"Bun, Darell boleh ikut ke kantor gak?" Sebenarnya sudah cukup sering Darell "belajar & bermain" di kantor setiap gak ada orang yang jaga di rumah. Alhamdulillah hampir semua kantor tempat ku bekerja mengizinkanku untuk membawa Darell ke kantor dan menghabiskan waktunya di sana. Beruntungnya aku juga, Darell termasuk anak yang gak rewel kalo ikut aku ke kantor. Seringnya sih dia asik main sendiri dengan gadgetnya atau diajak main sama teman kantorku. So, yes, perusahaan yang ramah keluarga sangat membantu perempuan dalam memberikan dukungan untuk siapkan generasi maju. Karena itu, di tulisan kali ini aku akan berbagi tentang bagaimana perusahaan bisa membantu para ibu bekerja untuk menyiapkan generasi yang berprestasi. Shall we start the review now?
Sudah hampir 18 tahun waktuku kuhabiskan bekerja di berbagai perusahaan nasional maupun multinasional. Bahkan ketika aku hamil, melahirkan, menyusui, hingga membesarkan anak semata wayang, aku pun masih aktif bekerja. Alhamdulillah setiap perusahaan tempatku bekerja memberikan kemudahan dan fasilitas ketika dihadapkan dengan dilema sebagai ibu yang bekerja.
Bahkan, ada juga yang mengizinkan aku membawa anakku ke kantor atau meeting dengan client hanya karena tidak ada yang menjaga di rumah. Sering juga aku diperbolehkan bekerja dari rumah ketika anakku sakit. Perusahaan yang seperti ini justru membuatku semakin loyal dan memberikan kontribusi maksimal atas apa yang mereka perlukan dalam memanfaatkan kemampuan yang aku miliki.
Pandemi Mengubah Segalanya
Namun, tidak semua perusahaan bisa memberikan kemudahan dan fasilitas seperti yang aku dapatkan di beberapa perusahaan tempatku bekerja. Bahkan ketika pandemi datang, tak sedikit ibu yang bekerja terkena dampak, entah pemutusan hubungan kerja, atau terpaksa mengundurkan diri, hingga berjibaku dengan adaptasi pada kondisi dimana pekerjaan dan sekolah harus dilakukan di rumah.
Aku, alhamdulillah salah satu yang merasakan pemutusan hubungan kerja, hingga harus berjuang mencari pekerjaan di tengah beradaptasi dengan situasi anak harus belajar dari rumah. Itu tak mudah kawan, trust me! Namun hal itu bisa aku lalui dengan cukup baik, meski dengan banyak roller coaster emotion dan masalah mental health.
Awal 2021 semacam kesempatan baik yang diberikan oleh sang pencipta untukku kembali berkarier dan mendapatkan pemasukan untuk menghidupi keluarga juga membayar segala cicilan tagihan yang ada. Dibalik kesempatan baik ini, aku sempat merasa lumayan panik kepikiran nanti siapa yang nemenin Darell belajar dari rumah selama aku bekerja di kantor. Apakah masih memungkinkan membawa anak ke kantor atau bisa bekerja dari rumah?
Perusahaan Ramah Keluarga, Dukungan Nyata Bagi Perempuan untuk Siapkan Generasi Maju
Data Sensus Penduduk 2021 menunjukkan dari total penduduk Indonesia, sekitar 49,5%-nya adalah perempuan, sementara 32%-nya adalah anak-anak. Sayangnya masih banyak kelompok perempuan dan anak yang masuk dalam kelompok rentan. Isu perempuan dan anak merupakan isu yang kompleks.
Informasi tersebut di atas aku dapatkan saat mengikuti Webinar Danone Indonesia yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2022. Webinar ini mengangkat tema "Perusahaan Ramah Keluarga: Dukung Ibu Siapkan Generasi Maju" dengan menghadirkan pembicara Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Bapak Indra Gunawan, Vice President General Secretary Danone Indonesia - Ibu Vera Galuh Sugijanto, Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) - Maya Juwita, dan Psikolog Rosdiana Setyaningrum.
Seperti yang diketahui, situasi pandemi COVID-19 mengharuskan semua manusia untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang juga meningkatkan kerentanan pada perempuan dan anak. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak melalui adaptasi layanan untuk memastikan terjaganya kesejahteraan (wellbeing) dan terpenuhinya hak-hak merekan. Pemenuhan hak perempuan merupakan kunci pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, serta perdamaian, dan keamanan.
Deputi Bidang Pertisipasi Masyakarat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Bapak Indra Gunawan menyampaikan bahwa saat ini Kementeriaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjalankan lima program prioritas yang merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024, salah satunya adalah upaya peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan/pendidikan anak.
Bapak Indra Gunawan mengatakan bahwa data Satuan Kerja Nasional (Satkernas) Tahun 2021 menunjukkan tingkat partisipasi ikatan kerja perempuan masih relatih rendah sekitar 54% dibandingkan partisipasi laki-laki yang hampir 84-85%. Kesenjangan tingkat partisipasi ikatan kerja perlu mendapat perhatian bersama.
Menurut Bapak Indra, kebijakan perusahaan ramah keluarga dibutuhkan agar membawa dampak signifikan dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak di Indonesia. "Kami sangat mengapresiasi Danone Indonesia yang telah menerapkan kebijakan perusahaan ramah keluarga untuk melindungi perempuan dan anak. Perempuan berdaya untuk Indonesia semakin maju,"ujar Bapak Indra.
Perusahaan yang Memperlakukan Perempuan Secara Baik, Maka Investasinya Akan Kembali pada Bisnis dalam Bentuk Produktivitas dan Loyalitas
Ibu Maya Juwita selaku Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) yang hadir di webinar ini memaparkan bahwa berinvestasi di tempat kerja yang ramah keluarga akan berdampak baik untuk keluarga, bisnis, masyarakat, dan ekonomi. "Sejak awal pandemi, perempuan rentan mengalami berbagai permasalahan, seperti beban ganda, kehilangan mata pencaharian, terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, hingga mengalami kekerasan berbasis gender.
Perusahaan yang memperlakukan perempuan secara baik, maka investasinya akan kembali pada bisnis dalam bentuk produktivitas dan loyalitas. Tren positif menciptakan tempat kerja yang ramah keluarga memungkinkan orang tua untuk memberi anak-anak mereka awal terbaik dalam kehidupan dan berkontribusi pada success rate pertumbuhan anak yang optimal di Indonesia. Selain itu, juga berkontribusi pada upaya peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan," ujar Ibu Maya.
Sedangkan secara psikologis, Psikolog Rosdiana Setyaningrum menjelaskan bahwa perempuan yang menjalankan peran sebagai ibu perlu penguatan diri sendiri, dukungan keluarga, lingkungan atau masyarakat, dan pemerintah. "Perusahaa perlu menjadi support system bagyi para perempuan pekerja dengan memberikan dukungan praktik pengasuhan positif yang kolaboratif seperti melalui pelatihan, pendampingan, dan kampanye kesadaran untuk menyoroti pentingnya masa tumbuh kembang anak agar optimal.
Lebih lanjut Psikolog Rosdiana menjelaskan bahwa hal yang ia sebutkan di atas bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang lebih bahagia, anak-anak yang lebih sehat, dan mengarah pada bisnis yang lebih baik. Secara internal, implementasi perusahaan yang ramah keluarga berhubungan dengan produktivitas kerja yang lebih baik dan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan.
"Semua perempuan memiliki hak yang sama di masyarakat. Namun, pada faktany masih banyak perempuan yang mengalami keterbatasan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan. Inisiatif perusahaan dalam menyediakan layanan konsultasi yang accessible untuk semua kalangan dapat mengurangi stres pengasuhan dan mendorong wellbeing dalam diri orang tua," tutup Psikolog Rosdiana.
Danone Indonesia, Perusahaan Ramah Keluarga yang Siap 24 Jam menjadi Partner Ibu Wujudkan Generasi Maju
Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia, Ibu Vera Galuh Sugijanto mengatakan bahwa Danone Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga memperkuat komitmennya dalam memberikan dukungan kepada perempuan Indonesia untuk membantu mempersiapkan Generasi Maju. Langkah tersebut sesuai dengan tema #WomenInternationalDay2022 tahun ini yaitu #BreaktheBias. "Kami terus berusaha untuk memberikan kepada para ibu di Indonesia," jelas Ibu Vera.
Danone Indonesia terus berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada para ibu di Indonesia dengan merespon dan beradaptasi secara cepat terhadap segala perubahan, serta terus berinovasi mewujudkan perusahaan ramah keluarga dengan memprioritaskan fasilitas dan kebijakan internal dan inisiatif untuk eksternal.
"Di lingkungan internal perushaan, kami memberikan cuti melahirkan berbayar selama 6 bulan untuk ibu dan 10 hari untuk ayah, jam kerja yang fleksibel, pemantauan status gizi anak karyawan di 1000 Hari Pertama Kehidupan, ruang laktasi di tempat kerja, serta asuransi kesehatan," Ibu Vera menjelaskan.
Lebih lanjut, Danone Indonesia juga memulai inisiatif baru di tahun ini melalui program pendampingan karyawan perempuan untuk mendukung pemberian ASI ekslusif dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Program ini bertujuan untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan menyusui dan meningkatkan rasa percaya diri karyawan perempuan sebagai seorang ibu.
Dalam mendukung lingkungan eksternal, Danone Indonesia menjalankan inisiatif-inisiatif terkait kegitana edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam menyiapkan generasi maju khususnya kepada para ibu di seluruh Indonesia tentang pentingnya gizi dan lingkungan yang sehat. Kegiatannya antara lain Bicara Gizi, Isi Piringku, Warung Anak Sehat, Rumah Bunda Sehat, Rumah Tempe, AQUA Home Service, dan Recycle Business Unit (RBU).
Lalu, untuk memperluas kontribusi dalam memberikan akses terhadap kesehatan ibu dan anak, Danone SN Indonesia menyediakan layanan Careline yang siap jadi partner ibu 24 jam untuk berkonsultasi. Ibu Vera menjelaskan lebih lanjut tentang Careline yang saat ini terdapat 62 careliners dimana terdiri dari para profesional, diantaranya kebidanan, keperawatan, nutrisionis, tumbuh kembang prasekolah dan ilmu kesehatan lainnya yang disiagakan untuk melayani konsultasi maupun mendengar keluh kesah para ibu dalam memastikan tumbuh kembang anak optimal dari awal kehidupannya.
Dalam kesempatan ini, hadir juga Head of Careline Danone Specializes Nutrition (SN) Indonesia, Ibu Flora Pramasari yang menjelaskan begitu bangganya tim Carelines bisa menjadi layanan yang mendukung tumbuh kembang anak dan siaga selama 24 jam melalui layanan multi-channel.
Ibu Flora mengungkapkan, " Kapan pun Ibu dapat menghubungi kami melalui channel yang sesuai dengan pilihan Ibu, baik itu melalui telepon bebas pulsa, email, media sosial ataupun WhatsApp. Careline kami yang berpengalaman siap merespon pertanyaan Ibu. Setiap harinya Careline kami menerima lebih dari 2.000 pertanyaan dari orang tua di seluruh Indonesia dengan topik pertanyaan yang paling banyak adalah terkait tumbuh kembang anak dan pemenuhan nutrisi Si Kecil sesuai tahapan usianya."
Dalam melayani konsultasi, para Careliners memberikan edukasi dan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun serta asupan nutrisi yang bergizi sesuai dengan tahapan usia anak.
Selama tahun 2020 saja, intensitas komunikasi dengan pelanggan meningkat 170% dibanding tahun 2019. Kondisi pandemi ini menuntut Danone Indonesia untuk melaukan berbagai inisiatif yang adaptif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung dan meningkatkan kualitas nutrisi serta kesehatan keluarga dan anak demi terciptanya Generasi Maju.
Kesimpulan
Setidaknya ada tiga hal yang diperlukan agar perusahaan bisa menjadi ramah keluarga terutama bagi para Ibu, yaitu;
- menyelenggarakan workshop tentang, parenting, self-healing, financial, dan edukasi tumbuh kembang anak.
- menyediakan banyak fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk perempuan, misal saja cuti melahirkan, tempat penitipan anak, dan tempat memerah ASI.
- menciptakan peer support untuk meningkatkan kepercayaan diri, saling mendukung sesama Ibu dengan membentuk sebuah grup diskusi tentang permasalahan-permasalah yang tengah dihadapi oleh perempuan.
Tiga hal di atas sudah tersedia di dalam lingkungan Danone Indonesia, bahkan para suami juga diberikan cuti 10 hari untuk menemani istrinya yang melahirkan. Bahkan, menyediakan jam kerja yang fleksibel, pemantauan status gizi anak karyawan di 1000 Hari Pertama Kehidupan, ruang laktasi serta asuransi kesehatan.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas tentu akan membuat para perempuan yang bekerja menjadi terpenuhi hak-hak mereka hingga merasa nyaman dan mampu memberikan kontribusi terbaik berupa loyalitas yang optimal. Semoga semua perusahaan di Indonesia mampu memberikan lingkungan yang ramah keluarga guna memenuhi hak-hak perempuan.