Belajar Bilang Nggak: Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Senin, 14 April 2025

Kadang kita bilang “iya” bukan karena mau, tapi karena takut dibilang nggak enakan. Takut dibilang egois. Takut mengecewakan. Padahal, dalam hati kecil kita tahu: “Aku capek, aku butuh waktu sendiri.” Tapi tetap aja, mulut ini terlalu cepat mengangguk, terlalu sulit bilang “nggak.” Aku tahu rasanya, karena aku pernah jadi orang itu—perempuan yang selalu mengutamakan orang lain sampai lupa menjaga dirinya sendiri. Sampai akhirnya tubuh yang bicara, dan semesta seperti kasih peringatan: “Hei, kamu juga penting, lho.” So, di artikel kali ini aku akan mengajak kamu semua untuk 'Belajar Bilang Nggak: Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan', shall we start now ...

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Pernah nggak sih kamu merasa nggak enak nolak orang lain, padahal kamu sendiri lagi capek banget? Aku pernah. Bahkan terlalu sering. Dulu, aku tipe orang yang selalu bilang “iya” demi menyenangkan semua orang. Mau diminta tolong apapun, selalu aku sanggupi. Nggak peduli itu mengorbankan waktu istirahat, emosi, bahkan kesehatan sendiri.

Sampai suatu hari, aku jatuh sakit. Bukan cuma fisik yang tumbang, tapi juga mental. Aku merasa kehilangan kendali atas hidupku sendiri. Di situlah aku sadar, ternyata aku nggak pernah benar-benar punya batasan. Aku hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, bukan kebutuhan diri sendiri.

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Apa Itu Personal Boundaries dan Kenapa Penting Banget?

Personal boundaries atau batasan pribadi itu semacam pagar tak terlihat yang menjaga ruang hidup kita. Mulai dari waktu, energi, hingga emosi. Batasan ini penting banget supaya kita bisa hidup lebih seimbang, bahagia, dan tetap waras.

Sayangnya, banyak perempuan—termasuk aku dulu—yang tumbuh dengan narasi bahwa menjadi perempuan baik itu harus menyenangkan semua orang. Harus bisa multitasking, harus sabar, harus nggak nolak kalau dimintai tolong. Padahal, jadi perempuan kuat itu juga termasuk berani bilang “nggak.”

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan


Proses Belajar Bilang “Nggak”

Awalnya memang nggak gampang. Bilang "nggak" rasanya seperti jadi orang jahat. Tapi makin lama, aku belajar bahwa bilang "nggak" bukan berarti egois. Justru itu bentuk sayang sama diri sendiri.

Aku mulai dari hal kecil. Misalnya, saat diminta bantuin kerjaan kantor di luar jam kerja, aku bilang, “Maaf ya, aku lagi fokus waktu sama keluarga.” Atau ketika diajak nongkrong padahal aku lagi butuh istirahat, aku bilang, “Makasih udah ngajak, tapi aku butuh waktu buat recharge.”

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan


Dan tahu nggak? Dunia nggak kiamat kok. Orang-orang tetap bisa nerima, dan aku merasa jauh lebih tenang karena mendengarkan diriku sendiri.

Dampaknya Setelah Berani Pasang Batasan

Setelah belajar bilang "nggak," hidupku berubah. Aku jadi lebih punya waktu untuk diri sendiri, lebih fokus pada hal-hal yang penting, dan lebih bahagia. Aku juga mulai dikelilingi orang-orang yang menghargai batasanku. Dan itu priceless banget.

Batasan membuatku jadi versi terbaik dari diriku sendiri—bukan versi lelah dan terpaksa demi menyenangkan semua orang. Aku belajar bahwa kita tetap bisa baik tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Tips Memulai Pasang Batasan dengan Lembut tapi Tegas

  1. Kenali kebutuhan dan kapasitas diri. Pahami kapan kamu butuh istirahat, kapan kamu bisa bilang iya.

  2. Gunakan kalimat yang sopan tapi tegas. Contoh: “Maaf, aku nggak bisa bantu sekarang.” atau “Terima kasih udah ngajak, tapi aku harus menolak kali ini.”

  3. Latihan di depan kaca. Serius deh, ini bantu banget supaya kamu terbiasa menyuarakan batasan.

  4. Ingat, kamu bukan penjahat karena bilang ‘tidak’. Kamu cuma lagi menyayangi dirimu sendiri.

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Merdeka dengan Batasan

Perempuan itu punya hak untuk punya ruang aman, hak untuk memilih mana yang penting dan mana yang bisa dilewatkan. Bilang “nggak” bukan berarti kamu jahat, tapi justru tanda kamu peduli sama kesehatan mental dan kebahagiaanmu sendiri.

Jadi, yuk mulai berani bilang “nggak” untuk hal-hal yang menguras energi, dan bilang “iya” untuk hal-hal yang membawa kita ke versi diri terbaik.

Belajar Bilang Nggak Kekuatan Batasan dalam Hidup Perempuan

Kamu nggak sendiri. Kita sama-sama belajar, pelan-pelan, sampai akhirnya bisa bilang: “Aku berharga, dan aku layak untuk dijaga—oleh diriku sendiri.”

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisanku ini, bahagia deh rasanya kalo kamu bisa berkomentar baik tanpa ngasih link apapun dan enggak SPAM. :)