Perjalanan dinas kali ini membawa aku ke Semarang, sebuah kota yang selalu punya tempat khusus di hatiku. Tugas utamaku adalah mengadakan launching program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) sebagai bagian dari tim humas. Tugas ini melibatkan berbagai persiapan seperti pembuatan press release, cue card MC, hingga mengatur jalannya acara agar berjalan lancar. So, shall we start Petualang Singkat di Semarang: Mampir ke Klenteng Sam Poo Kong now ...
Setelah beberapa hari penuh dengan rapat dan persiapan, aku dan beberapa rekan kerja memutuskan untuk memberikan sedikit waktu luang bagi diri kami sendiri sebelum kembali ke rutinitas pekerjaan. Tujuan singkat kami kali ini adalah Klenteng Sam Poo Kong, sebuah tempat yang penuh sejarah dan keindahan arsitektur.
Awal Perjalanan ke Klenteng dan Menyusuri Kompleks Klenteng
Pagi itu, udara Semarang terasa sejuk meskipun matahari sudah mulai tinggi. Setelah menyelesaikan beberapa tugas terakhir, kami segera memesan mobil sewaan dan bersama atasan, kami berangkat menuju Klenteng Sam Poo Kong. Perjalanan menuju klenteng ini terasa singkat karena semangat dan antusiasme yang menggebu. Setibanya di sana, kami langsung disambut dengan gerbang megah berwarna merah dengan ornamen emas yang indah, membuat kesan pertama yang begitu memukau.
Begitu melangkah masuk ke area klenteng, aku langsung disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan. Klenteng Sam Poo Kong tidak hanya satu bangunan, tetapi merupakan kompleks dengan beberapa bangunan utama yang masing-masing memiliki cerita dan fungsi tersendiri. Kami memulai penjelajahan dari bangunan utama yang disebut Gedung Batu, yang konon menjadi tempat persinggahan pertama Laksamana Cheng Ho saat tiba di Semarang.
Interior klenteng ini dipenuhi dengan aroma dupa dan nuansa mistis yang menenangkan. Patung-patung dewa dan laksamana Cheng Ho berdiri gagah, membawa aku seolah kembali ke masa lampau. Tidak jauh dari situ, ada paviliun-paviliun yang lebih kecil namun tak kalah menarik. Masing-masing paviliun memiliki patung dewa dan ornamen khas Tionghoa yang begitu detail dan artistik.
Merasakan Kedamaian di Tengah Kesibukan
Meski perjalanan dinas ini penuh dengan jadwal yang padat, berada di Klenteng Sam Poo Kong memberikan semacam oase kedamaian di tengah hiruk-pikuk kota dan tuntutan pekerjaan yang melelahkan. Begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam kompleks klenteng, aku langsung disambut oleh suasana yang hening dan menenangkan. Aroma dupa yang khas langsung terasa, berpadu dengan angin sepoi-sepoi yang membawa kesejukan. Aku melangkah perlahan, menikmati setiap detail ornamen yang terpahat indah di setiap sudut bangunan.
Di salah satu sudut klenteng, aku menemukan sebuah tempat duduk yang nyaman, terlindung dari terik matahari oleh bayang-bayang bangunan. Aku duduk di sana, membiarkan diriku larut dalam keheningan. Suara gemerincing lonceng kecil yang tergantung di pintu-pintu paviliun terdengar merdu, seolah-olah mengundang setiap pengunjung untuk bermeditasi sejenak. Rasanya seperti kembali ke masa lampau, di mana kesibukan modern belum mengganggu kedamaian batin.
Aku memejamkan mata sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan membiarkan segala kekhawatiran dan stres dari pekerjaan menguap. Pikiran tentang deadline, meeting, dan tugas-tugas yang menumpuk perlahan-lahan sirna, tergantikan oleh perasaan tenang dan damai. Suara doa yang dipanjatkan oleh beberapa pengunjung lain terdengar lirih, menambah nuansa spiritual yang begitu kental.
Di tengah kesibukan yang seringkali membuatku merasa tertekan, momen ini begitu berarti. Sejenak, aku merasa kembali terhubung dengan diriku sendiri, dengan ketenangan yang sudah lama tidak kurasakan. Keindahan arsitektur klenteng, dengan ukiran-ukiran dan patung-patung yang begitu detail, seolah mengingatkanku bahwa di balik segala kesibukan, selalu ada keindahan yang bisa ditemukan jika kita mau berhenti sejenak dan melihat sekeliling.
Aku duduk di sana cukup lama, menikmati suasana, dan membiarkan pikiranku mengembara. Ini adalah saat yang sangat personal, di mana aku bisa benar-benar merasakan kedamaian di tengah segala keruwetan dunia kerja. Rasanya seperti mendapatkan kembali energi yang hilang, memberikan suntikan semangat baru untuk menghadapi sisa hari dan tugas-tugas yang menunggu.
Pengalaman ini membuatku sadar bahwa terkadang, kita perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri, mencari tempat-tempat yang bisa memberikan ketenangan dan kedamaian batin. Klenteng Sam Poo Kong menjadi tempat yang sempurna untuk itu, memberikan pengalaman spiritual yang begitu mendalam dan menenangkan. Aku merasa bersyukur bisa merasakan momen ini, di tengah perjalanan dinas yang padat, dan membawa pulang perasaan tenang yang akan selalu kuingat.
Mengabadikan Momen dan Menikmati Khas Semarang
Tidak lupa, aku mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Klenteng Sam Poo Kong memang sangat fotogenik, dengan warna-warna cerah dan detail arsitektur yang menawan. Setiap sudut tempat ini seolah bercerita tentang sejarah panjang dan kebudayaan yang kaya. Aku beruntung bisa menyempatkan diri untuk datang ke sini, meski hanya sebentar.
Setelah puas menjelajahi klenteng, kami melanjutkan perjalanan untuk mencicipi kuliner khas Semarang. Pilihan kami jatuh pada soto ayam yang terkenal dengan citarasanya yang khas. Makan siang bersama rekan kerja dan atasan ini menjadi penutup yang sempurna untuk hari yang produktif dan menyenangkan. Soto ayam Semarang dengan kuahnya yang gurih dan daging ayam yang empuk benar-benar memanjakan lidah dan menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Kesimpulan
Perjalanan singkat ke Klenteng Sam Poo Kong dan menikmati kuliner soto ayam khas Semarang ini benar-benar menjadi penyejuk di tengah padatnya aktivitas dinas. Selain mendapatkan pengalaman baru, aku juga merasa lebih rileks dan siap menghadapi tugas-tugas berikutnya. Semarang memang selalu punya cara untuk membuat siapa saja yang datang merasa betah dan ingin kembali. Jika kamu berkunjung ke Semarang, jangan lupa untuk mampir ke Klenteng Sam Poo Kong dan mencicipi soto ayam khasnya. Rasakan sendiri kedamaian dan keindahan yang ditawarkannya, dan biarkan setiap sudutnya bercerita tentang sejarah dan budaya yang kaya.
Perjalanan dinas yang awalnya terasa melelahkan pun jadi lebih menyenangkan dengan adanya waktu luang untuk eksplorasi tempat-tempat bersejarah dan kuliner khas seperti ini. Sampai jumpa di petualangan berikutnya!
setuju banget kalau tempat seperti klenteng ini memberikan ketenangan
BalasHapusaku liat potonya aja berasa adem gitu, refreshing tipis-tipis tapi juga bisa bikin pikiran rileks sebentar
dari dulu wishlist kesini kalau ke Semarang, semoga segera terwujud.
Selamat datang di Semarang. Semoga bisa explore lebih banyak tempat di Semarang.
BalasHapusSemarang termasuk kota yang cukup sering saya datangi ketika masih kerja kantoran. Tapi, belum pernah jalan-jalan ke klenteng yang terkenal ini. Malah kulineran melulu. Jadi kangen pengen ke Semarang lagi.
BalasHapusTermasuk suka dengan kelenteng mulai dari arsitekturnya, dari hiasan2nya sampai ketenangan di dalamnya
BalasHapusYeay paling happy kalau kebagian perjalanan dinas gini. Di tengah kesibukan pasti ada kesempatan buat keliling dan menikmati suasana sekitar. Keren lho bangunan Klenteng nya sangat megah, terawat dan banyak spot bagus.
BalasHapusSemarang memang jadi kota keren bagiku, banyak hal menarik disana tuh, semoga next segera perdin lagi ya mba dan tambah lagi cerita keseruan perdin 😇
Wah makin cantik saja Klenteng Sam Poo Kong. Saya ke sini sekitar 10 tahun silam. dan memang tempat ibadah termasuk klenteng begini auranya beda, bikin adem pikiran dan hati yaaa
BalasHapusKalau ke klenteng itu berasa aura ada di negeri tirai bambu.. Xixixi.. Saya udah incer nih mba aie buat destinasi kalau pas survey tmp kuliah bocah di Semarang. Semogaa bisa mampir kemari
BalasHapusdinas bisa sambil refreshin jalan-jalan ya mba seruu. BTW, lihat gambar-gambar di klenteng bagus yaa suasananya, gak kelihatan seperti di Semarang, kelihatan seperti di luar negeri gituu cakep
BalasHapusWalau termasuk perjalanan singkat ke Semarang, tapi bisa tetap datang ke destinasi wisata favorit di Semarang ini keren loh kak Aie. Aku dulu waktu main ke Sam Poo Kong pas hari libur jadi ramai banget, tapi sekalian motret juga waktu itu.
BalasHapusBener kak Aie, adakalanya diri perlu sejenak menepi dari hingar bingar.
BalasHapusSemangat selalu ya, lanjut ke perjalanan dinas berikutnya kak Aie
Aku masukin Klenteng Sam Poo Kong ke liat kunjungan suatu hari nanti. Penasaran karena belum pernah ke sana. Mau sekalian wisata sejarah juga
BalasHapusSayang banget kita ga bisa ketemu ya mbak. Semoga lain waktu bisa ke semarang lebih lama dan ketemu sama temen2 blogger di sini. Manti kita jalan2 dan makan2 bareng
BalasHapusKalo ngomongin klenteng tu selalu bikin kangen Hong Kong. Dulu kalo ke sana selalu makan di restoran vegetariannya.
BalasHapuswooo ...jalan2 ke blog hari ini banyak suguhan tempat wisata, mendekati musim liburan, tempat wisata yang di review bisa jadi referensi keluarga..
BalasHapusAku sudah lama deh pengen ke Semarang berburu kuliner yang enak dan the legend kayak lumpia dan ke klenteng merah ini, plus yang punya seribu pintu. Moga bisa segera
BalasHapusSalah satu destinasi yang ingin aku datang di Semarang adalah klenteng ini. Ada seorang teman yang stay di sana, rugi katanya kalau udhlah di semarang, tapi nggak ke sini
BalasHapusIya banget.
BalasHapusAku juga seringkali merasa bersyukur karena ada waktu sendiri. Bukan hanya duduk termenung, tapi need a time to communicate with ourself intimately.
Area klenteng Sam Poo Kong ini amat luas ya Mba dan nampak tenang.
BalasHapusTempatnya ngga begitu ramai jadi puas ambil fotonya. Hihi
Jadi inget film cina yang sering kutonton dulu
Mbaaak aku loh malah belum pernah ke klenteng Sam Po Ong ini. Padahal tiap pulang kampung selalu lewat. Hihihi...next time deh pengin mampir ke sini juga.
BalasHapuswah keren banget, jadi kangen Semarang :')
BalasHapus