Sebagai generasi millenial akhir, bisa dibilang kurang melek terhadap literasi keuangan. Namun ketika sudah menikah, rasanya wajib ya hukumnya untuk at least bisa mengatur keuangan agar tidak besar pasak daripada tiang. Nah, di tulisan kali ini aku mau sharing tentang cara mengatur keuangan untuk keluarga muda. Shall we start now?
Cukup aku aja yang pernah mengalami kebobolan dalam hal mengatur keuangan karena kurang melek terhadap yang namanya literasi keuangan. Iya, di usia pernikahan yang ke lima tahun, aku pernah tuh mengalami titik terendah dalam keuangan keluarga. Ini bisa terjadi karena kurangnya melek terhadap literasi keuangan terutama dalam mengatur keuangan untuk keluarga. Hingga pada akhirnya, kami sekeluarga bisa kembali bangkit menyelesaikan semuanya, satu demi satu secara perlahan.
Perlu disadari kondisi keuangan saat sudah berkeluarga tentu berbeda ketika masih lajang. Apalagi kalo kamu mulai dari 0 bersama pasangan, dan harus bekerja bersama demi memenuhi kebutuhan keluarga termasuk mimpi untuk memiliki rumah dan kendaraan sendiri.
Tentukan Biaya Keluarga yang Harus Dikeluarkan Setiap Bulan
Nah, sebelum mengetahui cara mengatur keuangan untuk keluarga muda, tentunya hal utama yang harus dipetakan yaitu menentukan biaya apa saja yang harus dikeluarkan bersama pasangan. Ini penting lho, karena akan membuatmu mempunyai gambaran tentang apa saja biaya keluarga yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
- Biaya tempat tinggal. Buat keluarga milenial seperti aku, setelah menikah kami pun mencari kontrakan sebagai tempat tinggal sebelum akhirnya bisa mewujudkan rumah impian.
- Biaya kebutuhan sehari-hari, seperti listrik, air, gas, transportasi, belanja bulanan, kebutuhan makan, dan lifestyle pun harus di-list dengan baik.
- Dana pendidikan. Tentu setiap keluarga ingin memiliki keturunan, makanya perlu untuk mempersiapkan dana pendidikan anak sebelum ia dilahirkan karena biaya pendidikan anak gak murah kawan!
- Dana darurat. Ini ternyata krusial banget alias wajib deh disisihkan, supaya ketika ada keadaan darurat kamu sudah punya tabungan dan tidak memakai budget yang lain.
- Asuransi, terutama asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
- Biaya entertainment seperti staycation, makan mewah di restoran, dan liburan nyaman perlu juga nih dimasukkan ke dalam budget. Iya, biaya bersenang-senang pun harus direncanakan kawan, biar gak pusing.
Cara Mengatur Keuangan untuk Keluarga Muda
- Buat list pemasukan dan pengeluaran, wajib hukumnya untuk mengidentifikasi setiap jenis pemasukan yang diperoleh, mulai dari gaji bulanan, bonus, dan THR hingga penghasilan sampingan jika ada. Setelah itu, kamu bisa menyusun biaya pengeluaran rutin maupun biaya pengeluaran di waktu mendatang, seperti biaya kebutuhan sehari-hari, tabungan, dana pendidikan anak, dana darurat, asuransi, liburan, dan lain sebagainya.
- Menggunakan metode 50-30-20 yaitu mengalokasikan pendapatan sebesar 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk memenuhi keinginan pribadi, dan 20% lainnya disisihkan untuk tabungan atau investasi sebagai bekal anak-anak di masa depan juga.
- Jaga rasio hutang dengan memastikan kewajiban membayar hutang tidak lebih dari 30% penghasilan yang dimiliki agar keuangan tidak terganggu.
- Menambah pundi-pundi penghasilan seperti bekerja sampingan sebagai penulis lepas ataupun memulai bisnis keluarga kecil-kecilan.
- Siapkan dana darurat atau dikenal juga sebagai dana siaga yang bisa dipakai dalam keadaan mendesak. Keberadaan dana darurat ini akan membantu dalam menutup kebutuhan tak terduga tanpa mengambil tabungan yang telah disiapkan sebelumnya untuk rencana di masa depan.
Selain itu, kamu juga harus memperhitungkan aspek kenaikan biaya dari beberapa kebutuhan keluarga, seperti biaya bahan bakar untuk transportasi, kebutuhan pokok, biaya tempat tinggal, hingga dana pendidikan anak. Nah, dengan melihat potensi kenaikan biaya ini kamu jadi bisa memprediksi besaran dana yang harus dikeluarkan.
Di sinilah pentingnya berinvestasi sejak dini, didukung kehadiran asuransi yang memberi rasa tenang saat harus menghadapi berbagai risiko yang mengguncang kondisi finansial, memperkuat optimisme untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik. Salah satunya dari PRULink NextGen dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang para milenial yang sudah cukup familiar dengan konsep investasi menyertai asuransi, sehingga memahami adanya risiko investasi namun proteksi tetap menjadi prioritas PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi).
Karena itu, yuk mulai atur keuangan keluarga agar semua yang diimpikan oleh keluarga dapat terwujud dan bonusnya bisa melindungi masa depan keluarga. Siapkan aset masa depan bagi orang-orang yang kamu kasihi melalui pengelolaan keuangan secara terintegrasi dan terencana.
Wajib banget nih tahu cara mengatur keuangan buat keluarga muda biar ngga boncos. Jadi dimulai dengan bikin list pemasukan dan pengeluaran yaaa. Aku juga menggunakan metode 50-30-20 kok biar aman. Penting nih nyoba PRULink NextGen buat menghadapi risiko yang mungkin mengguncang finansial nantinya.
BalasHapusBeberapa poin yang Mak paparkan udah aku aplikasikan, tapi beberapa lainnya masih diusahakan kembali semacam dana darurat. Kemaren sempet kepake sampe hampir abis gara2 kena layoff dan belum dapet kerjaan lagi. Alhamdulillah sekarang udah mulai dikit2 ngumpulin lagi dan InsyaAllah akan terus mengusahakan untuk punya.
BalasHapusIni nih yang beneran kudu dipelajari dan dilakukan para pasangan muda. Harus sedini mungkin. Soalnya kalo telat, ah udah deh bisa gak tercapai kestabilan finansial. Apalagi kalo keburu anak banyak. Semoga para pasangan muda menyadari ini. Aku aja, rasanya telat deh belajar dan menerapkan pengaturan keuangan ini. Jadinya sekarang berasa riweuh banget.
BalasHapusKetika udah berkeluarga tentu keadaannya beda ya mba Aie. Lebih baik hidup apa adanya aku, nggak mau berhutang. Enak damai banget hidup. Etapi ada deh masih KPR rumah huhu moga bisa cepat selesai. Keluarga muda kudu baca tulisan mba Aie nih kalau mau staycation harus dianggarkan
BalasHapuswajib banget semua keluarga muda untuk mengedukasi diri terkait literasi keuangan, terasa banget manfaatnya kalau dr awal baik suami maupun isteri, entah salah satunya saja yang bekerja maupun dua2nya berpenghasilan untuk punya kesepemahaman terkait literasi keuangan
BalasHapusJujur, aku agak khawatir ama produk asuransi yang ada investasinya. Tapi kalau itung2an nya jelas dan rinci diawal kayaknya oke juga nih. Makasih infonya mak
BalasHapusManajemen keuangan selalu jadi solusi untuk berhemat, karena tanpa manajemen keungan, uang akan terasa lebih cepat habis dan gaktau habis buat apa wkwk
BalasHapusAku masih suka bikin post-post pengeluaran tiap bulannya, tapi memang ada post wajib setiap bulan. Seperti dana darurat dan juga investasi, ini wajib banget sih dimiliki ya kak.
BalasHapusPenting banget mengatur keuangan agar lebih balance ya, Mba. Biar nggak lebih besar pasak dari pada tiang. Memang perlu dialokasikan dengan baik, saya sebisa mungkin penggennya sih nggak berhutang, karena kalau punya utang. Rasanya nggak enak, pengen cepet-cepet bayar biar lebih tenang
BalasHapusKemampuan mengatur keuangan keluarga memang penting sekali untuk melindungi masa depan keluarga. Terutama menyiapkan aset, dana darurat dan asuransi untuk masa depan.
BalasHapusKadang aku kalau merasa kebobolan dalam hal keuangan, evaluasi bareng suami. Kaya pos-pos penting yang gak mungkin diganggu gugat. Salah satu jurus yang bisa dilakukan adalah investasi yaa.. "Do not put eggs in one basket"
BalasHapusBener banget, saya pun mempraktikkan itu. Pokoknya setiap ada masuk sana, langsung saya bagi masuk ke pos mana. Dan tak pernah mengganggu lagi karena kalau tergoda, bisa kebobolan. Hehehe
BalasHapusJaga rasio hutang itu penting, jangan samapai penghasilan cuma numpang lewat apalagi jika hutang cuma buat sesuatu yang bersifat konsumtif.Sisihkan dana untuk kesehatan itu penting agar bis aselalu bersama orang terkasih
BalasHapusBAnyak yang mengalami jatuh secara finansial karena tidak bisa memprioritaskan kebutuhan mana dulu yang harus dipenuhi. Makanya perlu perencanaan keuangan yang baik. Juga mulai menyisihkan pendapatan untuk investasi melalui asuransi.
BalasHapusMembangun keluarga terutama di awal, pastinya butuh ilmu ya terutama ilmu tentang gimana mengatur keuangan. Banyak yang bocor bahkan jadi mulai dari nol lagi gara-gara tidak diatur dengan baik. Makasih sharingnya, Mbak...
BalasHapusTosss! Aku juga pernah, bahkan sering mengalami kebobolan saat mengatur keuangan sejak menikah. Padahal ya udah melakukan cara-cara di atas, jadi emang harus belajar lagi dan belajar terus. Btw, kalau boleh, sharing juga dong Mak apa yang dilakukan saat mengalami titik terendah dalam keuangan keluarga?
BalasHapusIya melek literasi keuangan itu penting banget ya diajari sejak dini jadi saat berumah tangga bisa mengatur keuangan keluarga dengan baik dan nggak gali lubang tutup lubang
BalasHapusmengatur keuangan memang penting sih, berasa banget kalau uang keluar tanpa diatur asal butuh pakai bakal minus di belakang. Begitupun kalau beli asuransi yang basicnya asuransi plus investasi musti cermat
BalasHapusAku ini juga yang termasuk terlambat belajar masalah mengatur keuangan keluarga. Memang harus melek urusan keuangan ya. Daripada kejeblos bikin sengsara keluarga.
BalasHapusLumayan sulit mengatur keuangan di tengah biaya hidup yang mahal, tetapi kalau dirinci dengan baik pasti bisa. Kaya harus paham pengeluaran utama dan sebisa mungkin menabung juga.
BalasHapus