini yaa.. Lebih tenang juga karena bebas riba, judi, dan gharar.
BalasHapusWah, detail sekali penjelasannya, jadi lebih tahu lagi nih soal asuransi. Kalau perempuan lebih aktif dan teliti mungkin juga karena sejak sebelum berkeluarga pun biasanya sudah lebih concern sama misalnya gaya hidup sehat, kebersihan, refreshing yang terarah, jadi biasa mengatur uang biar cukup buat segala kebutuhan di luar keperluan pokok itu. Apalagi setelah menikah, makin banyak yang harus diurus.
BalasHapusIya mbak, samaan dengan saya, pengetahuan tentang asuransi minim banget. Meksipun katanya kita menteri keuangan keluarga, tetap aja gak bisa memutuskan kalau udah hal-hal yang begini ya. Sebabnya ya itu, karena pengetahuan kita masih minim. Tahunya belanja doang yaa hihihi btw alhamdulillah saya juga ikutan webinar ini mbak, alhamdulillah jadi tercerahkan cara kerjanya asuransi syariah. Jadi lebih tenang yaa
BalasHapusAcara yang insightful ya webinar ini. Aku jadi tahu lebih banyak deh tentang asuransi syariah ini. Tadinya cuma tahu bagian tidak ada riba aja. Ternyata banyak prinsipnya. Dan banyak pula manfaatnya yang tidak dimiliki asuransi konvensional. Pantesan banyak yang milih ya, bahkan nonmuslim sekalipun.
BalasHapusbeneran susah membedakan kebutuhan dan keinginan ya..hiks, memang meski banyak belajar lagi financial planning apalagi kebutuhan anak makin makin banyak. Di antaranya penting pilih asuransi yang tepat, yang berkonsep syariah salah satunya, konsep tabarrunya selain buat berbagi risiko juga untuk menolong sesama
BalasHapusohh ini ya bedanya asuransi konvensional dan asuransi syariah
BalasHapusaku jadi makin paham
kayaknya sekarang aku Perlu punya asuransi syariah, karena dua asuransiku sebelumnya, yaitu asuransi kesehatan dan pendidikan nya sifatanya asuransi konvensional
terima kasih Mba atas pencerahannya, selama ini masih belum paham bangat, hehehe. semoga Indonesia yang mayoritas islam asuransinya emang islami
BalasHapusTos! Saya pun selalu memikirkan lagi mau ini mau itu karena keinginan atau kebutuhan...
BalasHapusApalagi saat pandemi. Serasa yang lima puluh ribu itu guede banget dan berharga. Jadi gak sembarangan lagi jajan jajanan. Memikirkan untuk bekal anak nanti jadinya
Aku dulu sempat bingung perbedaan antara kedua ini. Beruntung sekali ikutan acara ini, jadi tahu perbedaan asuransi syariah dan konvensional.
BalasHapusSetuju banget perempuan kudu mandiri finansial supaya bisa ikut mengambil keputusan dalam hal banyak aktivitas yg mmebutuhkan pertimbangan finansial.
BalasHapusIdem udah gak mempan sama kata promo hehe
Asuransi syariah bikin tenang ya krn lbh nyaman dgn prinsip2 syariahnya
Soal akad ini yang aku masih lumayan bingung mbak. Tapi bener yang ditulis di sini, mengelola financial keluarga itu sangat penting.
BalasHapusSejak ikut zoominar ini saya mulai mengatur keuangan dengan lebih detil dan terarah. Pas banget kan kemarin itu habis gajian. Langsung dah atur-atur dan mulai lebih rajin dalam pencatatan. Jadi berasa makin faedah ikut zoominar bareng kEB dan Prudential ini.
BalasHapusKalo udah belajar secara menyeluruh insya Allah oke ya mba pake yang syariah
BalasHapusAlhamdulillah, kita makin terbantu dengan munculnya asuransi berbasis syariah gini ya. Akadnya jelas, bukan untuk mencari keuntungan tapi saling tolong menolong.
BalasHapusSuka ih sama brand asuransi Prudential ini, karena rajin banget memberikan edukasi. Kitanya yang awam gini kan jadinya pada tahu yaa apa aja bedanya asuransi konvensional dan asuransi jiwa syariah.
BalasHapusPerbedaannya ternyata sangat terlihat yaa, kak.
BalasHapusJadi semakin yakin bahwa asuransi yang terbaik menggunakan akad syari sehingga selain keberkahan juga minim resiko.
Penjelasannya detail banget kak Aie, jadi makin paham kan bedanya asuransi syariah dan konvensional. Sebagai umat muslim emang mesti banget ngerti fikihnya jadi nggak salah jalan gitu ya
BalasHapusBeberapa kali diajak ikut asuransi, tetapi saya belum berminat. Soalnya belum tahu apa-apa soal asuransi dan terpedaya sama hoaks juga sih.
BalasHapusNah, kalau begini penjelasannya kan mata kita terbuka untuk lebih peduli pada pengelolaan keuangan apalagi ini berbasis syariah. Insyaallah halal.
Mungkin bagi sebagian orang sama aka ya tp bagi sebagian orang lainnya akan berbeda, sesuai sudut pandang dan kebutuhan masing2. Makasih mbak jadi makin tahu nih aku
BalasHapusMenarik banget sih bahas asuransi gini, apalagi pro kontra tentang halal haramnya. So far, yang aku tangkep yang membedakannya emang dari pengelolaanya.
BalasHapusAsuransi Prudential Syariah bisa menjadi salah satu alternatif utk bikin warisan terbaik. Apalagi kalau asuransi syariah, bisa lebih tenang asuransi syariah, gak perlu ada galau tentang Riba dan sejenisnya
BalasHapusSejak adanya asuransi syariah setidaknya jadi nyaman menjalaninya karna bersih dari riba, jadi nyadar nih penting banget untuk mempunyai asuransi syariah.
BalasHapussaya suka banget sih sama asuransi syariah, lebih fair menurutku dibanding asuransi konvensional
BalasHapusBeli sayur aja kadang mikir mana yang murah tapi kualitas terbaik ya. hihi. Apalagi beli-beli yang lainnya, seperti pakaian, sepatu, dan lainnya. Tapi untuk membeli produk finansial kadang kita bingung dan akhirnya nggak jadi deh untuk beli. maka perlu melek literasi keuangan ya kak. terutama asuransi syariah.
BalasHapusmasih maju mundur untuk ikutan asuransi lain krn kurang paham. tapi baca2 ini memberikan gambaran sedikit mba. thankyou.
BalasHapuskalau penjelasannya sudah sekomplit ini rasanya udah gak ragu lagi ya buat polis Asuransi Syariah dari Prudential. :)
BalasHapuswah sekarang sudah ada pilihan yang syariah ya, jadi ya bisa jadi pilihan juga buat kita lebih tenang tentang pengelolaan keuangannya :)
BalasHapusMasya Allah, kita sbg muslimah memang harus melek asuransi syariah nih dan kebutuhan finansial syariah lainnya. Thanks for sharing kak Aie
BalasHapusPilihannya banyak ya, bisa menentukan sesuai kebutuhan dan kemampuan ya berarti. Akadnya yg membedakan dgn konvensional ya mak?
BalasHapus