Balik Kampung: Mampir ke Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung, Makassar, Sulawesi Selatan

Cerita balik kampung berlanjut nih, hanya di part ini aku akan bercerita tentang pengalaman mampir ke Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung, Makassar, Sulawesi Selatan. So, shall we start the story now …

Pesawat tiba hampir pukul 10 pagi, saat boarding tadi ada drama penukaran kursi yang dilakukan sepihak. Jadi kan yang pesan tiket dan check in aku, ini karena tiket Darell dipesan satu hari setelah tiket aku, bokap, nyokap, dan adik-adikku di issued. Makanya ketika check in tiketnya Darell, aku udah atur tempat duduk dekat dengan aku, satu row gitu.

Nah, ketika boarding aku dapat kabar kalo tempat duduk Darell dipindah. Subuh-subuh bikin emosi kan ya, setelah komunikasi dengan staf boarding akhirnya tempat duduk Darell bisa kembali satu row sama aku. Okay, enough with the drama at the airport ya beb.

Berhubung sampai di Makassar jam 10an dan waktu check ini masih lama jadi kami memutuskan lanjut breaklunch karena di bandara gak sempet sarapan. Setelah breaklunch balik ke hotel dan ternyata kami bisa early check in, alhamdulillah. Yaudah deh, kami memutuskan beres-beres dan naro koper lalu lanjut mengunjungi Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung.

Baca juga: BALIK KAMPUNG: APA AJA SIH PERSIAPAN TRIP BERSAMA ANAK DI SAAT PANDEMI?

Mampir ke Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung, Makassar, Sulawesi Selatan

Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung berjarak kurang lebih 43 km dari pusat kota Makassar dan 28 km dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kami menggunakan mobil mini bus ke sana dan butuh kurang lebih 1 jam perjalanan.

Di Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung terdapat sebuah permandian, atau air terjun yang sangat indah, dan airnya tidak pernah surut. Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung adalah salah satu objek wisata andalan Kabupaten Maros yang terletak di Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang dan terletak di lembah perbukitan kapur/karst yang dengan vegetasi tropis yang subur.

Selain memiliki objek wisata air terjun yang indah, taman wisata alam ini dikenal juga menjadi habitat yang ideal berbagai spesies kupu-kupu, burung, dan serangga yang langka dan endemik. Sepanjang perjalanan menuju taman wisata ala mini udah kebayang sih gimana bagusnya pemandangan di sana dan bisa healing tipis-tipis.

Sejarah Nama Bantimurung

Ikon dari taman wisata alam ini adalah kupu-kupu besar di pintu masuk utama, tapi sayang karena kami sudah cukup lelah dengan penerbangan pagi jadinya malas foto. Setelah memasuki pintu masuk utama dengan ikon taman wisata ala mini, kami tiba di parkiran dengan kembali rasa lapar juga beberapa dari kita merasa mual sepanjang perjalanan. Mampirlah kami di tempat makan dan pilih indomie rebus dan bakso sebagai menu penyegar tubuh. Kecuali Darell yang memilih makan pecel ayam, tetep ya gak dimana-mana makannya pecel ayam.

Kononnya nama Bantimurung diberikan oleh penguasa Kerajaan Simbang yang berdiri pada awal tahun 1700, yang Bernama Karaeng Simban yang artinya air terjun Bantimurung sudah berumur sekitar 320 tahun, wow! Bantimurung mempunyai arti suara gemuruh air, dan kerajaan Simbang adalah kerajaan yang tergabung dalam persatuan ada lima kerajaan, atau disebut Toddo Limayya Ri Marusu, yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kabupaten Maros.

Di tulisan kali ini aku hanya fokus ke Air Terjun Bantimurung ya, karena saat di sana gak sempet eksplore banyak tempat wisata seperti Museum Kupu-Kupu dan Habitat Kupu-Kupu yang konon katanya indah banget. Memang Kawasan ini tidak hanya menyajikan panorama alam nan sejuk dengan aneka kicauan burung dan air terjun yang indah. Saat ke sana sih aku sangan menikmati keindahan dan segarnya air terjun yang alirannya sangat teras.

Dari yang aku baca, saat ini telah tercatat 16 gua alam yang ditemukan di Taman Wisata Alam Bantimurung, yaitu Gua Anjing, Gua Bantimurung, Gua Anggawati I, Gua Towukala, Gua Baharuddin dan Gua Watang yang kesemuanya menjadikan keindahan stalaktif dan stalakmit sebagai tempat berkembang biang burung walet, kelelawar, laba-laba, lipan, kaki seribu, dan lain-lain.

Air Terjun Bantimurung, Maros

Taman Nasional Bantimurung terdapat air terjun yang menjadi objek wisata dengan kesejukan yang bersumber dari Gunung Bulusaraung. Air yang mengalir juga sangat jernih yang mampu membuat pikiran kita jadi fresh, melepas penat dengan liburan di sini. 

Nah, saat aku mapir ke Air Terjun Bantimurung, Maros, banyak sekali wisatawan lokal yang datang untuk menikmati keindahan alam yang ada. Bahkan, ada yang main air menggunakan ban. Seru sekali pokoknya!

Jika kamu berkunjung di kawasan Obyek Wisata Air Terjun Bantimurung akan disambut dengan monumen kera dan juga sederetan penjual souvenir khas dari Bantimurung yang berupa kupu-kupu diawetkan. Tersedia juga warung dan kedai kopi serta makanan-makanan khas daerah.

Air Terjun Bantimurung memiliki ketinggian sekitar 15 meter yang mana disertai dengan air yang jernih dan sejuk serta adanya arus yang cukup deras. Bahkan tepat di bawah air terjun, ada landasan batu kapur yang bisa digunakan sebagai tempat pemandian. 

Oia, batuan kapur yang keras ini sudah tertutup lapisan mineral karena terkena aliran air yang berusia ratusan tahun. Sementara di sebelah kiri air terjun, ada dua buah gua yang bernama Gua Mimpi dan Gua Batu. Sayangnya, saat ke sana aku cuma berkunjung ke air terjunnya aja karena memang gak ada rencana mau ke Air Terjun Bantimurung, Maros dan semua serba dadakan. Dan senangnya itu saat melihat air terjun dari dekat, debit airnya cukup deras jadi berasa adem, segar dan bisa jadi konten buat diceritakan di blog aku ini.

Mungkin cukup sampai sini aku menceritakan tentang perjalananku balik kampung dan mampir di Taman Wisata Alam & Air Terjun Bantimurung, Makassar, Sulawesi Selatan. Nanti aku lanjut ya...