Blogger Ikut Dukung Transisi Energi dalam ISEW 2023 untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Emisi pada 2060

Blogger atau penulis blog, saat ini memegang peranan penting dalam mempercepat transisi energi menuju sumber energi terbarukan. Ini karena mereka merupakan memiliki pemikiran dan sikap progresif terhadap lingkungan dan menyadari betapa pentingnya energi bersih untuk masa depan. Bahkan setiap tulisan yang dibuat dapat memberikan dampak dan edukasi pada pembacanya terkait transisi energi. So yes, di tulisan kali ini aku akan berbagi cerita terkait Blogger Ikut Dukung Transisi Energi dalam ISEW 2023 untuk Mewujudkan Indonesia Emisi pada 2060. Shall we start the story now? 

Media berperan penting sebagai ujung tombak untuk memperkenalkan transisi energi bagi masyarakat, tak terkecuali blogger dan penggiat media sosial. Sesuai dengan fungsinya untuk mengedukasi masyarakat, pemahaman yang benar tentang transisi energi yang diberikan oleh media akan mampu memobilisasi dukungan masyarakat akan percepatan upaya dekarbonisasi sistem energi di Indonesia. 

Mulai dari penggunaan gaya penulisan, serta bahasa dan istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat menjadi salah satu aspek yang krusial dalam menyampaikan pesan transisi energi ini. Blogger dan penggiat media sosial menggunakan media sosial dan jejaring online untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan memperingatkan dampak dari sumber energi yang tidak bersih dimana dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat dengan penyampaian yang mudah dimengerti.

Merespon perkembangan energi transisi di Indonesia, aku bersama teman-teman blogger lainnya datang dan mengikuti Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Deutsche Gesellschaft fur International Zusammenarbeit (GIZ). Ya, Indonesia-Jerman semakin memperkuat hubungan kolaborasinya dalam Sistem Energi Dekarbonisasi.

Tentang ISEW 2023 

Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2023 dijadwalkan berlangsung selama empat hari yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, profesional, sektor swasta, akademisi, media, dan lainnya mengambil tema “Bersatu Menuju Sistem Energi Dekarbonisasi” bertempat di Grand Ballroom Lt. 11 Hotel Kempinski Jakarta. 

3 Tujuan utama diadakannya Indonesia Sustainable Energy Weeks 2023 yaitu:

• Jerman-Indonesia berupaya dalam hal menuju transisi energi global dan nasional

• Menjadi jembatan komunikasi antara pembuat kebijakan dan masyarakat 

• Serta memperkuat kesadaran mengenai teknologi, kebijakan, dan solusi bisnis yang layak untuk transisi energi di Indonesia

Melihat latar belakang dan tujuan acara kemitraan Indonesia-Jerman ini, Indonesia kini diharapkan mampu untuk mengambil langkah-langkah pembangunan yang tepat menuju sistem energi yang berkelanjutan.

Di samping kerja sama dengan Jerman, pemerintah Indonesia sedang merencanakan langkah-langkah untuk mencapai target net zero emission (bebas emisi) dalam rencana pembangunan jangka menengah dan Visi Indonesia 2045. Tentunya ini mencakup perubahan dalam kebijakan energi nasional, termasuk peningkatan energi terbarukan, perluasan jaringan transmisi, dan lapangan kerja ramah lingkungan. 

Agenda ISEW 2023

ISEW 2023 memiliki beragam tema setiap harinya, termasuk pendekatan kolaboratif untuk transisi energi Indonesia, dekarbonisasi sektor energi, teknologi energi terbarukan yang inovatif, dan transisi energi yang adil. 

10 Oktober 2023 - Pendekatan Kolaboratif untuk Transisi Energi Indonesia

Pada hari pertama, ISEW mempertemukan para pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan pakar energi dalam upaya menyusun strategi rencana kohesif untuk masa depan energi berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan perencanaan transisi energi, kebijakan fiskal progresif, dan inovasi yang dimungkinkan oleh investasi sektor swasta. 

11 Oktober 2023 - Dekarbonisasi Sektor Energi

Di hari kedua ini menekankan pentingnya perubahan bertahap namun transformatif di sektor ketenagalistrikan yang bertujuan untuk mengeksplorasi jalur-jalur yang memungkinkan untuk transisi energi. 

12 Oktober 2023 - Mempercepat Transisi Energi dengan Teknologi Energi Terbarukan yang Inovatif

Hari ketiga menyoroti pentingnya penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan produktivitas dimana menampilkan proyek percontohan energi terbarukan di daerah pedesaan. Komitmen sektor swasta untuk menggunakan energi terbarukan, inovasi yang dilakukan startup teknologi ramah lingkungan, serta potensi pembiayaan ekonomi hijau. 

13 Oktober 2023 - Transisi Energi yang Adil Bukan Sekedar Transisi Energi

Di hari terakhir ini, menunjukkan bahwa Transisi Energi yang Berkeadilan akan menciptakan peluang untuk meningkatkan inklusi sosial, kesetaraan gender, dan meningkatkan kapasitas untuk pekerjaan ramah lingkungan di masa depan dalam bidang energi terbarukan. Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, ISEW 2023 bertujuan untuk membuka jalan bagi transisi energi yang inklusif dan berkembang. 

Percepat Transisi Energi dengan Teknologi Energi Terbarukan yang Inovatif

Inovasi teknologi diyakini menjadi salah satu faktor kunci pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Pasalnya, keberhasilan pengembangan EBT salah satunya bergantung pada inovasi dan kemajuan teknologi. 

Kebetulan aku berkesempatan untuk datang ke ISEW 2023 untuk mengikuti Talkshow: Turning Ideas Into Realitys dengan tema Showcasing PV Agri dan PV Boat Project - Where Innovation Meets Implementation pada sesi kedua. Dimana diisi oleh pembicara yang luar biasa yaitu: 

• Frank Stegmueller, Thematic Lead of Solar Cooling, Technology Cooperation and Digitalisation, GIZ

• Giri Cahyo Hartono, Direktor, PT Semesta Energi Services

• Dolorosa M Bria, BPMD Rote

• Akbar Digdo, YAPEKA

•  Sefanya Patola, Kepala Desa Naikean 

GIZ Energy Programme bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berwawasan ke depan, telah menjembatani kesenjangan antara konsep dan kenyataan dimana menunjukkan bagaimana proyek-proyek visioner untuk dapat mengubah ide menjadi praktik yang berdampak. 

Nah, dalam talkshow ini aku mendapatkan banyak insight menarik terkait sinergi teknologi fotovoltaik dan pertanian, dimana PV-Agri menyelaraskan budidaya tanaman dengan pembangkit listrik tenaga surya, menciptakan koeksistensi berkelanjutan antara produksi pangan dan energi bersih. PV-Boat sendiri menjadi solusi tenaga surya menavigasi perairan yang belum dipetakan, menggantikan ketergantungan bahan bakar dengan energi terbarukan guna menuju cakrawala yang ramah lingkungan. 

Lalu, setelah makan siang dilanjutkan dengan Workshop/Deep Dive yang mengambil tema Teknologi Baru untuk Transisi Energi dengan pembicara yaitu: 

1. Adhika Widyaparaga, Team Leader Hydrogen Study of PSE, UGM

2. Evy Haryadi, Director of Transmission and Planning System PLN

3. M. Abdul Kholiq, Chairperson of ABgl

4. Prof. Dr. rer.nat. Evvy Kartini, Pendiri National Battery Research Institute (NBRI)

5. Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) 

Tingginya konsumsi bahan bakar fosil dapat mengakibatkan menipisnya ozon yang berujung pada perubahan iklim dan permasalahan lingkungan lainnya. Transisi energi menuju sumber energi berkelanjutan dan terbarukan untuk memerangi perubahan iklim dan mencapai emisi nol bersih dengan mengupayakan pengembangan teknologi canggih dengan efisiensi, efektivitas biaya, dan skalabilitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan revolusi cara menghasilkan, menyimpan, dan bahkan memanfaatkan energi ramah lingkungan tersebut. 

Nah, salah satu cara yang bisa kami lakukan sebagai blogger dan juga teman-teman lainnya untuk mendukung transisi energi yaitu melakukan pekerjaan hijau atau green jobs sebagai upaya meminimalisir serta mengurangi efek rumah kaca yang terjadi. 

Apa Itu Pekerjaan Hijau atau Green Jobs?

Sesuai dengan namanya, pekerjaan hijau atau green jobs merupakan jenis pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan dimana menurut International Labour Organization (ILO), pekerjaan hijau atau green jobs menjadi lambang dari perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang. Jenis pekerjaan ini berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. 

Jadi ya, pekerjaan hijau atau green jobs dilatarbelakangi oleh kualitas lingkungan semakin menurun, termasuk berkurangnya sumber daya alam dan tentunya menjadi permasalahan serius bagi perekonomian di masa datang. Ditengah krisis iklim dan tren transisi energi, pekerjaan hijau atau green jobs merupakan suatu keniscayaan yang susah diciptakan. Namun dengan upaya pengembangan green skill serta peningkatan pengetahuan sesuai prinsip keberlanjutan lingkungan, bukanlah hal yang susah untuk dapat mewujudkan cita-cita penciptaan pekerjaan hijau atau green jobs di Indonesia dapat terlaksana. 

Malah ya dari salah satu artikel yang aku baca secara online, Linkedin mencatat bahwa lowongan pekerjaan dengan pengetahuan dan green skill yang baik meningkat sebesar 8% per tahun. Lalu apa saja sih sektor pekerjaan hijau atau green jobs dengan green skill? Well beberapa diantaranya yaitu fashion berkelanjutan, daur ulang, ilmu kesehatan dan kesehatan kerja, pengetahuan iklim serta sistem tenaga surya.

Bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim dan lingkungan adalah pemulihan stok dan konstruksi hijau, pengolahan limbah dan daur ulang, transportasi umum, pemulihan konstruksi hijau, pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan, kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi) serta mencegah deforestasi, pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan, suplai dan efisiensi energi serta pelestarian biodiversitas dan ekosistem. Salah satu yang sudah terlihat di perkotaan yaitu melakukan urban farming sebagai langkah awal memulai pekerjaan hijau atau green jobs.

Sedangkan untuk para blogger dan penggiat sosial media bisa melalui tulisan yang membahas tentang transisi energi dan gerakan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Emisi 2060 dengan memberikan contoh langsung dalam setiap artikel maupun konten yang dibuat seperti video sedang melakukan manajemen sampah, mengolah sampah organik, mengolah sampah organik menjadi sumber energi terbarukan, hingga pola makan ramah iklim.